DETIK-DETIK KEMATIAN MENDATANGI QINGXUAN
Qingxuan perlahan mulai mendapatkan kesadarannya. Pelan tapi pasti penglihatannya kembali, jelas seperti semula. Matanya bergerak melihat setiap sudut ruangan itu, tidak terlalu terkejut saat dia tahu dimana dia berada saat ini.
Qingxuan ingin sekali memijat kepalanya yang terasa sakit namun tidak bisa karena tangannya rantai saat ini. Boka matanya kembali bergerak untuk mencari keberadaan orang itu, siapa lagi He Xuan.
Ruangan yang sama saat ribuan kali dia memohon dan bersujud didepan He Xuan untuk bisa mengizinkannya pulang hari itu. Sungguh Qingxuan tidak marah, hatinya saat ini begitu lapang, iklash dengan menerima kenyataan bahwa hidupnya akan selesai. Perasaan takut dua hari sebelumnya pergi entah kemana, hanya ada ketenangan yang dirasakannya saat ini. Qingxuan juga bisa merasakan beban hatinya perlahan berkurang, semuanya mungkin akan hilang saat dirinya tiada nanti.
QingXuan tersenyum, matanya yang berkata-kaca kini akhirnya meneteskan air matanya, bukan air mata kesedihan melainkan air mata kebahagian. Semuanya akan segera selesai, karma dan janji akan terpenuhi hari ini. Qingxuan perlahan menutup matanya, dengan senyuman tersirat didalamnya dia berkata "Aku tidak menyesali takdirku. Karma ini, aku menerimanya dengan lapang dada. Aku bersyukur jika aku diizinkan hidup lebih lama, tapi sungguh! tidak ada sedikitpun perasaan sedih dihatiku saat ini. Aku merasa jauh lebih tenang saat karma ini bisa menebus dosaku, menghapus rasa bersalahku dimasa sekarang maupun masa depan." Tepat saat itu air mata jatuh dipipi kiri Qingxuan.
"Tidak tahu apakah manusia sepertiku masih pantas berdoa atau tidak, tapi aku hanya ingin mengatakan jika bisa aku tidak ingin terlahir kembali dimasa depan. Dan tolong ingatkan aku jika suatu saat aku diberi kesempatan itu" Lanjut Qingxuan.
Qingxuan kembali membuka matanya saat mendengar suara langkah kaki datang mendekat. Sesuai dugaan He Xuan lah yang ada dipandangannya saat ini. Qingxuan tidak menyesal dan sedih untuk kematian yang sebentar lagi menjemputnya, tapi jujur saja melihat kebencian yang amat besar dimata He Xuan membuat dadanya terasa berat dan sakit. Meski begitu Qingxuan tetap berusaha mengerti perasaannya, dosa yang dilakukannya dimasa lalu pantas mendapatkan semua kebencian itu.
He Xuan mengangkat tangannya keudara, saat itulah cahaya berwarna orange bercampur merah dan kuning keluar membentuk pedang. He Xuan berkata "aku menukar kehidupan dan takdir baikku dimasa sekarang dan masa depan untuk mendapatkan pedang ini. Pedang yang akan kugunakan untuk menghabisimu Qingxuan"
dǔzhù nama pedang itu, pedang yang didapat dari sumpah yang He Xuan ucapan dimasa lalu tepat dihari kematian Xielian. Kilasan-kilasan hari dimana dia menempuh perjalanan jauh untuk bisa menemui orang suci itu hingga akhirnya dia mendapatkan apa yang dia inginkan.
Tangis He Xuan tumpah, dia kembali bersujud untuk meredam suara teriakan dan tangisannya. "Dia tidak layak mati dengan cara seperti itu. Orang itu, dengan kejam memenggalnya didepan kedua orang tuanya. Aku bahkan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku berada disana!!!. Aku melihatnya, aku melihat semuanya dengan jelas!"
"Aku akan mengorbankan hidup dan takdir baikku dimasa ini dan dimasa depan"
*
"AKU MENGUTUK JIWANYA!"
*
"Orang itu harus hidup dikehidupan selanjutnya dengan rasa bersalah dipundaknya seumur hidupnya"
"Aku juga ingin menjadi alasan kematiannya nanti! Akan kubuat dia menderita sampai tidak ingin lagi hidup dimasa depan!!!"
He Xuan perlahan berjalan mendekat dengan pedang yang sudah terayun diudara. Sudut bibirnya terangkat, dia berkata "ada yang ingin kau katakan sebelum aku Qingxuan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDDLE NIGHT : The grand wedding
FantasíaKisah Cinta, Kesetiaan dan pengorbanan. ⚠cerita ini terjadi dimasa sekarang.