CHAPTER 17

474 50 4
                                    

Tolong aku.

Suara teriakan orang-orang tak menghentikan pria itu mengayunkan pedangnya, kemudian mengarahkan shardsnya ke arah lain. Membunuh semua orang secara brutal. Suasana teramat kacau-balau, semua warga sipil terbantai sadis di kota tersebut.

Aku tak menginginkan ini.

Aamon yang baru saja membunuh salah satu orang di hadapannya sama sekali tak menunjukkan ekspresi. Pria itu bergerak memenggal orang-orang selanjutnya bagaikan tersihir oleh mantra. Cipratan darah yang mengenai armornya pun sama sekali tidak dihiraukannya, ia terus melangkah di atas tanah yang becek oleh kubangan darah manusia.

Namun tak ada yang menyadari dibalik helaian rambut silver dan raut mukanya yang dingin, ada air mata mengalir turun.

Siapapun...

Tak ada yang tahu bahwa Duke Aberleen itu juga tak menginginkan pembantaian ini.

Perasaan putus asa terus menggelayuti hatinya karena ia tidak bisa menghentikan dirinya sendiri, mau seberusaha keras apapun juga karena semua itu berujung sia-sia. Hingga Xavier tiba untuk menghentikannya sekaligus melenyapkannya.

Begitulah penutup kisah hidup sang tirani, Duke Aberleen berakhir.

Membiarkan kenyataan itu tetap terkubur, dimana Aamon Paxley hanya ingin diselamatkan.

His Lovely Lady
Chapter 80

Tyler terkejut melihat Floryn memegang sebuah kunci dengan ornamen mawar, ia mengucek-ucek matanya demi memastikan kalau ia tak salah lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tyler terkejut melihat Floryn memegang sebuah kunci dengan ornamen mawar, ia mengucek-ucek matanya demi memastikan kalau ia tak salah lihat. “Bagaimana bisa kunci itu ada padamu, Nyonya?” tanyanya penasaran.

Kalau sang butlernya saja bertanya seperti ini, bagaimana Floryn bisa menjawabnya?

Gadis itu hanya mengamati kunci di genggamannya dengan nada biasa. “Aku menemukannya di ruang kerja Duke.”

Siang ini, Floryn sedang mengamati pekerja di kebun merawat kebun bunga. Walaupun ditemani oleh secangkir teh dan kudapan manis tak membuatnya berhasil mengalihkan insiden semalam yang misterius.

Dasar assasin sialan! Membuat pekerjaanku semakin rumit saja. Floryn membatin jengkel, kalau saja ia bisa menguasai bela diri mungkin assasin itu bisa ia cekik. Tapi sayang sekali dia hanyalah gadis bangsawan biasa. Itu sebabnya di awal pagi, ia terpaksa membuat laporan tambahan kalau para penjaga yang tak sadarkan diri itu merasa kelelahan dan diberikan jatah cuti untuk sementara waktu.

Tyler yang datang untuk memberikan surat dari Belerick merasa terkejut menemukan Floryn melihat kunci ini ada di tangannya. Bahkan, pria paruh baya itu merasa sulit memercayai alasannya.

“Itu kunci untuk membuka bangunan tua yang berada di taman.”

Oh, ya? Aku tidak tahu.”

Becoming Duke's Beloved WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang