4

8.8K 404 11
                                    

Renjun membuka matanya dan diapun menyadari kalau dia telah menggunakan piyama bahkan tubuhnya sudah bersih begitu pula dengan jaemin yang juga sudah memakai piyama, bahkan jaemin memeluknya erat dan menyandarkan kepalanya pada dada renjun. Renjun melihat jam dan membulatkan matanya karena mereka sudah melewatkan sarapan dan akan masuk makan siang sebentar lagi. Renjun lantas melepaskan perlahan pelukan jaemin dan duduk.

"Akh!" Renjun meringis sakit karena dia benar-benar merasakan analnya yang sangat perih sekali, bahkan jaemin saja sampai terbangun dan ikut duduk sembari mengelus punggung renjun.

"Mianhe, apa sangat sakit?" Ucap jaemin cemas juga merasa bersalah karena dia tak bisa mengontrol diri saking nikmatnya tubuh renjun.

"Hmm." Angguk renjun dengan wajah merona karena malu apalagi kejadian mereka beberapa jam yang lalu benar-benar tak pernah terpikirkan oleh renjun sama sekali.

"Mianhe."

"Jangan minta maaf terus jaemin. Aku sangat lapar." Ucap renjun kesal membuat jaemin tersenyum lalu diapun menyadari kalau memang mereka sudah melewati jam sarapan.

"Ingin makan di cafetaria?"

"Aku tak yakin bisa berjalan kesana."

"Aku akan menggendongmu."

"Aku— aku tak mau jadi perhatian semua orang jaemin."

"Baiklah, aku lihat dulu apa ada bahan makanan di kulkas. Tetap disini." Ucap jaemin akan beranjak tapi renjun menahan tangannya.

"Kenapa?"

"Ikut." Ucap renjun dengan nada manjanya. Jaemin lantas tersenyum lalu diapun melepaskan tangan renjun dan turun dari tempat tidur lalu mendekat pada renjun dan menggendongnya ala koala. Setidaknya jaemin tau kalau renjun sangat menggemaskan dan manja. Sepertinya dia akan semakin jatuh pada pesona partnernya ini.

Di mini patri.

Jaemin meletakkan renjun di tempat duduk lalu diapun membuka kulkas dan beruntungnya karena dia masih bisa membuat rappoki untuk dua orang dan mereka bisa belanja nantinya ke minimarket yang tak jauh dari sekolah mereka karena memang setiap murid punya kendaraan kecuali sih submissive ataupun wanita yang tak terpilih sebagai partner dari yang lainnya.

"Apa tak masalah jika hanya rappoki?"

"Hmm, tapi apa tak ada susu?"

"Ada."

"Mana?" Ucap renjun antusias.

"Itu."Ucap jaemin menunjuk dada renjun, membuat sang empu mengerucutkan bibirnya seketika. Jaemin tertawa dibuatnya.

"Mianhe. Aku hanya bercanda. Eh, tidak deh aku serius. Lagian itu milikku bukan?"

"Na Jaemin!" Kesal renjun.

"Baiklah, nanti sore kita belanja oke? Aku akan membelikan susu untukmu sebanyak yang kau mau." Ucap jaemin tersenyum.

"Hmm, sekalian dengan eskrim." Ucap renjun.

"Hmm. Tapi, kita harus cudling atau paling tidak sex setiap hari oke?"

"Apa tak bisa yang lain?" Ucap renjun dan jaemin hanya menggelengkan kepalanya.

"Hmm." Angguk renjun.

"Oke, aku akan memasaknya dulu."

"Tapi, jangan terlalu sering. Pantatku masih sakit " Ucap renjun sangat menggemaskan.

"Baiklah, kalau sakit kita cudling saja." Ucap jaemin tersenyum dan renjun hanya menganggukkan kepalanya tak menyangka kalau sih yang tadinya sangat dingin ini ternyata orang yang mesum.

"Dan panggil aku dengan sebutan Nana."

"Nana?" Bingung renjun.

"Ya, itu nama panggilan kecilku." Ucap jaemin.

"Baiklah. Kau juga panggil aku injunie."

"Oke." Ucap jaemin lalu mulai memasak dan renjun yang hanya melihat jaemin, bahkan keduanya tak menyadari ponsel mereka yang berbunyi karena pesan yang dibombardir oleh ibu mereka masing-masing.













Di cafetaria sekolah.

Haechan mengerucutkan bibirnya dan mengaduk makanannya membuat jeno menatap bingung partnernya itu. Karena rasanya sangat aneh melihat partnernya begitu.

Cup.

Haechan menatap bingung jeno yang mengecup bibirnya tanpa sebab.

"Kenapa?"

"Aku yang harusnya bertanya, ada apa denganmu sayang?" Ucap jeno tersenyum padahal semua orang tau betapa dinginnya pria Lee ini, tapi dia hanya akan hangat bahkan manja pada partnernya saja.

"Aku hanya kesal, karena aku memutuskan menjemput partener ma jaemin pagi tadi."

"Memangnya kenapa? Lagian aku tak melihat Na Jaemin datang begitu juga anak baru itu."

"Tentu saja meteka tak datang, orang saat aku menjemput, tuan Na Jaemin yang terhormat itu lupa menjentikkan tangannya untuk meredam suara kamarnya, aku jadi mendengar mereka sedang sex." jeno memelototkan matanya mendengar perkataan Haechan. Sahabatnya? Berhubungan intim? Dengan partnernya? Berarti sahabatnya menerima partner yang sekarang?

"Kau serius?"

"Hmm, aku mendengat dengan sangat jelas. Sekarang aku jadi ingin."

"Kalau begitu nanti kita lakukan sampai kau puas, oke?"

"Hmm." Angguk haechan semangat lalu diapun makan dengan semangat makan siangnya itu.

































Tbc.

School Partner (jaemren)🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang