3. Âme Soeur: Message

707 73 2
                                    

"Hey, hey! Kita mampir ke toko es krim dulu, yuk?" Kassim berucap penuh semangat, dengan dasi yang sudah longgar dan kemeja seragam sekolah yang sudah tak berada di dalam celana lagi, benar-benar berantakan dan bengal.

Berbeda dengan Kaizo yang selalu rapi di dalam setiap keadaan yang menurutnya tidak merepotkan. Dasi dan almamater itu masih terpakai rapi di kerah dan pundaknya, ikat pinggang masih terpasang pada tempatnya, juga tas ransel hitam yang hanya di sandang sebelah. Sungguh sebuah kontras yang sangat terlihat dari kedua saudara kembar itu. Sementara Fang adalah campuran keduanya, dasinya entah sudah hilang kemana, yang pasti kancing kemejanya sudah terbuka dua buah di bagian atas, alamamaternya di ikat di bagian pinggang. Ya.. setidaknya dia sedikit lebih rapi daripada Kassim.

"Boleh, sudah lama sekali rasanya saat terakhir kali aku merasakan makanan dingin itu," balas Fang mengangguk setuju, sementara Kaizo langsung memalingkan wajahnya ketika melihat mata berbinar kedua adiknya, sedang membujuk dirinya untuk ikut juga.

"Hanya satu jam, aku ada rapat penting dengan Komandan dan Laksamana," jawabnya ketus, membuat Kassim dan Fang ber-tos ria dengan girang.

Sepuluh menit berjalan, mereka sampai ke toko cokelat Tok Aba. Tempat yang disebut Kokotiam Tok Aba itu benar-benar menyediakan berbagai jenis olahan cokelat, dan kebetulan Fang hanya tau tempat itu karena ia pernah memesan es krim cokelat disana. Selama di Bumi dulu, ia jarang keluar untuk sekedar berkeliling, salahkan Boboiboy yang selalu mengajaknya kemari, sehingga ia hanya tau tempat ini.

"Tok, kami pesan tiga es krim cokelat. Satu dengan toping chocochips dan dua sisanya dengan sirup hazelnut,"

"Siap,"

Pemilik toko yang bisa dibilang sudah berumur itu membuat pesanan yang disebutkan oleh Fang dengan telaten, seperti seorang profesional yang sudah ahli dalam bidangnya. Di sela-sela kegiatannya, Tok Aba tak menyadari kehadiran Kaizo dan Kassim yang berada di sebelah Fang. Hingga saat ia menyajikan pesanannya, dia sedikit terkejut dan menatap mereka bergantian.

"Ini Kapten Kaizo yang pernah menyerang Boboiboy dan yang lainnya dulu itu, kan? Kenapa dia sekarang ada dua?" tanya pria paruh baya itu dengan suaranya yang sedikit bergetar karena usianya yang sudah tak muda.

Mendengar Tok Aba mengingatnya sebagai 'orang jahat', Kaizo menghela napas pelan lalu sedikit terkekeh, "Maaf, Tok Aba. Saat itu saya menjalani misi, tidak ada maksud buruk lainnya. Dan ini, kembaran saya, Kassim," ucap Kaizo dengan nada suara yang tenang, mencoba untuk lebih friendly agar terlihat sopan saat berbicara.

"Eheh? Terlihat sama, ya. Jika kalian memakai pakaian yang sama persis, Atok yakin Atok tak bisa membedakannya,"

Kassim yang sudah lahap menyantap es krimnya itu menelannya cepat-cepat, "Tapi aku yang lebih tampan, kan, Tok?" tanyanya narsis, membuat Fang yang mendengarnya mendelik.

"Ehm, tidak. Bagi Atok, Boboiboy selalu yang paling tampan,"

"Pfft-"

Fang hampir tersedak sendoknya sendiri ketika mendengar penuturan jujur Tok Aba yang sangat sayang dengan cucunya itu. Sementara Kassim cemberut masam dan Kaizo yang anteng memakan es krimnya tanpa mempedulikan apa yang barusan terjadi.

Setelah selesai, mereka berpamitan dan berjalan ke villa. Kaizo langsung masuk ke kamar mandi, tubuhnya sudah terasa lengket karena sinar matahari di Bumi bisa di bilang terik. Ia masuk ke shower glass box yang berada di dalam kamar mandinya, menghidupkan shower dan tak lupa menekan tombol yang membuat shower glass box itu berkabut, sehingga tak bisa terlihat dari luar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Âme Soeur [KaiKasFang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang