6

7.1K 352 11
                                    

Jaemin dan renjun sampai di parkiran kembali, renjun sudah merapikan bajunya sejak tadi diatas pangkuan jaemin yang hanya memandangnya dengan tatapan terpesona yang jujur membuat renjun semakin merona.

Setelah selesai jaemin membuka pintu dan renjun yang notabene duduk di pangkuan jaemin keluar lebih dulu baru jaemin. Yang langsung menuju bagasi dan diapun memberikan beberapa kantong yang ringan kepada renjun bukan yang berat, karena yang berat dia yang akan membawanya. Renjun menatap bingung pada jaemin karena saat ini dia mendapatkan kantong yang tak berat sama sekali.

"Jaemin?" Sang empu lantas melihat kearah renjun setelah menutup bagasi mobilnya.

"Kenapa aku hanya yang ringan saja?"

"Agar kau tak kelelahan. Sudahlah, ayo kita kembali." Ucap jaemin lalu diapun membawa tiga kantong yang sangat besar dan pasti berat hanya dengan satu tangan sedangkan tangan yang satunya menggenggam tangan renjun. Renjun hanya menurut saja.

Saat memasuki gedung asrama, semuanya kembali melihat kearah mereka berdua. Bahkan Hyunjin yang sedang bersama dengan partnernya langsung mendekat.

"Wah, Na Jaemin ternyata ayahmu cukup pandai mencarikan partner yang bisa kau terima." Ucap Hyunjin. Sedangkan sang partner langsung memukul kepala Hyunjin hingga sang empu mengadu kesakitan.

"Maaf jaemin. Hyunjin memang keterlaluan. Salam kenal juga untukmu." Ucap partner dari Hyunjin.

"Hmm." Angguk renjun sembari tersenyum canggung.

"Oh iya, aku mau memberitahu. Seminggu lagi adalah penerimaan murid baru, para guru sudah menyiapkan seragam yang akan kita gunakan semuanya. Aku harap kostumnya tidak sepeti tahun lalu, dimana para submissive dan wanita memakai lingeri." Renjun terkejut bukan main, oh ayolah dia tak ingin semua itu.

"Kami pergi." Ucao jaemin datar lalu diapun menarik lembut tangan renjun dan masuk kedalam lift.

"Kau ini kenapa harus memukulku coba Hwang Seungmin?"

"Aku masih Kim Seungmin dan lagi kita hanya partner tuan." Ucap partner nya itu lalu berjalan lebih dulu membuat Hyunjin mengikutinya seketika. Karena dia tak mau kehilangan jatah menyusunya sama sekali.

Di kamar asrama jaemren.

Renjun masih terdiam memikirkan perkataan partner dari Hyunjin tadi, jaemin yang sedang menyusun barang belanjaan mereka juga bisa merasakan keterdiaman renjun.

"Ada apa?" Ucap jaemin menyentuh bahu sempit itu.

"Jaemin apa benar kalau tahun kemarin para submissive memakai lingeri? Bagaimana jika sekarang juga sama? Aku—"

"Tidak akan. Aku tak akan membiarkan mereka memberikan kostum seperti itu lagi." Ucap jaemin lalu diapun mendekat pada renjun yang berdiri dibalik mini pantri itu lalu memeluk pinggang ramping itu.

"Tidak ada yang boleh melihat tubuhmu. Hanya aku. Hanya aku yang boleh melihatnya. Tidak untuk tontonan umum." Ucao jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya karena dia tak tau harus bersikap seperti apa, karena dia benar-benar tak mau memakai hal seperti itu dan memperlihatkan tubuhnya pada orang lain.

"Sudah jangan memikirkannya lagi, kau istirahatlah, aku akan meletakkan kembali semua belanjaan kita."

"Tak mau dibantu?"

Cup.

"Tidak perlu."Ucap jaemin tersenyum karena melihat ekspresi renjun saat kaget akan apa yang dia lakukan, itu sangat menggemaskan sekali. Lalu jaeminpun melepaskan pelukannya pada pinggang renjun lalu kembali menyusun barang belanjaan mereka. Renjun lantas langsung menuju ruang tengah dengan wajah merona bagaikan tomat.







School Partner (jaemren)🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang