"Kak Jarrod..."
"Kak..."
"Jangan tinggalkan aku.."
"Kak Jarrod!"
"Uhuk! Uhuk! Sial!"
Kassim terbatuk heboh karena terkejut dengan Jarrod yang tiba-tiba saja terkesiap dari tidur siangnya, membuat Kassim tersedak kulit salak yang sedang ia kupas sebelumnya. Keduanya sedang berada di lobby markas Deveraux, mengobrol santai seperti hari-hari biasa saat tidak ada latihan atau misi.
"Kau kenapa, Jarrod? Terbangun mendadak seperti itu, apa kau mimpi buruk?" tanya Kassim dengan raut wajah penasaran dan sedikit khawatir setelah menegak segelas air.
"Jarrod bermimpi seseorang memanggil Jarrod dengan embel-embel 'Kak', tapi sosok itu buram dan suaranya menggema," ucap Jarrod sedikit terengah, mengambil gelas yang disodorkan oleh Kassim sebelum meminumnya.
"Mimpi itu lagi? Belakangan ini kau selalu mengatakan kau bermimpi hal yang sama," ucap Kassim keheranan sebelum alisnya terangkat, menebak-nebak seolah tau apa yang sedang terjadi. "Oh! Apa jangan-jangan itu bukanlah mimpi, namun cuplikan ingatan mu!"
"Cuplikan ingatan? Apa maksudnya, Kassim?" tanya Jarrod dengan polos karena total tidak mengerti, membuat Kassim berdesah malas dengan Jarrod yang selalu telmi.
"Sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu mu, namun kau melupakannya,"
"Benarkah? Tapi Jarrod tidak merasa melupakan sesuatu. Jarrod tumbuh besar di sini dan di rawat Tuan Dallen... Jarrod ingat semuanya dengan jelas,"
"Entahlah, jika kau bertanya padaku, aku pun tidak tau. Namun bisa saja itu adalah secercah ingatan masa lalu mu. Kau bilang sebelum ini kau tidak punya ekor dan telinga macan itu, kan?"
"Ya... Kassim benar. Entahlah, Kassim. Kepala Jarrod benar-benar sakit jika memikirkannya,"
"Lepas saja kepala mu jika begitu. Setelah tidak sakit, baru kau pasang lagi,"
"Jangan bercanda, Kassim!"
"Hehehe,"
Kassim terkekeh tanpa dosa, melanjutkan kegiatan memakan salaknya tanpa beban, mengabaikan Jarrod yang cemberut sambil menggerakkan telinganya dengan cepat --tanda ia sedang kesal sekarang.
Saat sedang fokus mengupas kulit sari salak, Kassim tiba-tiba teringat sesuatu, ia langsung menanyakannya sebelum ia lupa. "Oh, ya. Kau pernah mengatakan sesuatu tentang nama mu padaku. Siapa nama mu?"
"Jarrod,"
"Ck, bukan itu! Maksud ku nama lengkap mu. Kau pernah mengatakannya padaku saat itu,"
"Nama lengkap? Maksud Kassim, Jarrod Ellizer?"
"Nah, iya, yang itu! Astaga, aku lupa. Ku pikir nama mu Jarrod Ezkiller,"
*Ez-killer: Ez (slang untuk kata 'easy'); mudah di bunuh.
Jarrod merengut, ia ingin protes namun urung karena tiba-tiba saja Zian menjatuhkan kotak kecil berisi amunisi dari tangannya. Wajah tegas dengan surai cokelat sepunggung itu terlihat membeku, manik charcoalnya mengecil seolah terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya. Kassim dan Jarrod menatap ras setengah serigala itu dengan bingung, tidak biasanya Zian berinteraksi dengan mereka, dan sekarang apakah ia menguping?
"Kau sebut apa nama mu tadi? E-Ellizer..?" suara bariton itu terdengar sedikit bergetar, membuat keduanya semakin bingung.
"Iya, itu nama lengkap Jarrod. Kenapa, Zian?" tanya Jarrod penasaran, manik berry itu mengerjap beberapa kali ke arah Zian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Âme Soeur [KaiKasFang]
Fanfiction"Siapa yang akan kau pilih, Fang? Kaizo atau Kassim?" "Aku..." Start: 20 August 2023 End: #1 kaifang (17/11/23) 1,83k #5 yaya (27/02/24) 2.07k © Boboiboy hanya milik MONSTA [!!] Cerita karangan, fiksi penggemar, write in Bahasa. [!!] OOC! Kinda brom...