M.H 6

3.5K 394 29
                                    

" kau masih ingin menatapku atau ingin bekerja? ", tanya Becky kemudian menyadarkan lamunan freen.


Freen merasa bodoh saat itu terlebih lagi ia sudah berani menatap calon bos nya itu.


" tentu saja saya ingin bekerja ", jawab freen merasa gugup.


" kalau begitu kemari dan silakan duduk ", ucap Becky menunjuk kursi didepan mejanya.


Kini mereka duduk saling berhadapan, Becky terlihat membaca berkas milik freen sementara freen tampak memperhatikan Becky.


" dia seorang wanita tapi kenapa tampan sekali ", batin freen.


" Freen Chankimha ", ucap Becky membaca nama yang tertera di berkasnya.


" I-i-iya saya tuan ", ucap freen.


" aku hanya membaca nama lengkapmu bukan memanggilmu ", ucap Becky membuat freen sedikit kesal namun tetap berusaha sabar.


" pendidikanmu terlalu rendah, kenapa tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi? ", tanya Becky menatap freen.


" saya berasal dari keluarga yang kurang mampu jadi saya tidak punya biaya untuk melanjutkan studi saya tuan muda ", ujar freen.


" banyak yang tidak punya biaya tapi mereka tetap berusaha terkecuali MALAS ", Sindir Becky.


Freen semakin geram dengan tingkah Becky, ia bangun dari duduknya dan merampas berkas yang berada ditangan Becky.


" hei apa yang kau lakukan? ", tanya Becky.


" jika kamu tidak mau menerimaku bekerja disini tidak apa² tapi jangan menghinaku ", ucap freen kesal.


" aku hanya bertanya kenapa kamu marah? ", tanya Becky.


" apa kamu tidak bisa membedakan mana bertanya dan mana menghina? ", tanya freen.


Freen menatap kesal pada Becky dan ia hendak keluar dari ruangan Becky namun Becky mendahuluinya dan berdiri didepan pintu menghadang freen.


" jangan pergi ", ucap Becky membuat freen bingung dan mengerutkan dahinya.


" kalau kamu pergi nanti Ayank sama Baby bisa putus jadi jangan pergi ", ucap Becky mengingat panggilan sayang Heng dan Nam.


" Dasar CEO gila ! Cepat Minggu, aku mau pergi ", ucap freen yang tidak mengerti dengan perkataan Becky.


Freen mencoba mendorong tubuh Becky namun Becky menggelengkan kepalanya kepada freen sebagai tanda kalau ia tidak mau pergi.


" ayo kita bicara baik² ", ucap Becky kemudian.


Freen menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu menyetujui ucapan Becky dan ia kembali duduk di kursinya.


" untuk sementara waktu kamu bisa menempati posisi sekretaris karena sekretarisku sedang cuti ", ucap Becky.


" baiklah ", ucap freen.


" apa kamu bisa komputer? ", tanya Becky.


" kau meremehkanku lagi ", tanya freen kesal karena Becky kembali meremehkannya.


" aku hanya bertanya ", ucap Becky.


" iya aku bisa komputer jika kepalamu jadi monitornya ", ucap freen dengan wajah kesalnya.


Becky tersenyum melihat tingkah freen yang galak tapi juga lucu.
Sementara itu freen yang memperhatikan senyum Becky teringat akan senyuman seseorang di masa lalunya.


MY HAPPINESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang