BAb 9

47 40 42
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Jangan lupa vomen 🙈Tandai typo ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vomen 🙈
Tandai typo ⚠️


*****

Jam sudah menunjukkan pukul tepat 10 malam, namun tidak membuat gadis yang berambut cokelat tersebut untuk menyudahi acara belajarnya.

Keyla,gadis masih sibuk buku catatan yang ada di tangannya,buku yang berisikan tabel-tabel angka yang terlihat sangat rumit.sudah hampir dua jam keyla belum juga menyelesaikan beberapa soal matematika yang diberikan oleh dimas-ayahnya.sebenarnya keyla,gadis itu sedang demam, di karenakan ia kehujanan pada saat ia pulang sekolah tadi siang.

Keyla sudah lelah mengerjakan soal yang diberikan sang ayah ditambah lagi suhu badannya semakin meningkat, sebenarnya keyla mau menyudahi acara belajarnya.

dikarenaka ia sudah lelah, namun jika ia menyudahinya maka sang ayah akan marah besar dan kembali memukulinya lagi, bahkan bekas luka yang terdapat di beberapa bagian di tubuh saja belum sepenuhnya sembuh.di akibatkan cambukan dan tamparan yang diberikan sang ayah kepadanya.

Keyla bukannya bodoh tetapi gadis itu tidak menyukai pelajaran yang menyangkut angka-angka matematika.sudah beberapa jam berlalu tapi Keyla belum ada satu pun soalnya yang ia kerjakan.tangannya terulur untuk mengambil benda berlogo boba tersebut.

jari-jarinya lincah mengetik pesan kepada sahabatnya untuk membantunya.tapi sebelum sahabatnya Lea,membalas pesannya keyla terkesiap saat pintu kamarnya di dorong dengan keras oleh dimas.tatapan Dimas yang tajam dari manik wajahnya.

"Belum selesai juga?"tanya dimas dingin membuat tubuh Keyla gemetar.

"Belum yah"

Dimas menghela napas kasar,pria paruh baya itu benar-benar benci terhadap putrinya itu.

"kenapa sih soal yang begitu saja kamu tidak bisa jawab?,ngga bisa bikin ayah bangga?, lihat adik kamu, amanda itu pintar bisa bikin ayah bangga sedangkan kamu sudah bodoh, nyusahin lagi"bentak dimas Kepada Keyla dan sukses membuat keyla terdiam menahan mati-matian air matanya yang mau keluar.

Keyla berlari mendekati dimas,ia memegang lengan kekar sang ayah "maaf yah,tapi tolong untuk saat ini berikan keyla keringanan yah, badan Keyla panas tolong biarin aku istirahat yah"lirihnya.

"Saya tidak peduli dengan keadaan kamu jadi cepat kembali belajar "perintah Dimas.

Keyla menggeleng,tak terasa air matanya turun membanjiri kedua pipinya,keyla berlutut di depan Dimas bahkan ia memegang kedua kaki pria itu tanda memohon.

Dimas terdiam sejenak,tak lama setelah itu ia kembali bersuara"sekali pun kamu mati,saya tidak peduli, cepat kembali belajar itu sangat penting daripada keadaan mu"ujarnya tak bisa di bantah.

MIKHAYLA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang