Renjun terbangun dari tidurnya dan diapun sangat kaget karena dia sudah berada diatas tempat tidur, padahal dia sangat yakin kalau dia berada di sofa, lalu diapun tersadar karena pintu toilet yang terbuka menampilkan Na Jaemin dengan rambut basah dan handuk yang melilit privasinya. Renjun benar-benar merona melihatnya saat ini.
"Kau sudah bangun injunie?"
"Hmm." Angguk renjun sembari menunduk membuat jaemin menahan rasa gemasnya pada renjun.
"Yasudah sekarang kau segera mandi dan kita akan makan malam di kantin saja. Tak masalah bukan? Sekalian kau bisa tahu tempat yang ada disekolah juga astama ini."
"Hmm." Angguk renjun lalu diapun beranjak dari tempat tidur lalu masuk kedalam toilet dengan membawa baju yang akan dia kenakan. Jaemin hanya terkekeh melihat partner nya itu, padahal renjun tak perlu bersusah payah membawa bajunya karena dia juga sudah melihat renjun tanpa busana sama sekali, jadi tak masalah juga.
Beberapa menit kemudian, semua siswa-siswi yang ada disekolah itu menuju kantin yang ada di asrama untuk makan malam bersama seperti biasanya. Renjun berjalan dengan kepala menunduk karena sejak tadi dia menjadi atensi semua orang, bahkan dia menggenggam tangan jaemin semakin erat, jaemin sangat tahu kalau renjun tak nyaman saat ini hingga dia mengeluarkan aura gelap juga tatapan tajamnya.
"Jaemin! Disini!" Ucap Hyunjin melambai dan jaemin dapat melihat sahabatnya dengan partnernya masing-masing, kecuali bomin yang memang belum mendapatkan partner sama sekali, karena dia sangat sulit menerima partner seperti jaemin. Jadi, itu hal yang wajar.
Jaemin dan renjunpun sampai lalu mereka berdua langsung duduk dan makanan langsung diantarkan oleh pelayan yang memang bekerja di kantin asrama itu untuk jaemin dan renjun.
"Tolong dua susu stroberi." Ucap jaemin pada pelayan itu.
"Baik tuan muda." Ucap pelayan itu lalu pergi untuk mengambilkannya.
"Sejak kapan na jaemin suka susu?" Ucap hanjis.
"Bukan untukku." Ucap jaemin datar dan melihat renjun yang merona dan menunduk.
Disaat bersamaan Yangyang pun mendekat dan duduk disebelah Haechan yang memang duduk disebelah jeno.
"Aku boleh bergabung ya? Aku tak mau makan dengan guru Qian."
"Nono?" Ucap Haechan melihat partnernya itu.
"Bagaimana jaem?" Ucap jeno melihat jaemin karena mau bagaimanapun jaemin tak suka dengan orang yang menganggu dirinya.
"Hmm." Angguk jaemin.
"Baiklah sahabatmu boleh bergabung." Ucap jeno sembari mengelus kepala Haechan dan Haechan yang tersenyum.
"Oh iya, renjun-ssi aku Han jisung kau bisa panggil hanjis. Aku adalah sahabat jaemin." Ucap hanjis.
"Aku adalah partnernya Lee Felix." Ucap pria yang menggunakan Beanie.
"Ne." Angguk renjun mengerti.
"Kita bertemu tadi, aku Kim Seungmin partner dari pria itu." Ucap Seungmin menunjuk Hyunjin dengan malas dan renjun hanya mengangguk saja.
"Aku Kim soobin, dan aku sahabat jaemin juga." Ucap soobin.
"Ne."
"Aku Choi Beomgyu Hyung, aku adik tingkat disini dan aku partner soobin Hyung." Ucap pria yang lebih muda.
"Ne."
"Dia Choi Bomin dia sama dengan jaemin,bahkan sampai sekarang juga belum ada partnernya." Ucap soobin tapi bomin hanya diam saja.
"Aaa jadi dia adalah partner Na Jaemin yang cukup terkenal itu? Aku Liu Yangyang, dan partnerku adalah guru disekolah ini namanya Qian Kun. Guru musik." Ucap Yangyang.
"Ne." Angguk renjun.
"Aku Lee jeno, kau mungkin sudah tahu aku, aku adalah sahabat Jaemin sejak kecil dan partner Haechan." Ucap jeno dan renjun hanya mengangguk.
"Oh iya, kita belum bertukar nomor ponsel. Ingin tukaran renjun?" Ufap Haechan dan renjun mengangguk lalu merekapun bertukar ponsel.
"Aku juga ingin." Ucap Seungmin.
"Aku akan memasukkan ke grup kita nanti." Ucap haechan mengembalikan ponsel renjun begitu pula sebaliknya.
"Kau tak maslaah aku masukkan kedalam grup bukan?"
"Ne." Angguk renjun. Disaat bersamaan pelayan datang dan memberikan dua kotak susu berperisa stroberi itu dan diapun pergi.
Ting! Ting! Ting!
Merekapun melihat kearah senior yang bernama Mark Lee tersebut, karena kalau dia sudah membunyikan lonceng nya ada yang akan dia sampaikan, renjun juga menatap bingung kearah pria itu.
"Saya sudah mendapatkan kostum yang akan digunakan untuk penyambutan murid baru sekolah ini seminggu lagi, kepala sekolah Jung mengatakan kalau baju yang digunakan adalah maid dan tuannya. Baju itu akan sampai lusa dan harus diambil ke ruangan kepala sekolah. Mengerti?"
"Ne!" Ucap semuanya kecuali geng jaemin yang tak terlaly perduli.
"Selamat makan malam semuanya." Ucap Mark lalu diapun berhenti dan kembali ke bangkunya dam semuanya menikmati makanan mereka dengan sangat tenang.
Setelah selesai makan malam, jaemin dan renjun langsung memutuskan untuk kembali ke kamar asrama mereka. Renjun yang masuk lebih dulu langsung menuju dapur dan diapun kembali dengan membawa cemilan juga minuman kaleng dua lalu duduk didepan televisi dan jaemin yang melihat langsung mendekat dan ikut duduk.
"Kau belum kenyang?"
"Ntahlah, aku merasa sangat lapar saja." Ucap renjun bingung pada dirinya sendiri.
"Yasudah kalau begitu ingin aku buatkan sesuatu?"
"Tidak perlu nana, aku akan makan makanan ringan ini saja. Nana mau?" Ucap renjun menawarkan ciki-ciki yang baru saja dia buka pada jaemin.
"Kau saja, aku minumnya saja." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk saja lalu diapun mulai asyik menonton tayangan televisi tanpa tahu kalau jaemin hanya memandangnya sejak tadi, ntah kenapa pria Na itu tak bisa mengabaikan renjun sama sekali. Apa karena dia sangat cantik dan mengambil atensi jaemin seluruhnya. Bahkan dia tak akan bosan menatap partnernya sama sekali.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Partner (jaemren)🔞
Fiksi PenggemarHuang Renjun tertipu karena memasuki sekolah itu karena ternyata maksud dari sekolah itu adalah memiliki partner sex tapi renjun juga tidak bisa keluar, hingga dia harus merelakan hal yang telah dia jaga selama ini untuk partnernya Na Jaemin. akanka...