KISS- 23

4.3K 343 11
                                    

MARKIBA!
MARI KITA BACA...

Kedua kelopak mata Alie terbuka dengan perlahan, plafon adalah penampakan awal yang Alie lihat.

Lalu matanya bergulir ke penjuru arah menatap dengan kebingungan yang sangat kental.

Mengapa dirinya ada disebuah kamar?
Apa sekarang ia tengah diculik?

Oh, astaga! Alie tidak percaya ini, saat ini dirinya tengah diculik oleh om-om grop!

Alie bodoh! Alie merutuki dirinya sendiri merasa bodoh karena tidak menyadari keanehan dari awal.

Seharunya dari awal Alie merasa aneh dengan supir itu, dari apk grop saja tertera bahwa mobil yang dipesannya adalah mobil Xenia  bukan Civic apa lagi ini Civic keluaran terbaru yang mana cukup mustahil orang yang mempunyai mobil tersebut bekerja sebagai sopir grop. Ya, bisa saja si, kalau orang tersebut orang kaya gabut.

Alie masih saja merutuki dirinya karena kebodohannya ia diculik, bagaimana kalau nanti dirinya di jual kepada om-om pedo? Atau mungkin bisa jadi saat ini dirinya tengah di sekap oleh psikopat gila?!

Iya, bisa saja kan? Alie diculik dan dimutilasi? Huwaaa Alie tidak mau mati lagi apa lagi dengan cara di mutilasi, itu pasti sangat sakit!

Dengan pikiran kalut Alie tidak menyadari seseorang yang tengah dipikirkannya saat ini sudah ada didepannya.

"Baby ku sudah bangun ternyata."suara tersebut membuat Alie tersentak kaget lalu menegakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk.

Alie mendelik, saking lebarnya kedua bola matanya seakan-akan ingin mencuat keluar dari tempatnya. Alie syok, benar-benar syok saat ini.

"Why baby? Kenapa kamu hanya diam saja? Apa kah kamu terpesona dengan ketampanan ku ini, hm?"tanya sosok tersebut melangkah mendekati Alie yang masih diam tak bergeming.

Cowok tersebut duduk di kasur, tepat didepan Alie. Lalu tangannya terangkat untuk membelai pipi halus gadisnya. Gadis nya? Iya, saat ini sampai seterusnya Alie akan menjadi gadisnya, hanya miliknya.

"L-lo?!"ucap Alie dengan gagu.

"Kenapa hm? Kamu mengingat ku, baby?"tanya cowok itu mengcup punggung tangan Alie, tatapannya masih tertuju pada wajah cantik Alie.

Alie menarik tangannya dari jangkauan cowok tersebut lalu mengusap dengan kasar kecupan itu, membuat tatapan didepannya ini berubah menajam.

"Cih! Gue nggak sudi di sentuh sama bajingan kotor kayak Lo, Fredi!"teriak Alie dengan ketus.

Bagaimana bisa mantan pacar bangsatnya dikehidupan aslinya ada di sini? Apakah Fredi juga mengalami hal yang sama dengan dirinya?

Alie menyadari cowok didepannya ini semakin emosi. Mungkin karena lontaran kata yang Alie ucapkan? Masa bodo dengan itu, emang kenyataannya Fredi adalah bajingan kotor yang telah tidur dengan wanita lain.

Alie terpekik, meringis saat pipinya di cengkram dengan erat oleh cowok itu.

"Akhh, sakit begok! Lepasin!"ucap Alie dengan kesekitan, mencoba memberontak namun nihil, ia tidak bisa.

"Fredi? Siapa yang kamu panggil Fredi, baby? Namaku Jofan, kamu harus mengingat itu mulai sekarang."tekan Jofan melepaskan cengkeramannya lalu menepuk pipi Alie dengan lembut.

Alie kembali membelalakkan matanya saat mendengar penuturan tersebut. Jofan? Sebentar bukankah itu nama antagonis novel?

Bagaimana bisa antagonis novel ini mengenalnya dan seperti terobsesi pada dirinya ini? sedangkan ia tidak pernah melihat sosok Jofan, yang makin membuat dirinya bingung dan aneh adalah, mengapa wajah antagonis sangat mirip dengan mantan pacarnya bangsatnya?

The 7 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang