21. MASALAH LAGI

424 31 12
                                        

Hari ini Keynara merasa senang karena Diana akhirnya kembali bersekolah.

Diana langsung memeluk Keynara erat begitu perempuan itu masuk ke dalam kelas. Setelah itu, Diana menceritakan keadaan neneknya sekaligus liburannya kemarin. Tak lupa, Diana juga membawakan Keynara oleh-oleh. Sebuah jam tangan yang Keynara rasa harganya sangat mahal.

"Din, aku nggak bisa terima ini."

"Sssttt pokoknya gue nggak terima penolakan ya Key! Kalau lo menghargai gue sebagai temen, lo harus pakai jam tangan itu."

Akhirnya Keynara mengangguk kecil. "Makasih ya Din."

"Sama-sama Key. Oh iya Key, gimana kabar prince charming gue sewaktu gue nggak ada disini?"

"Aku rasa dia baik-baik aja kok Din." Sebenarnya Keynara ingin menceritakan tentang Dirga. Tapi dia tidak mau Diana salah paham, Diana itu tipe perempuan overprotektif kalau menyangkut soal Dirga, dan Keynara rasa dia harus mulai menjaga jarak dengan Dirga untuk menghargai perasaan Diana. Selain itu, dia juga tidak mau membuat masalah dengan Zolanda lagi.

"Oh oke. Btw gue punya hadiah buat Dirga juga loh Key," ucap Diana antusias.

"Oh iya?"

"Iya, gue bawain sepatu sport gitu buat dia, biar bisa dipake latihan basket."

"Kamu baik banget Din." Keynara tersenyum tipis.

"Iya dong Key. Menurut lo, gue ngasihnya pas jam istirahat atau pulang sekolah pas dia latihan nanti aja ya?"

"Ermm itu sih terserah kamu aja Din."

"Gimana kalau lo aja yang ngasih sepatunya ke Dirga?"

Mata Keynara membulat. "Eh, kok aku?"

"Gue bisa pingsan kali Key kalau lihat Dirga dari deket. Please, bantuin gue ya Key," Diana menunjukkan wajah memelas andalannya.

"Gimana ya..." Keynara bingung. Dia kan harus menjaga jarak dengan Dirga, lalu kalau dia setuju menjadi perantara untuk Diana bisa-bisa keadaan akan semakin rumit.

"Lo kan temen gue yang paling baik Key. Mau ya, ya?" Diana bicara lagi,

Keynara mau tidak mau hanya mengangguk pasrah. Dia tidak bisa menolak Diana, tapi disisi lain dia juga harus menjauhi Dirga. Bagaimana ini?

***

Zolanda sedang tertawa cekikikan bersama ketiga temannya. Tawa perempuan seketika terhenti saat melihat kehadiran Kaivan, Alka dan Selatan yang mendatangi mejanya. Kaivan duduk di sebelah Zolanda hingga membuat senyum sumringah di bibir perempuan itu muncul.

Sedangkan Selatan dan Alka merasa tidak nyaman karena teman-teman Zolanda yang dandanannya mirip ondel-ondel mau konser terus menempeli mereka dan mengedipkan mata genit,

"Babe, tumben kamu nyamperin aku duluan. Kamu kangen, ya?" Suara Zolanda dibuat-buat seksi.

Alka bergidik melihatnya. Laki-laki itu berbisik pelan di telinga Selatan, "ngapain sih Kaivan datengin nenek lampir itu?"

"Jangan nunjukin wajah bego gitu, gue juga nggak tau." Balas Selatan singkat. Sebenarnya dia juga sudah tidak betah lama-lama berada disini. Entah kenapa, hawa di sekelilingnya mendadak jadi horor.

"Gue nggak mau basa basi. Gue cuma mau ngomong, jangan berani-berani ganggu Keynara lagi. Karena mulai sekarang dia punya gue."

Zolanda membelalakkan mata tak percaya. Bibir yang berpoles lipstik tebal itu ikut terbuka lebar saking terkejutnya.

"Lo tau kan kalau gue paling nggak suka ada orang yang ganggu punya gue?"

"Haha aku pasti salah denger kan, yang kamu maksud itu siapa?"

DEVIL OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang