10 - Ciuman Pertama

36.1K 1.6K 365
                                    

Makanan itu tak berbentuk sama sekali, Salsa mengeluarkan kata-kata binatang dan kotornya walau dengan suara yang kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makanan itu tak berbentuk sama sekali, Salsa mengeluarkan kata-kata binatang dan kotornya walau dengan suara yang kecil. Ia memaki atas kejadian sebelumnya yang membuatnya tidak fokus menonton drama di depannya dan hanya memainkan sendok dengan asal pada makanannya.

Bagaimana bisa alur novelnya jauh sekali melenceng dari yang ia baca. Sudah ingatan tidak diberi, sekarang malah harus mengingat karakter yang langsung hadir sekali banyak.

"Mereka kira otak gue, otak Albert Einstein apa?"

"ARRGHH!" Erang Salsa dengan sangat kesal.

"Dasar brengsek, mereka kira gue barang? Yakin tuh cowok masker yang nolong Salsa dalam novel? Aslinya nyebelin banget anjir!"

"S-sal..."

"APA?!"

Salsa menatap marah dengan suara yang berteriak, membuat Alga yang baru saja datang terkejut dan terdiam melihat Salsa.

"Kamu kenapa?" Tanya Alga yang  mendengar amukan dari Salsa.

"Lo kenapa bisa masuk?"

"P-pintunya nggak kekunci, suara kamu kedengeran jelas," jelas Alga dan hanya dapat helaan nafas kasar dari Salsa.

"Al sini deh gue banyak pertanyaan sama lo," ungkap Salsa dan dengan patuh Alga duduk di samping Salsa begitu saja.

"Temen-temen yang waktu itu nongkrong sama lo itu temen lo?"

Alga terdiam sejenak namun akhirnya meanggukkan kepala pelan.

"Lo jauhin mereka, jangan mau temenan lagi."

"Kenapa?"

"Mereka cowok brengsek," jelas Salsa membuat Alga semakin bingung.

"B-brengsek?" Tanya Alga dengan tatapan yang terlihat sedih.

"Iya dan lo harus jauhin mereka!"

"T-tapi Sal ak-"

"Jaket siapa lo pakai?!"

Alga terdiam, ia menelan air liurnya dengan susah payah. "LO HABIS KETEMUAN SAMA MEREKA?! LO ANGGOTA ELEUTHER JUGA?!"

"B-bukan gitu Sal, i-ini jaket aku pinjam sama Pramudya."

Salsa memegang kedua bahu Alga dan menatap Alga dengan tatapan yang serius.

"Dengerin gue Al, jangan ikut-ikutan geng motor. Karena geng motor yang gue kenal saat ini pada nggak baik, lo mau nurutin kemauan gue kan?" Salsa berbicara dengan nada yang serius, Alga terdiam mendengarkan sang istri berbicara tanpa mau menyela sedikitpun.

"K-kamu benci geng motor?" Tanya Alga dengan hati-hati.

"Kalo ada Nirwasita mungkin gue nggak akan benci," gumam Salsa dengan sangat pelan.

"Sal?" Panggil Alga yang melihat Salsa nampak melamun.

"Intinya jangan deket-deket geng motor kecuali ada gue ok? Karena gue yang bakal jagain lo," jelas Salsa dan menyuruh Alga keluar dari kamarnya meninggalkan kebingungan pada sang suami, Alga.

TRANSMIGRASI SALSA (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang