PERTEMUAN PANGERAN XIELIAN DENGAN PENGUASA KOTA HANTU
Xielian berjalan menelusuri puluhan orang ditempat itu. Tiba-tiba sesuatu menabraknya. Saat melihat untuk memastikannya, mata Xielian sedikit terbuka saat dia melihat bocah berpakain lusuh yang pernah dia temui difestival sebelumnya ada dihadapannya saat ini.
Bocah itulah yang menabraknya saat ini.
Xielian berniat membantu bocah malang itu namun justru dia melarikan diri dengan beberapa orang dibelakangnya berlari seakan tengah mengejarnya saat ini. Xielian mengikuti gerombolan itu hingga akhirnya mereka kehilangan jejak anak itu, Xielian memberanikan diri untuk bertanya. Dia bicara "maaf tuan, kenapa anda mengejar bocah malang itu?"
"Bocah malang kau bilang?! Dia pencuri! Bocah nakal itu sering sekali mencuri disini, kamu tidak tahu sudah berapa banyak kerugian yang kami derita karena ulah anak sialan itu!" Xielian tidak bisa menutupi keterkejutannya saat orang itu menyebut 'bocah sialan' kepada anak tadi. Bukankah itu terlalu kasar, pikirannya.
Perlahan orang-orang mulai bubar, tentu masih dengan perasaan mengeluhnya. Xielian menggunakan kesempatan itu untuk coba mencari keberadaan bocah itu. Butuh beberapa waktu dan sedikit perjuangan sampai akhirnya Xielian menemukan bocah itu yang kini tengah duduk bersembunyi dibalik semak sambil memakan roti hasil curiannya.
Anak itu hendak kembali berlari saat dipergoki Xielian namun kali ini berhasil dihentikan. Melihat bocah itu ketakutan, Xielian coba bicara "jangan takut, aku tidak akan memberitahu mereka." Xielian bisa merasakan tangan bocah itu perlahan mengendur. Xielian coba membujuk bocah itu untuk pergi menjauh dari sana, meski pada awalnya bocah itu ragu tapi setelahnya dia bersedia dan berhasil pergi lebih jauh. Xielian menatap miris kearah bocah yang masih sibuk memasukkan roti kedalam mulutnya. Bocah itu bahkan tidak memperdulikan Xielian yang coba duduk disampingnya.
"Apa kamu lapar?" tanya Xielian. Bocah itu lalu mengangguk. Xielian tersenyum sambil mengusap kepala bocah itu lalu berkata "tetap disini, aku akan kembali". Belum sempat berdiri, bocah itu menahan tangan Xielian.
"Aku hanya akan pergi membeli makanan untukmu, jadi kamu jangan kemana-mana. Tetap disini oke?" ucap Xielian lembut. Saat ini dia tahu jika bocah itu merasa takut, berpikir jika dia akan pergi memberitahu tempat persembunyiannya.
Xielian mendatangi salah satu kedai yang menjual mantao. Saat hendak membayar, Xielian melupakan sesuatu. Saat ini dia tidak membawa sepeserpun uang untuk membeli mantao itu. Pakaiannya saat ini juga tidak dilengkapai perhiasan apapun jadi bagaimana caranya membayar? Pikir Xielian saat ini.
"Hei tuan! Kau jadi beli atau tidak?" ujar sipenjual membangunkan Xielian dari lamunannya. Xielan tergagap sekaligus bingung.
"Aku tidak punya uang..." ucap Xielian lirih.
Penjual itu berdecak lalu berkata merendahkan "kau berpakaian seperti seorang bangsawan tapi membeli mantao saja kau tidak mampu. Sudah sana pergi! Dasar tidak tahu malu!". Dengan berat hati Xielian pergi namun baru beberapa langkah dia tiba-tiba merasakan sesuatu yang keras menabraknya. Xielian mengangkat wajahnya, dia sedikit terkejut melihat sosok berbadan tinggi besar berdiri dihadapannya saat ini. Mata Xielian bergerak turun didada, ternyata yang dia tabrak adalah dada bidang pria itu.Xielian menelan ludahnya kasar melihat sosok pria berpakaian merah dengan penutup mata disebelah kanan. Xielian yang notabennya memiliki proporsi badan yang cukup tinggi harus tetap mengangkat wajahnya agar dia bisa melihat sosok orang didepannya. Pria berbaju merah itu memiliki wajah yang tampak dingin dengan sorot mata yang sangat tajam, memancarkan aura iblis yang kuat. Semakin Xielian menatapnya, semakin dia terlarut didalamnya. Manik mata orang itu mengingatkan xielian dengan bocah malang tadi. Mata itu mampu menghipnotisnya kali ini, seakan sesuatu tengah menarik jiwanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDDLE NIGHT : The grand wedding
FantasiKisah Cinta, Kesetiaan dan pengorbanan. ⚠cerita ini terjadi dimasa sekarang.