KISS-1

11.5K 571 2
                                    

MARKIBA!
MARI KITA BACA...

"astaga Alie kamu bangun nakkk! Syukurlahhh!"teriak histeris seorang wanita paruh baya menghambur memeluk gadis yang kini tengah menatap linglung sekitarnya.

"Hisk makasih sayang makasih sudah bertahan untuk mama dan papa!"ujarnya masih tetap menangis dalam pelukan gadis itu.

Gadis yang tengah dipeluk tersebut semakin dibuat bingung dengan tingkah wanita paruh baya ini.

"Mahh, jangan kenceng kenceng meluknya kasian Alie sesak napas nanti."titah pria paruh baya yang ada disamping wanita paruh baya itu, kemungkinan itu adalah suaminya.

Mendengar itu wanita itu langsung melepaskan pelukannya dan meminta maaf. "Kamu butuh apa sayang katakan ke mama."tanya nya mengusap dahi mengerut gadis itu.

"Mi-minum"lirih nya dengan suara serak.

"Minum? Kamu mau minum sayang? Sini sini biar mama bantu kamu minum." Tangan wanita itu mengambil air yang ada di gelas samping meja tempat tidur, lalu sang suami membatu menyandarkan tubuh gadis itu ke kepala ranjang.

Gadis itu menengguk air sampai tandas tak tersisa, rasa rasanya ia seperti haus berkepanjangan.

Setalah minum tenggorokannya merasa lega, lalu pandangannya teralihkan pada kedua insan yang ada didekatnya yang sedang menatapnya dengan sendu.

"Maaf,tapi anda sekalian ini siapa ya?"tanya gadis itu.

Mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir gadis itu membuat keduanya syok.

Sang istri menangis sambil membekap mulutnya agar tangisnya tak terlalu kencang lalu sang suami dengan mata berkaca-kaca menarik sang istri kedalam rengkuhannya.

Gadis itu menaikkan salah satu alisnya bingung.

'mengapa mereka malah berpelukan dan nangis? Gue kan cuman nanya doang. Apa gue salah ngomong?'batin gadis itu bertanya tanya.

"Maaf? Jadi kalian ini siapa? Dan saya sekarang ada dimana?"tanya kembali gadis tersebut karena tak mendapatkan jawaban dari kedua orang yang tengah berpelukan itu.

Mereka kontan menatap nya lalu sang istri melepas pelukan suami, mendekati ranjang.

"Kamu nggak ingat sama mama dan papa, Alie?"tanya wanita itu mendudukkan dirinya di pinggiran kasur menatap wajah gadis itu dengan sendu.

Gadis tersebut menggeleng pelan sebagai jawaban." Dan siapa alie? Saya tidak mengenal Alie. Nama saya Keyla Tante."jawab Keyla dengan hati-hati.

Ya,gadis tersebut adalah Keyla yang tengah bersandar pada sandaran ranjang rumah sakit.

"Pah..."lirih wanita itu menatap sang suami dengan mata yang berair.

"Papah panggilkan dokter dulu."ucap sang suami memencet tombol darurat yang ada di samping atas tempat tidur.

Dan tak lama dokter yang didampingi oleh suster tersebut tiba dan langsung mengecek kondisi Keyla.

Setelah mengecek keadaan tubuh gadis itu sang dokter menghela napas pelan.

"Sepertinya nona Alie mengalami lupa ingatan permanen."kata dokter itu menatap kedua orang itu dengan nada tak enak.

"Kenapa bisaa.."lirih wanita itu terisak.

Sang suami dengan sigap menenangkan istrinya. Dirinya sama sama terpukul dengan apa yang ia dengar dari dokter.

"Anak saya amnesia dok?"tanya pria tersebut.

Dokter itu mengangguk lalu menjelaskan kondisi yang tengah dialami oleh putri dari kedua pasutri itu.

Dan dijelaskan bahwa Alie yang mengalami efek samping dari penyakit yang diderita nya.

Setelah menjelaskan sang dokter pun pergi meninggalkan kan ruangan itu. Meninggalkan Keyla yang menatap kosong depannya dengan pikiran yang rumit dan pasutri yang menatap Keyla dengan sedih.

"Nak, tidak apa apa, ada mama sama papa yang ada disamping mu. Meskipun kamu hilang ingatan kamu akan tetap menjadi Alie Balvina, putri kesayangan mamah dan papah jadi jangan sedih ya."tutur wanita paruh baya itu.

Tidakk. Dirinya tidak hilang ingatan. 100% dia masih mengingat bahwa dirinya Keyla Sahara bukan Alie Balvina!.

"Alie kamu kenapa sayang!"teriak mama Alie menyentuh kedua bahu Keyla dengan khawatir.

"Shhhh..sakittt"rintih Keyla memegang kepalnya yang seperti tertusuk-tusuk oleh jarum dan tak lama kemudian dia pingsan karena tak sanggup menahan rasa sakitnya.

Bye Bye.....

The 7 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang