CHAPTER 11

534 93 12
                                    

Suara teriakan para rakyat cukup ramai setelah melihat sang putri kematian telah dibakar hidup-hidup.

Xavier, penyihir yang mengeksekusinya segera pergi dari sana setelah melakukan apa yang diperintahkan kaisar.

Sejujurnya, ia merasa keberatan kalau hukuman untuk teman kecilnya sangatlah kejam. Xavier sendiri bahkan bisa melihat Belerick langsung mengalami depresi setelah kehilangan putrinya.

Dia telah menyatakan keberatannya. Namun, yang ia lakukan justru berbalik mengancamnya. Anak-anak yang ia jaga dan ia rawat selama ini berada dalam kungkungan prajurit kerajaan. Kaisar sama sekali tidak memberikannya hak untuk bersuara sehingga Xavier tak punya pilihan lain.

"Maaf..."

Pria itu jatuh berlutut setelah tempat yang ia pijak tak ada seorang pun. Sontak ia mengerang frustrasi karena telah mengakhiri hidup gadis yang malang. Dia tidak akan lupa ketika Floryn memanggil namanya bersama isak tangisnya. Tangan rapuh itu berusaha meraihnya namun telah Xavier tepis.

Xavier merasa bersalah karena mengabaikan seruan gadis itu meminta tolong.

"Maafkan aku, Floryn..." lirihnya mengetahui ia akan dihantui oleh rasa bersalah yang mendalam.

His Lovely Lady
Unknown Chapter

Karena pergerakannya merubah plot, banyak kejadian berbeda dari apa yang Floryn temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena pergerakannya merubah plot, banyak kejadian berbeda dari apa yang Floryn temukan.

Fanny Wertz yang merupakan putri Marquis menjadi temannya, Belerick berubah menjadi ayah yang perhatian padanya dan Aamon menawarkan pernikahan tanpa kontrak sedikitpun.

Floryn mematung setelah menyimpulkan kejadian tersebut. Dia bisa memaklumi kalau Belerick menjadi lembut padanya dan Fanny ingin menjadi temannya karena Floryn memahami gadis tersebut.

Tetapi, ia tidak akan pernah mengerti apa alasan Aamon bersikeras ingin bersamanya.

Suara dengkuran Dew di boks tempat tidurnya segera mengalihkan pikirannya. Floryn mengamati makhluk kesayangannya sembari mengayunkan boks berayun tersebut. Dia merenungkan kembali pertemuannya dengan Aamon.

Floryn tidak akan lupa kejadian dimana Aamon merasa kesakitan kala itu.

Sebagai putri Count yang bergerak dalam bisnis obat-obatan dan sihir, mungkin Floryn harus mencari tahu alasan mengapa Aamon merasa kesakitan.

Karena Floryn memutuskan untuk menikahinya, jadi ia harus membantu lelaki tersebut. Gadis itu meraih buku yang diambilnya dari ruang belajar ayahnya, mungkin dengan membaca sebagian penelitian Belerick akan membuatnya mengerti.

"Jika selama pernikahan ini lady Hoppe merasa ingin berpisah denganku. Kau tidak perlu datang menemuiku. Kau bisa memberikanku satu pot bunga."

"Bunga Anyelir dua warna."

Becoming Duke's Beloved WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang