16. Kamp Pelatihan

616 99 2
                                    

Sakura berkeringat dingin di tengah cuaca cerah hari ini. Matanya menatap beberapa bus yang akan membawa Sakura dan teman temannya menuju kamp pelatihan. Ya sekarang sudah sampai arc mengerikan yang paling Sakura benci. Gadis itu menenteng tas berukuran sedang dan berjalan ke arah bus. Setelah menaruh tasnya, Sakura masuk ke dalam bus dan duduk di bangku paling belakang. Entah apa yang akan Sakura lakukan di sana nanti. Gadis itu memilih bersandar di jendela.

Ujung mata Sakura melirik Mijin. Prioritas Sakura kali ini adalah gadis yang menjadi bulol Zin itu harus ia lindungi. Sakura tidak peduli dengan alur cerita manhwa ini. Sakura hanya ingin menyelamatkan Mijin sekuat tenaga.

"Mijin kalah!"

"Ayo Zin pukul! Balaskan dendam ku!"

Sakura tertawa pelan. Bulol satu itu tidak akan bisa melakukan kekerasan pada Mijin. Bulol yang sudah sampai tingkat dewa itu mustahil untuk menyentuh seujung kuku dari Mijin.

"Hahahahaha dasar mesum!"

See? Zin lebih memilih mengusap tangan Mijin dengan lembut hingga di tertawakan teman temannya.

Sakura mengalihkan pandangannya. Gadis itu memilih untuk tidur, menunggu bus ini sampai tujuan.

Sesampainya di kamp pelatihan, sudah ada dua intruktur yang menunggu mereka. Sakura mengeratkan pegangan tasnya. Matanya berkilat tajam dengan aura membunuh yang cukup kental.

"Kenapa Sakura? Kau baik baik saja?"

Sakura menormalkan ekspresinya. Mijin terlihat khawatir karena melihat Sakura melamun dengan tatapan terarah ke salah satu inspektur di sana.

Mijin tersenyum. "Instruktur itu, tampan ya?"

Sakura kaget. Sial, Mijin salah faham. Mijin berfikir Sakura tertarik dengan instruktur Zeus. Sakura menggeleng keras. Sampai kapan pun, Sakura tidak sudi bahkan untuk berpapasan dengan anak bajang seperti Zeus.

Semuanya sudah berkumpul. Kedua instruktur itu melakukan pemeriksaan kepada semua siswa. Semua barang yang ada di dalam tas di periksa tanpa tertinggal celah sedikit pun.

"Kau sudah menyerahkan ponselmu?"

Intruktur Zeus mendatangi murid perempuan guna menyita ponsel mereka sementara. Sakura tidak membawa ponselnya. Dan saat Zeus bertanya padanya, Sakura menggeleng.

"Kau bisu?."

Sakura mendelik. Apa sih kambing satu ini? Seenaknya mengatai Sakura bisu.

Zeus tersenyum tiba tiba, membuat Sakura merinding melihatnya.

"Apa?." tidak ada jejak keramahan dalam suara Sakura.

Anehnya, Zeus justru semakin tersenyum manis hingga matanya menyipit. Apa apaan kambing ini? Apa Zeus mengira Sakura akan terpesona? Big No!.

"Kau bisa bicara rupanya. Aku bertanya padamu. Sudah kau serahkan ponsel mu?" suara Zeus mengalun lembut di telinga.

Sakura menghela nafas. "Aku tidak membawa ponsel. Bisa aku pergi sekarang? Teman-teman ku menunggu ku."

Sakura tak menunggu jawaban Zeus. Gadis itu langsung pergi dengan sedikit terburu-buru.

Zeus menatap kepergian Sakura dengan seringai kecil di bibirnya. Entah apa yang lelaki itu fikirkan, pastinya bukan hal yang baik.

*****

Mijin, Yui, Haneul, dan Sakura berada dalam satu kamar. Saat Sakura sedang merapihkan tempat tidurnya, teman-temannya datang ke dalam kamar mereka dengan membawa beberapa botol alkohol.

Fake | Lookism X Original character Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang