MARKIBA!
MARI KITA BACA..."Huh,huh,huh... anjrottttt capek banget. Idup gue kyak nya sial terus deh. Kira-kira author ada masalah hidup apa ya sama gue?!"maki Alie kepada langit.
Saat ini Alie tengah duduk bersembunyi di belakang semak semak di taman yang tidak ia tahu ada dimana.
Benar, bila kalian menebak Alie tersesat maka tebakan kalian benar! Selamat kalian mendapat sepeda dari bapak Jokowi karena menebak dengan benar.
Kembali pada Alie saat ini yang tengah merenungkan kesalahannya.
Saat tadi ia melarikan diri dari orang asing itu, Alie salah jalan! Sialan, seharusnya jalannya ke arah yang berlawanan dengan jalan kabur tadi.
Alie ingin kembali menuju jalan tadi tapi takut kalau orang asing itu ternyata masih berkeliaran mencarinya.
"Huh gue harus gimana anj–" teriak Alie tertahan kala ada seseorang yang membekap bibirnya dengan telapak tangan lebar, bahkan telapak tangan tersebut mungkin akan dengan mudah menangkup wajah kecil Alie.
Astaga jantung Alie seketika mencelos, pikiran negatif tentang orang yang membekapnya dari bekang ini membuat tubuh Alie bergetar.
Apa mungkin orang asing tadi?
Atau pembunuh?
Psikopat?
Atau apa?
"Tenanglah aku tak akan melukai mu."bisik orang itu tepat di telinga Alie.
Seketika Alie merinding saat jarak di antaranya dan orang itu terkikis dan tak ada jarak lagi lalu tiba tiba orang tersebut menjatuhkan kepalanya dipundak Alie dan meringis membuat Alie menolehkan kesamping.
Bibirnya yang sudah tak terbekap melongo menatap wajah didepannya ini.
Wah dewa?
Itu yang ada di benak Alie. Bagaimana bisa ada cowok ganteng banget bin kebangetan?
Masih dengan kekagumannya Alie mengutarakan apa yang ada di benaknya saat ini.
"Kau dewa?"
Cowok yang ada dibelakang tubuh Alie mendongak sedikit menatap dengan kerutan didahinya.
"Kau mengenal ku? Bagaimana bisa kau mengenalku?"tanya orang itu dengan bingung menatap Alie dengan pasti.
Mata Alie melotot tak bisa berkata-kata namun tetap berkata." Kau benar-benar dewa? Apakah kau dewa Yunani? Dewa Apollo atau dewa 19?!"tanya Alie dengan beruntun menatap cowok itu dengan tatapan berbinar-binar.
Pertanyaan tersebut semakin membuat kerutan di dahi cowok tampan itu semakin terlihat.
"Apa yang kau maksud? Agh sshhh"tanya cowok itu dengan di akhiri ringisan.
Alie menatap arah cowok itu mengerang sakit lalu matanya kembali membulat, lama lama mata Alie jadi tahu bulat dah.
"Astaga! Kau terluka!"pekik Alie kaget dengan cepat ia berbalik menatap cowok itu yang memakai kaos berlengan pendek berwarna putih yang pas di badan kekarnya, tercetak dengan jelas bentuk tubuh cowok didepannya ini.
Isshh bukan waktunya mengagumi nya saat tubuh ini terluka. Tatapan Alie kembali fokus pada luka sayatan yang ada di bagian dada orang itu.
"Astaga kau terlukaaa!"kata Alie dengan tangan yang terangkat menuju luka itu.
"Kau sudah mengatakan itu tadi."timpal si cowok. Alie tidak menghiraukan perkataan cowok itu.
Tangannya ter ulur menyentuh sayatan yang berada di tengah dada. Tangannya meraba dengan hati-hati.
"Berhentilah menatap ku dengan tatapan mesum mu itu, aku seperti akan di perkosa."tegur cowok itu menepis tangan Alie yang meraba dadanya lebih tepatnya sayatannya.
Dengan cepat Alie mendongakkan kepalanya lalu membantah.
"Apa? Aku tidak menatap dengan mesum! Aku hanya bingung harus bagaimana!"ujar Alie membantah tuduhan itu, padahal tidak 100% salah sih. Ia juga mengagumi dada kekar didepannya ini, hehe.Tapi, yang menjadi pertanyaan sekarang kenapa bahasa Alie jadi sopan begini?
Alie- Karena, gue lagi ngobrol sama dewa! Ya kali pakek bahasa kasar! Nanti kalo nyawa gue dicabut, terus masuk neraka gimana?
Pikiran ngawur Alie, yang selamanya tak bisa author mengerti, cykup sekian author undur diri🤸
Bye Bye....
KAMU SEDANG MEMBACA
The 7 Kiss
Teen Fiction[Diharapkan untuk follow akun author nya dulu ya sebelum membaca, terima gaji.] [Bukan novel terjemahan yorobun!] Misinya adalah ia harus mendapatkan 7 ciuman dari 7 tokoh dalam novel ini. ❗Note ; akan di HAPUS kalo udh selesai.❗