{5🌷}

254 21 0
                                    

Vote dulu sebelum baca ya!






[🌼ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘!🌼]
_____________________________________

Kringg..kring..Kriing!

Terdengar bunyi bel dari sekolah, yang menandakan bahwa waktu ujian pertama sudah selesai dan waktunya untuk beristirahat, [Name] yang telah mengetahui itu ia pun segera mengambil buku mapelnya yang akan di uji selanjutnya.

Ia tidak terlalu suka untuk pergi ke kantin, karena suasana awal terlalu ramai dan juga merasa tidak lapar lagipula sudah jadi kebiasaannya untuk diam di kelasnya selama beristirahat, selain itu dikarenakan [Name] juga tidak mempunyai teman.

Yah bukan karena [Name] tidak ingin berteman tetapi juga temen sekelasnya yang tidak ada mengajaknya untuk berbincang.

'Kok aura honkai yang aku rasain tadi tiba² hilang ya?' Pikir [Name] frustasi sambil menghela nafas.

[Name] pun melupakan hal itu dan mulai belajar dengan cara membaca yang menurutnya materi tersebut akan masuk dalam ujian sambil mendengar musik menggunakan headset nya dengan volume yang kecil.

Bruk!

Tiba² [Name] yang mendengar suara itu, pun menoleh ke arah asal suaranya dan terdapat 2 siswa siswi yang saling bertabrakan, namun siswinya terjatuh dengan posisi duduk di lantai.

"Akh.. Sakit.." Rintihan seorang gadis sambil meraba bagian belakang kepalanya yang habis terkena tembok kelasnya.

"Ugh.. Hei anak aneh, kalau jalan tuh liat²." Marah sang siswa sambil menatapnya, yang dimarahin pun hanya tersentak.

"M-maafkan aku, tidak sengaja dan tadi kurang fokus aja." Ujar siswi yang memiliki rambut berwarna hitam panjang sepundak dan memakai kacamata, bangkit dari posisi duduknya.

Namun bukannya masalah nya selesai karena telah berminta maaf, malah sebuah tinjuan akan mengarah kepada siswi tersebut, ia pun memejamkan kedua matanya.

Tetapi tinjuan tersebut tidak dapat dirasakan oleh siswi tersebut, ia pun bingung dan membuka kembali kedua kelopak matanya, terkejut ternyata ada seorang yang menahan tinjuan tersebut.

"Hei.. Dia sudah minta maaf loh, dan kekerasan itu tidak baik.." Ujar yang menahan tinjuan tersebut.

Sang siswi memandangnya dengan wajah kagum, karena yang menahan tinjuan tersebut adalah [Name] sendiri, sambil menatap sang siswa dengan wajah sedikit marah.

Siswa yang ingin meninjunya namun gagal, hanya memandang [Name] dengan wajah heran.

'S-sakit! Apa-apaan orang ini t-tenaganya begitu besar untuk seusia 9 tahun dan ia juga baru kelas 5.' Batin sang siswa, memaksa tangannya untuk melepas dari pegangan [Name], namun gagal lagi.

"Aku akan melepaskan tanganmu, tetapi jika kau sudah minta maaf kepadanya juga." Ujar [Name] dengan wajah tersenyum lembut, sang siswa yang melihat ekspresi nya malah terasa takut kepadanya.

Your Adventure As Herrscher Of RebirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang