1

1.1K 45 2
                                    

laki laki tua itu memijit pangkal hidung nya karena ulah salah satu anak laki laki kesayangan nya yang membuat nya serasa punya anak gadis untuk meminta izin agar di bebaskan ikuta parti dengan teman teman nya, bukan nya ia tidak mau tapi mereka bukanlah orang biasa pada umum nya tapi bagian dari kerajaan dan putranya seorang pangeran.

"boleh ya yah?"

"tidak nak, itu beresiko"

"ayolah yah, tidak banyak yang tahu tentang ku"

"bukan ayah tidak mau nak, dengan berada di kerumunan akan memberikan kemungkinan akan ada yang menyakiti mu dan ayah tidak mau ambil resiko itu"

ia menekuk wajah nya dan berjalan kembali ke kamarnya dan menghempaskan tubuh nya dan ia tidak semerahuk itu karena ia punya rencana kedua alias kabur diam diam dan pulang sebelum pagi agar tidak ketahuan.

mengenai urusan penjaga itu gampang ia kenal mereka yang sering berjaga dan ia juga sudah mempelajari kebiasaan mereka jadi ia bisa memanfaatkan nya, tepat satu jam sebelum pesta henry mulai beraksi dan di sakunya sudah ada perment dengan tawa licik ia berjalan keluar dan menghampiri penjaga namun ia hanya menyapa untuk penjaga di dalam.

pintu terbuka henry cengengesan dan ia memberikan permen pada penjaga pintu depan, henry berhasil membuatnya tertidur dan pagar henry akan memanjat saja walau jujur ia bukan jago memanjat karena sejak kecil baru mau memanjat ayahnya sudah seperti terkena serangan jantung alias sesak.

henry jatuh ke sisi lain pagar dan ia bergegas bangkit celingak celinguk melihat sekitar berharap philip atau beatrice nggak ada karena mulut mereka ember dan cempreng pulak, henry segera berlari ke jalan dan ia seperti orang gila teriak teriak bebas sambil loncat loncat.

🤴🏼

mata henry melihat lihat sekitar dan mereka kaget melihat kedatangan nya seolah olah ia itu keajaiban, seseorang menabrak bahunya dan mata mereka sempat bertemu namun henry di panggil hingga henry kaget dan bergegas pergi ke arah teman yang memanggil nya.

seseorang menyentuh bahunya dan rupanya ia masih terkesima.

"siapa dia?"

"ahhhh kau naksir ya?"

"bukan masalah naksir bro tapi ia tipe gue banget"

"yang satu itu jinak jinak merpati namun begitu lu dapet, lu dalam masalah besar"

"maksudnya?"

"alex, namanya pangeran henry..... pangeran bro dan gue yakin buat kesini di pasti kabur dari istana, namanya peraturan pasti mengekangnya"

"gue mah bodo amat, gue naksir dan tipe gue"

"serah lu dah, gue nggak ikutan oh ya welcome to our country dan oh ya jujur gue pengen banget ke Amrik namun ntar kalo udah kerja"

alex terkekeh namun pikiran nya masih ke henry, keduanya lirik lirakan dari jauh dan alex mau mendekat namun sepertinya teman teman henry menjauhkan mereka.

🤴🏼

henry mulai gelisah dan ia harus pulang namun ia tidak bisa karena tidak enak makin malam pesta makin heboh dan rame bahkan ia lihat beberapa yang ia kenal mulai muncul.

"kau kenapa?"

henry kaget dan ia berbalik dan itu adalah laki laki yang bersenggolan dengan nya tadi.

"aku tidak apa apa"

"yakin? kau terlihat gelisah dan bukankah seharusnya kau tidak disini, kau seorang pangeran tapi kau malah disini"

"pasti teman teman ku yang cerita"

"ya benar ia teman ku juga"

"aku harus pulang ini sudah tengah malam bisa bisa ayah ku akan mengamuk jika tidak menemukan ku di kamarku, tapi aku tidak enak hati dengan yang lain"

"jangan, saranku kau memang harus pulang sebelum kau mendapat masalah. aku antar kau pulang, aku juga mau pulang karena ibu ku sudah menghubungi ku beberapa kali"

henry setuju dan ia nebeng sampai agak jauh dari istana dimana ia dengan mudah memanjat pagar, alex memegang tangan nya sebelum ia keluar hingga henry menoleh dan sebuah kecupan cepat dan lembut mendarat di bibirnya.

"aku alex, sampai bertemu besok"

henry manggut manggut saja dan ia keluar dari mobil seperti orang bego, henry menyentuh bibirnya dan ia tersadar dan bergegas lari ke arah pagar istana sebelum ada yang lihat dan ia mengeluarkan kunci duplikat yang untuk keadaan genting saja.

"dari mana?"

langkah nya terhenti dan ia berbalik.

"kau mengejutkanku beatrice"

"bagaimana jika ayah tahu, ia akan marah dan kau seharusnya jaga nama baik keluarga kerajaan"

"iya iya aku tahu"

henry malas berdebat dengan saudarinya dan segera masuk ke dalam kamar lalu menguncinya, ciuman alex membuatnya gelisah.

tbc

Not Red, White & Royal Blue (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang