KEKOSONGAN MELANDA HATI PANGERAN XIELIAN
Dibalkon xielian terlihat termenung, tatapannya sendu dan berkaca-kaca. Wajahnya masih sedikit pucat setelah dua pekan dia terbaring tanpa makan dan minum. Kekosongan melanda hatinya,membawa kehampaan didalam kehidupannya. Tidak tahu apa dan melakukan apa. Sudah berkali-kali raja, ratu dan saudaranya coba mengisi kekosongan itu namun sia-sia. Tempat itu berbeda, bukan untuk keluarganya melainkan seseorang yang istimewa hingga memiliki tempat tersendiri dihati xielian.
Xielian terkadang manangis untuk mencurahkan perasaannya saat ini lalu dia akan tertidur setelahnya. Berharap saat dia membuka matanya nanti, seseorang yang dia rindukan datang. Xielian terbangun dari lamunannya saat seseorang menyentuh pundaknya. Dia berbalik untuk menatap orang itu, dia Qingxuan!
"Xielian..."
"Iya?" sahut xielian dengan lemah. Qingxuan memeluknya dengan cepat, menangis sejadi-jadinya dipundaknya. Xielian mengusap lembut punggung saudaranya untuk menenangkannya. Qingxuan melepaskan pelukannya lalu bertanya "tidakkah kamu ingin berbagi perasaanmu denganku seperti yang biasa kamu lakukan sebelumnya xielian?"
Xielian tersenyum, dia menjawab "apa yang ingin kamu dengar dariku sedangkan aku sendiri tidak mengerti dengan perasaanku. Tidak tahu apa yang terjadi, tidak tahu apa yang membuat sedih, tidak tahu apa yang membuatku sesak, aku tidak tahu semuanya. Jadi apa yang harus aku bagi kepadamu Qingxuan?"
Qingxuan kembali memeluk Xielian, perasaan bersalah mencambuk hatinya saat ini. Dia bergumam "maaf, maafkan aku xielian"
Kali ini Xielian yang melepaskan diri dari pelukan, lalu dia bertanya "sejak aku sadar, aku tidak lagi melihat Qirong. Apakah dia kembali saat aku masih belum sadarkan diri?"
Qingxuan mengusap air matanya lalu menjawab dengan sedikit segukan "Dia ada dikamarnya. Xielian maukah kamu menemui dan bicara dengannya? Dia menjadi pendiam selama kamu tidak sadarkan diri. Asal kamu tahu, Qirong tidak pernah sekalipun berangjak meninggalkan mu. Dia selalu disisimu, berbaring menemanimu sepanjang malam. Jujur saja aku tidak tega melihat keadaanya saat itu tapi aku juga tidak tahu harus melakukan apa" Qingxuan mendapat tepukan dibahunya, setelahnya dia mengikuti xielian yang kini pergi menemui Qirong dikamarnya. Qingxuan berhenti mengikuti xielian, dia bersembunyi dibalik pintu dan melihatnya dari jauh.
Kamar pangeran Xiao Jing,
Xielian berjalan ketempat tidur dengan Qirong yang tertidur dengan posisi membelakanginya. Xielian menatapnya beberapa saat sebelum berjongkok tepat didepan Qirong. Kilasan ucapan Qingxuan tentang Qirong yang tidak pernah meninggalkannya berhasil mengukir senyuman diwajahnya. Xielian bisa melihat mata sembab dan hidung merah Qirong malam itu, dia berbisik "Terimakasih karena selalu menemaniku waktu itu. Mari bicara untuk besok, aku ingin mengobrol banyak denganmu"Qirong membuka matanya saat menebak Xielian sudah pergi. Tangannya bergerak mengusap air mata yang jatuh kembali diwajahnya.
Esok harinya Xielian kembali pergi menemui Qirong. Sebuah pelukan hangat berlangsung lama tanpa ada satupun dari mereka ingin mengatakan sesuatu. Xielian menepuk punggung Qirong perlahan saat merasakan basah dibahunya. Meski tidak terdengar ada tangisan disana, xielian tetap menyadarinya.
"Sudah jangan menangis" Xielian berusaha menenangkannya. Tiba-tiba perut Xielian berbunyi hingga terdengar ditelinga Qirong, membuat pelukan keduanya terlepas. Xielian tersenyum bodoh, menunjukkan deretan giginya sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Aku lapar"
Qirong berdecih, "Kamu ingin apa? Aku akan menyuruh pelayan mengambilnya, cepat!" Xielian nampak ragu mengatakannya, membuat Qirong mengendus kesal dan mencibir "kamu terlalu banyak berpikir, katakan saja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDDLE NIGHT : The grand wedding
FantasyKisah Cinta, Kesetiaan dan pengorbanan. ⚠cerita ini terjadi dimasa sekarang.