chap 1 get Diamond spoon

133 9 1
                                    

"dialog lisan
'dialog pikiran

Untuk bacaan pribadi, jangan di bandingkan dengan yang lain, jangan di sebar.

Selamat membaca para *edventurer
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

terlahir dalam kemiskinan

mereka bilang orang orang dilahirkan dengan sendok di mulutnya. tapi saya berada pada titik dimana saya tidak punya sendok sama sekali.

'aku iri, sendok emas.'

mungkin tidak masalah, jika itu hanya keluarga biasa.

tahukah kalian, betapa aku iri pada anak lain di sekitarku ketika hari anak tiba.

hadiah, mainan, jalan jalan ke taman hiburan, makan bersama keluarga.
itu semua adalah hal yang bahkan tidak dapat ku impikan.

pada kenyataannya, ayah ku adalah seorang pecandu alkohol dan judi.
sedang ibu ku menderita penyakit langka yang tidak dapat di sembuhkan.

karena itu debt colector selalu datang setiap hari.

untuk mencari nafkah, aku tak punya pilihan selain melakukan apapun yang ku bisa sebelum menjadi dewasa.

aku pasti akan bahagia saat dewasa nanti.

untungnya, walaupun dilahirkan tanpa sendok apapun, aku masih memiliki tekad yang cukup kuat.

aku mengerjakan apapun yang ku bisa.

universitas, tentu saja aku tidak bisa merasakannya

ketika teman temanku mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, aku sibuk dengan berbagai pekerjaan paruh waktu.
saat yang lain menikmati masa muda di usia 20-an, aku sibuk menghasilkan uang bekerja keras di pabrik.

"nak, aku minta maaf, karena aku ibu yang buruk."

aku menggelengkan kepalaku mendengar perkataan ibuku sebelum meninggal.

sejujurnya, bohong jika saya tidak membenci orang tua saya.
khususnya ayah saya yang pecandu alkohol dan judi. 'tidak akan ku maafkan selamanya'.

Entah sudah berapa kali aku berharap dilahirkan di keluarga biasa yang berkecukupan.

Namun aku percaya bahwa masa depanku bergantung pada apa yang ku lakukan sekarang.

di depan cermin aku selalu berkata
"hai diriku, kamu akan baik baik saja. dimasa depan kita akan menjalani hidup yang paling bahagia. aku berjanji."

ini bukan omong kosong, karena aku punya Impian.

'aku akan menabung uang secepatnya untuk pensiun dan hidup bahagia hahaha.'

dari kecil, aku hidup tanpa menikmati apa yang di nikmati orang lain.

meski terlambat aku ingin menikmati hasil dari kesulitan yang ku derita selama ini.
meski jika aku sudah tua

'aku akan menikmati hidup lebih dari yang aku derita selama ini'

dengan tekad itu, aku bekerja tanpa kenal lelah. dan kesempatan akhirnya datang.

CEO perusahaan menengah yang mempekerjakan saya memilih saya sebagai tenaga penjualan perusahaannya.

pekerjaan penjualan adalah milikku

" bos, ini adalah keputusan yang bagus"
" hehe, jika saya bekerja sama dengan assisten manager, semuanya pasti akan berjalan mulus"
"ini suatu kehormatan, panggil saya kapan saja, siang, malam, bahwa saat fajar sekalipun."

kegigihan untuk tidak menghindar dari tugas sulit apapun, sikap owli yang selalu siap dan rela kehilangan hati dan empedu untuk sukses, menjadikannya seorang jenius penjualan.

Happily Ever After Live For Professor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang