Mission | 00

18 2 0
                                    

Musim semi merupakan salah satu hal dinanti banyak orang dan orang itu pastilah bukan Luna. Gadis itu malah merenung di loteng untuk mengamati orang-orang yang bertebaran di jalan depan rumah sewaan yang genap dihuni selama dua tahun. Mata hampa meratapi nasib sambil mengiri pada beberapa pasangan muda yang asik bercumbu lagi dimabuk kasmaran.

Lagu pop menemaninya, mengalun lembut seperti hembusan angin. Lagu sendu mewakili perasaan, keinginan, dan ingatan tentang seorang lelaki. Dia yang pernah membawanya pada posisi para pasangan itu, memberikan rasa asing dan berjuta memori yang kini hanya bisa dikenang. Loteng itu masih setia menyimpan kebersamaan mereka, terlalu banyak sampai dia ogah untuk menatap sedetikpun.

Dalam renungan harian terdalam, lagu berhenti dan berganti nada dering. Dia langsung mengecek dan mengabaikan begitu tahu siapa berusaha kembali. Air wajahnya bertambah sendu, dua mata memerah dan berkaca-kaca. Ingatan itu meruntuhkan segala pertahanan, mulai mengacau balaukan perasaan dan akal sehatnya. Memori musim semi kembali segar seakan sedang dijalani, sangat manis dan indah.

Suara bel memanggilnya, langkah ragu diambil di tengah kekalutan teramat sangat. Dia berakhir di pintu dan menemukannya masih dalam keadaan sama. Wajahnya, postur tubuh, model berpakaian, bahkan bunga lavender dan sepucuk surat tidak berubah. Mata hijau itu masuk pengecualian karena kali ini dia terhipnotis dalam satu jentik.

Satu kata 'hai' dan saat itu dia tersadar bahwa perasaannya lebih kompleks dari seharusnya.

.

swipe for more

LOVEDAY MISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang