~Mengandung kekerasan dan kata kata kasar~
(Belum revisi)
~Karya pertamaku maaf ya kalau masih belum bagus ~
🌼🌼
Ketika dua orang berbeda dan mempunyai luka sama tentang hidupnya di pertemukan dengan cara tak terduga.
🌼🌼
Mikhayla adalah seorang g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
******
Hari Minggu adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh banyak orang terutama semua pelajar karena hari Minggu semua pelajar bisa lepas dari semua beban tugas dari sekolah.
Berbeda di tempat lain, sinar matahari mulai menerebos ke sela-sela gorden sebuah kamar bernuansa Lilac, nampak seorang gadis masih enggan membuka matanya.
"Eunggh"lenguhan keluar dari bibir ranum dari gadis itu, perlahan -lahan di membuka kelopak matanya karena Terkenal sinar matahari.
Keyla mencoba bangun secara perlahan-lahan dengan berpegang pada sisi tempat tidur nya, karena seluruh badan gadis itu terasa remuk dan perih akibat siksaan dari sang ayah tersebut.
Mata perlahan-lahan menyapu seluruh sudut di rumah kamar yang dominan berwarna Lilac tersebut.mata nampak berhenti beralih menatap sebuah berkal dan secarik kertas di atas nakas tersebut.
Tangannya terulur untuk mengambil tulisan di atas meja Tersebut.lalu Keyla membaca kertas tersebut.
Dari Abang ❤️
Di makan ya makanan yang Abang buat untuk kamu, maaf ya Abang gagal lagi jaga kamu, maafin Abang ya Udah jadi Abang yang tidak berguna buat kamu, maaf!... Sekali ya.
Tadi malam Abang udah berusaha masuk ke kamar kamu dek tapi Abang ketahuan sama bunda,dan bunda melarang untuk masuk ke kamar dek.
Abang udah nyiapin kamu makanan, obatnya untuk peredah rasa sakit jangan lupa di minum dan satu lagi Abang udah kasih salep ke luka kamu.
Abang sayang kamu❤️
Keyla membaca kertas tersebut dengan seksama, cairan bening yang seharusnya tidak keluar, perlahan-lahan keluar dari kelopak matanya yang indah , tangan terangkat untuk menghapus air matanya sendiri.