Chap 8 Duel Ayah dan Anak.

37 7 0
                                    

' dialog batin
" dialog lisan
- another creature sound
->dialog nostalgia/pikiran.

Ini untuk bacaan pribadi.

Semangat dan selamat membaca.

Selamat menyelam Edventurer*

___~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~___

"Beri penghormatan kepada tuan muda" (penjaga gerbang)

Para kesatria berdiri.

Itu adalah tanda penghormatan terhadap garis keturunan bangsawan Duke, tapi apa yang sebenarnya terjadi sangatlah berbeda.

Aura dan energi magis para kesatria terfokus pada Evan.

'coba bertahanlah bajingan '.

Tentu saja hal itu tidak menimbulkan bahaya apapun.

Itu hanya masalah memusatkan aura untuk mengintimidasi.

Mereka sudah berpikir untuk berhenti ketika tuan muda Evan terintimidasi dan gemetar ketakutan.

'.....apa? Kenapa dia masih terlihat baik-baik saja.'

Para kesatria berkedip.
Wajah Evan tidak ada ekspresi Sama sekali.
Bahkan, dia terlihat mengantuk.

'apakah kamu tidak merasakan aura kami.? Itu mustahil?.'

Saat itu Evan memfokuskan matanya melihat para kesatria.

"Apakah ini bentuk penghormatan mu?. Bukankah ini hal yang remeh?. Yah sangat disayangkan."(E)

"!!!!" (P)

"Jika itu aku, aku bahkan tidak akan berani memikirkan hal yang kekanak-kanakan seperti itu karena aku pasti akan malu setelahnya. Tidak, aku bukannya menyalahkan kalian. Karena Kekurangan kalian adalah kesalahan dari pihak Duke." (E)

Rona Wajah para kesatria menjadi merah padam.

Ini jelas merupakan kesalahan mereka.

Mereka melakukan tindakan memalukan karena dendam pribadi terhadap tuan muda mereka.

Tetap saja, alasan kami tidak bisa menyangkal satu kata pun bukan hanya karena rasa malu.

-'kenapa kami merasa terintimidasi oleh bajingan sampah itu.

Para kesatria menelan ludah mereka.

Ada rasa intimidasi yang tak biasa yang muncul dari diri Evan. Sehingga sulit untuk menganggap nya bajingan sampah seperti biasanya.

Itu tidak kalah jika dibandingkan dengan aura intimidasi sang Duke.

Saat itu, sebuah cerita muncul kembali di kepala mereka.

->'perhatikan semuanya!, kalian harus membuka mata kalian lebar-lebar dan saksikan lah. Di hari duel tersebut, kehebatan tuan muda Evan akan terungkap ke dunia.'(H)

Itu adalah kata-kata yang diucapkan oleh Hans, seorang penyihir bintang 5 yang di pekerjakan oleh keluarga Duke Ikllesia.

Kami mengabaikannya saat itu,
bukankah itu semua adalah kata-kata yang tidak masuk akal?.

Mustahil?.'

Saat itu, terdengarlah suara teriakan penuh amarah.

"Kalian!','apa yang sedang kalian lakukan?!" (A)

"Yang mulia." Jawab para kesatria serentak.

Itu adalah Aron, putra tertua Duke Ikllesia,!

Para kesatria menundukkan kepala mereka.
Keberpihakan Aron kepada Evan sangat terkenal.

Happily Ever After Live For Professor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang