05

432 49 6
                                    

~Happy Reading~
_

_

_

kringg.... kringg...

dering nyaring alarm di sebuah kamar bernuansa babyblue tak dapat membangunkan pemuda mungil yang masih asik bergelung nyaman di atas kasur dengan boneka kudanil di pelukannya.

hingga sebuah  teriakan membahana dari sang Bunda berhasil membuatnya terkejut, dan terbangun dari mimpi indahnya.

"RAFAEL!! BANGUNN!"

"Eughh.... apasi bund pagi-pagi udah  teriak-teriak aja."

"ya kamu dari tadi di bangunin iya-iya doang tapi gak bangun-bangun." ucap bunda sembari berkacak pinggang menatap kesal Putranya yang tengah duduk sembari mengerjap-ngerjapkan matanya guna menetralkan penglihatannya.

berbeda dengan hatinya, 'Arghh... gemes banget anak guee!' pekiknya dalam hati.

"katanya gamau telat lagi, tapi di bangunin susah."

"emng sekarang jam berapa sih bund?"

"udah mau jam 7 nohh." jawab bunda sembari berjalan keluar dari kamar putranya.

mendengar ucapan dari sang bunda, seketika membuat Rafael terbelalak terkejut, "Bundaaa kok baru bangunin El sihhh!" pekiknya kesal dengan terburu-buru ia berlari menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

sedangkan sang ibu yang mendengar pekikan putranya hanya menggelengkan kepalanya.

"Ck dasar Rubah nakal, ga pernah berubah dari dulu."

****

Rafael berlari menuju meja makan dengan terburu-buru, ia meminum susu yang telah ibunya siapkan, setelah itu ia meraih sepotong roti untuk mengganjal perutnya.

"el, jangan buru-buru nanti keselek." peringat Bunda.

"aduhh maaf bund, bentar lagi Bel nih."

"El berangkat." pamitnya Lalu berlari menuju motornya yang berada di halaman rumah.

"hati-hati, jangan ngebut-ngebut bahaya!" 

"gak janji!" teriak El yang tengah menghidupkan motornya.

Lalu tak lama terdengar suara motor melaju meninggalkan halaman rumah.

"Ck anak kamu tuhh!"

"anak kita sayang, kan kita buatnya berdua."

****

5 menit sebelum bel berbunyi Rafael sampai di sekolah, pemuda itu segera memarkirkan motornya lalu berjalan ke kelasnya.

sesampainya di kelas Rafael langsung menuju ke arah tempat duduknya berada, tak ada keberadaan teman-temannya dikelas mungkin mereka masih berada di kantin seperti biasanya.

setelah duduk ia melihat ke arah Laci mejanya, disana terdapat roti dan susu kotak rasa strawberry kesukaannya disertai sticky note dan coklat, yang  entah dari siapa ia tak tau.

semua itu selalu ia dapatkan setiap harinya, namun hingga sekarang ia masih belum mengetahui siapa yang telah menaruhnya disana, bahkan teman-teman sekelasnya pun tak ada yang mengetahuinya.

mengangkat bahu acuh, ia tak perduli dari siapa setidaknya susu dan coklat itu selalu berhasil memperbaiki moodnya.

sembari menunggu teman-temannya dan guru masuk, ia memilih memakan roti dan meminum susu itu.

Benci Jadi Cinta? (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang