Siang itu terasa sangat panas. Matahari bersinar dengan teriknya membakar kulit. Beberapa orang memilih untuk berteduh atau sekedar menghindari paparan matahari menggunakan payung.
Tapi, panasnya matahari tidak berlaku pada segerombolan murid yang sedang bermain sepakbola di lapangan sekolah. Mereka dengan asik bermain tanpa peduli panas dan debu menghantam tubuh mereka.
"OPER PADAKU!"
Seorang perempuan berponi dengan surai panjang terikat melambai semangat. Sebuah bola dari rekannya memantul ke arahnya. Dengan cekatan gadis itu menggiring bola ke arah pihak lawan. Beberapa kali gadis itu di hadang dan bola hampir di rebut. tapi dengan teknik tipuan, gadis itu berhasil kembali menguasai bola.
Tepat saat berada di depan gawang musuh, gadis itu menatap ke arah kanan kiper, membuat kiper lawan waspada dan bersiap untuk menghadang ke arah kanan. Tapi nyatanya, pandangan mata gadis itu tak selaras dengan tendangannya. dengan lancar gadis itu menendang bola ke arah kiri kiper, dan bola memasuki gawang lawan dengan mulus.
"GGOOOLL!!"
"GOOOLL!"
"4-0! KITA MENANG!"
"SAKURA MEMANG YANG TERBAIK!"
Sakura tersenyum puas dan melompat riang. "Yosh!"
Teman-teman satu timnya berkumpul dengan Sakura, lalu mengangkat dan melempar Sakura ke atas tinggi-tinggi.
"Huuu! Kita menang lagi!"
"jika ada Sakura, kita tak akan kalah, kekeke"
"Tentu saja! Sakura itu singa emas kita. Hahaha"
Selang 2 menit, mereka lalu menurunkan Sakura dan saling merangkul satu sama lain membentuk lingkaran.
"Sukses untuk kita semua?"
"YOSH!"
Sakura melepas rangkulan pertama. Gadis itu melambai pada timnya dan pergi ke pinggir lapangan dimana sudah ada dua orang yang menunggunya di sana.
"Hahaha rasakan itu. Sudah ku katakan, Sakura akan menang!"
Sakura duduk di samping pemuda kacamata yang berstatus sahabatnya. Yoojin memberikan botol minuman isotonik pada gadis itu.
"Kau taruhan lagi dengan membawa namaku, Minhwa? Kali ini dapat berapa kau?."
Dengan bangga Minhwa menunjukkan lima jarinya, "Lima puluh ribu! Hahaha."
Sakura tersedak minumannya sendiri. Gadis itu terbatuk pelan, "Gila! Kau berniat memeras Yoojin?."
Minhwa bersedekap dada, "aku tidak. Yoojin sendiri yang menentukannya."
"dan jika ternyata aku kalah, kau memang bisa membayar taruhan huh?," kesal Sakura.
Minhwa duduk di sebelah Yoojin di sisi yang lain. "Aku percaya kau pasti menang. Yoojin saja yang tidak percaya. Ini kan baru pertama kalinya dia melihatmu bermain bola."
Sakura menggeleng pelan. Tak habis pikir dengan jalan pikiran Minhwa. Sakura kerap kali menyebut Minhwa 'Otak China' karena apapun yang bisa di manfaatkan untuk menghasilkan uang, maka akan Minhwa lakukan. Termasuk taruhan atas nama sahabatnya sendiri.
"Kasihan Yoojin. Bisa saja uang itu adalah jatah bulanannya. Kau ini."
Minhwa terdiam. Seketika Minhwa merasa bersalah. Gadis itu dengan cepat merogoh sakunya dan memberikan uang yang tadi Yoojin berikan padanya.
"Maaf Yoojin, aku tidak tahu. Ini ku kembalikan."
Yoojin menggeleng. Pemuda kacamata itu menolak halus, "Sudahlah, Minhwa. Kau menang, jadi itu punyamu. Lagi pula itu bukan jatah bulananku. Aku masih ada yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake | Lookism X Original character
Teen Fiction[Sebagian Part, Asahi privat. Jadi follow dulu sebelum membaca. Hehe] Mengalami transmigrasi dan memasuki tubuh orang lain yang memiliki nama, dan juga fisik yang sama adalah suatu keajaiban. Tapi sayangnya, keajaiban itu di sertai dengan berbagai c...