08. pick me boy

179 8 1
                                    

Happy reading 🥀
sebelum membaca budayakan follow,vote dan komen juga ya!





🫀🫀🫀



Bell istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu, murid murid pun sudah keluar entah itu untuk ke kantin ataupun ke tempat lainnya. Tapi tidak dengan Vani yang nampak tertidur pulas dengan kepala yang tertelungkup diatas meja.

Tidak hanya Vani yang masih berada didalam kelas namun, masih ada empat murid lainnya, yang tak lain adalah teman Vani sendiri. Yaitu Felix, Bima,Agam,dan juga aldi.yah hanya mereka yang menjadi teman Vani di Starlight.

namun beda cerita jika diluar sekolah.vani tentu memiliki teman dari berbagai penjuru kota yang merupakan anggota geng motor yang sering menjadi rivalnya dalam arena balapan sekaligus menjadi kawan diluar dari pertandingan. walaupun tidak sedekat pertemanannya antara ia dan keempat temannya disekolah. Jangan berharap terlalu banyak bahwa Vani akan memiliki teman perempuan. Karna itu adalah hal yang sangat mustahil terjadi. karna faktanya vani sangat membenci memiliki hubungan pertemanan dengan perempuan sebayanya, sebab ia tidak ingin berteman dengan perempuan yang bisa menjadi peluang bagi dirinya untuk dikhianati yang kedua kalinya.

Beralih ke empat cowok yang terlihat menatap kearah Vani yang sedang tidur dengan pulasnya. Tak biasanya Vani seperti itu pikir mereka dalam hati.

"Tu anak kenapa coba, nggak biasanya dia tidur dikelas pas jam istirahat?" Ujar Aldi menatap lurus kearah Vani.

"Mungkin habis ikut balapan makanya ngantuk kek gitu" celetuk Bima santai sambil mendudukkan pantatnya dikursi yang berada tepat di hadapan vani.

"Nggak mungkin!!" Seru Felix

"Kenapa nggak mungkin? lo lupa kalau balapan udah jadi hal kebiasaan dia kan?" Tanya Bima dengan kedua alis yang menukik

"Dan lo juga nggak lupakan kalau untuk sementara waktu kegiatan balapan kita dihentikan karna masih dalam zona merah" ucap  Felix menatap ketiga temannya tajam.

"Lah, iya yah kok gue baru ingat?" Ucap Aldi sambil menepuk keningnya pelan.

"Benar juga, terus kalau bukan karna ikut balapan, lalu apa yang nyebapin ni anak tidur seperti nggak biasanya?" Timpal Agam menatap satu persatu temannya.

"Mungkin aja dia ikut balapan ditempat lain"

"Yeuh si goblok, itu lebih mustahil lagi, lo pikir selama ini vani ngikut balapan dari mana asalnya kalau bukan minta info rekomendasi dari kita kita. Dan jangan lupa juga kalau seorang vani hanya ingin ikut balapan jika itu diarena pusat bukan arena lainnya. Bukan sekali dua kali kita semua nawarin dia buat ikut balapan ditempat lain tapi apa? Dia selalu nolak bukan? ditambah lagi vani juga udah tau tentang kabar yang udah dikasih bang rey So, itu artinya balapan bukan jadi alasan dari sikap dia yang berbeda hari ini" jelas Bima sambil menoyor kepala Aldi gemas.

Memang benar kalau semua kegiatan balapan yang dilakukan vani selama ini itu tak lepas dari peran besar keempat temannya. Dan tentunya vani memasang target bahwa ia hanya akan mengikuti balapan diarena pusat saja. Alasannya dikarenakan dirinya takut mendapatkan masalah ketika salah satu kenalan kakaknya akan mengenalinya dan berakhir dirinya harus dihukum, hukuman yang diterimanya juga tidak main-main karna dirinya harus siap bahwa seluruh fasilitasnya akan disita dan bukan hanya itu dirinya juga harus merasakan bagaimana rasanya terpenjara dalam sangkar emas dalam waktu sebulan.

Sedangkan Bang rey sendiri merupakan salah satu orang yang memiliki hak izin penuh diarena pusat, beliau bertugas untuk mengontrol seluruh kegiatan balapan sebelum dan sesudah pertandingan diadakan. Contohnya seperti memberi tahu kepada seluruh member tentang segala sesuatu yang bersangkutan dengan kegiatan balapan melalui grup yang telah dibuat dengan sistem yang sangat ketat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married but Areenged_ ZeVaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang