Semakin ia pikirkan semakin tidak bisa Salsa menemukan ingatan dalam tubuh yang sekarang menjadi miliknya.
Salsa menarik napas dengan kuat lalu ia hempaskan begitu saja, sembari menikmati angin yang menyapu dirinya di perjalanan.
Mata gadis itu mulai berat, ia tiba-tiba ingin tidur dan sangat mengantuk, angin membuatnya terbuai dan ingin berisitirahat dengan segera di tempat tidur.
"Salsa kita sampai," suara samar itu masuk ke telinganya.
"Sal," panggil orang itu lagi yang membuat kesadaran Salsa terkumpul.
"Hah? Oh iya, makasih Al," gadis itu langsung turun dari motor dan langsung berjalan menuju rumah yang terlihat besar itu.
"Gila, sekaya apa lo Sal, bisa-bisanya abai sama kehidupan lo dan ngejar-ngejar kutu kupret Lucas," gumamnya tidak terima.
"Tapi kok orang-orang pada nggak ada ya?"
Salsa terus berbicara sendiri sambil memperhatikan sekitar, ia melihat beberapa pintu di rumah itu dan kembali bingung. "Kamar gue dimana sih?"
"Lantai dua kali ya? Biasanya kamar anak gadis ada di lantai atas."
Gadis itu dengan semangat menaiki tangga dan melihat ada dua pintu yang saling bersebelahan, keningnya mengkerut melihat dua pintu itu.
"Yang mana sih?"
"Mana aja deh, palingan kalau salah masuknya ke kamar abang sendiri," gumam nya dan langsung masuk ke kamar dengan sembarang.
Salsa memperhatikan kamar itu, memikirkan kamar abangnya yang mana yang ia masuki saat ini. "Kamar abang gue yang mana nih?"
Ia sadar jika kamar ini sama sekali tidak mungkin untuk perempuan, dari yang ia baca di novel seorang Salsa sangat menyukai laut, mengingat sekaya apa Salsa dalam novel ia yakin jika kamarnya bernuansa laut tapi apa yang sekarang ia lihat jauh sekali dari apa yang ia bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SALSA (LENGKAP✓)
Adventure[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] "GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE. "GUE SUDAH MENINGGAL, TAPI RASA GUE SAMA DIA TETAP TERTINGGAL, SLEBEW." - SALSA LESHAM JACQUELINE. Note : Mohon b...