4. Sia sia

888 124 3
                                    

Sakura menatap seisi kelas dengan tatapan datarnya. Mereka semua menatapnya kagum, terpana, dan lain sebagainya. Sakura tidak suka ini. Kenapa fisik harus jadi penentu atensi sosial masyarakat korea sih? Jadi, istilah 'Lo good looking, lo aman' memang benar adanya.

"Kenapa kalian menatap ku begitu? Menyesal karena kalian pernah membully ku? Dasar manusia tidak tau diri"

Sakura kesal. Gadis itu pergi begitu saja dari hadapan jay dan yang lain keluar kelas. Gadis itu lagi lagi mendapati tatapan yang sama seperti saat di kelas tadi. Tepat saat akan masuk ke dalam toilet, sakura berhenti.

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan jay. Semua baik baik saja."

Jay menarik lengan gadis itu, memaksanya untuk berbalik. "...."

Sakura terkekeh. "Ah kau benar. Aku akan menjelaskan semuanya padamu nanti. Sekarang aku ingin ganti baju dulu. Aku kedinginan jay"

Jay melepas tangan gadis itu. Membiarkan sakura memasuki toilet untuk berganti pakaian. Namun, jay tidak pergi dari sana. Laki laki bermarga hong itu tetap berada di depan toilet guna menunggu sakura selesai. Beberapa murid terlihat penasaran soal sakura. 'Si culun dan jelek yang ternyata sangat cantik' membuat mereka ikut mengintip dan melihat dari jauh.

Jay menoleh saat bahunya di tepuk oleh seseorang. "Apa yang kau lakukan di sini jay? Ku dengar ada sesuatu yang terjadi dengan teman sekelas kita. Apakah itu gadis yang duduk bersama mu?"

Itu hyungseok. Laki laki rupawan itu rupanya menyusul jay yang tak kunjung kembali ke kantin dengan alasan 'Ada urusan' katanya. Jay menggeleng pelan.

Tak lama, sakura keluar dari toilet. Gadis itu terkejut karena jay masih di depan pintu, dengan hyungseok yang sakura tidak tahu kapan laki laki itu datang. Hoodie hitam kebesaran yang sakura pakai, hampir menutupi rok yang ia kenakan. Surai hitamnya di biarkan terurai, dengan sisa tetesan air yang masih menetes di ujung rambut.

"kau menunggu ku jay?"

Jay mengangguk. Laki laki itu menggenggam jemari sakura lalu membawa gadis itu pergi begitu saja. Hyungseok yang penasaran pun mengikuti keduanya hingga berhenti di dalam kelas.

Semua murid terdiam melihat sakura. Mereka tidak lagi menatap gadis itu dengan tatapan mengejek atau menghina seperti sebelumnya. Sedangkan sakura, gadis itu tidak lagi menunduk atau berpura pura menghindari tatapan mereka. Tatapan sakura menjadi datar. Menatap semua orang dengan tatapan kesal dan muak dengan jelas.

"Why? Kalian terpana melihat wajah asli ku? Dimana tatapan menghina yang selalu kalian layangkan padaku sialan! Dasar manusia manusia idiot!"

Sakura berteriak di depan mereka. Jay panik melihat gadis itu marah. Sedangkan hyungseok sedikit takut melihat amarah yang ada di mata sakura. "Ternyata sakura menyembunyikan fisiknya yang cantik. Sedangkan aku justru merasa malu dengan tubuh asli ku sendiri. Aku memang tak berguna"

Sakura menunjuk lee hyundo. "Kau! Bukankah kau selalu mengatakan bahwa aku menjijikan? Lucu sekali."

"Aku benci kalian! Aku benci sekolah ini!!"

Sakura menepuk bahu jay cukup kuat, membuat laki laki pirang itu tersadar dari lamunanya. "Ada apa jay? Kenapa kau melamun?"

Jay terkejut. Lantas laki laki itu menggeleng. "...."

Sakura tertawa. "Kau baru saja membayangkan bahwa aku mengamuk pada murid di sini? Hahaha lucunya"

Hyungseok menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Jadi sakura, apa alasan mu menutupi semuanya? Kau sangat cantik dengan kulit mu yang bersih seperti ini. Apa kau bisa jelaskan"

Fake | Lookism X Original character Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang