Bab 03

91 7 0
                                    

Adiba memandang mansion mewah yang telah menampung nya selama seminggu terakhir ini. Ada rasa tak rela dalam dirinya.

"Gue pergi, gue bukan orang yang suka menghadapi konflik konflik yang terjadi. Jadi selamat tinggal kemewahan"

Setelah mengucapkan kata kata itu, Adiba masuk ke dalam mobil sport berwarna merah milik Arkan.

Tangan nya menyetir dengan lihai menuju salah satu mall terbesar yang ada di sana. Adiba yang hanya orang asing yang tersesat, membuka aplikasi google maps untuk menuntun jalan nya.

Singkat cerita, Adiba telah sampai di mall. Dia memarkirkan mobilnya dengan rapi dan memanggil seorang satpam untuk mendekat pada dirinya.

"Ada apa nona?" Tanya satpam itu.

***

Sementara di tempat lain, tepat nya di kantor, Arkan sedang melihat GPS mobil nya yang sedang terparkir di salah satu mall terbesar di kota. Tak lama, suara notif dari hp nya terlihat penarikan uang yang lumayan sangat besar.

Namun Arkan mengabaikan hal itu, mungkin istrinya membeli barang branded, pikir nya.

***

Setelah menitipkan mobil pada satpam , juga merampok sedikit uang milik Arkan . Di sinilah Adiba sekarang, di bandara untuk melakukan penerbangan.

Adiba mengambil tempat yang lumayan jauh dari negara ini

Tak lama, pesawat yang dia naiki akan segera terbang, Adiba berdiri dari duduknya dan bersiap untuk melakukan petualangan nya

***

Arkan yang baru saja masuk ke dalam kamar tertegun saat mata nya baru saja membaca secarik kertas yang di tinggalkan Adiba untuk nya.

*makasih mas suami untuk kehidupan selama seminggu ini. Tapi maaf... Aku belum siap untuk jatuh cinta dan juga Menerima Lika liku kehidupan berumah tangga. Jadi, aku pergi... Jangan lupa tandatangani surat perceraian nya ya.. dan ya, kamu tenang aja. Aku bisa melihat masa depan. Sebentar lagi akan ada janda cantik yang menghampiri mu, dan kalian akan saling jatuh cinta.*

Kalau kamu cinta sama aku, jangan cari aku ya..
See you....

                                  For suami tercinta
                                                                    _from adiba_

Arkan meremas kasar surat peninggalan dari Adiba itu, lalu membuang nya ke sembarang arah.

Mata nya terlihat memerah dengan rahang yang sudah terlihat menonjol. Nafas nya juga sangat memburu menandakan bahwa dia sedang marah.

Tangan nya mengambil surat perceraian itu dengan kasar, lalu melihat nya.

Dan

Benar saja

Di sana sudah tertera tandatangan Adiba.

Bukan nya menandatangani surat perceraian itu, Arkan malah merobek nya menjadi beberapa bagian.

Srekk

Srekk

Srekk

"Sialan" umpat Arkan , lalu dia berdiri dan pergi dari sana untuk mencari gadis nakalnya..

Obsesi Sang CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang