"Bukan tentang dari perut siapa Niky dilahirkan, tapi sejak awal Hanan udah menyerahkan Niky kepada keluarga Irawan dengan tanda tangan di atas Materai. You semua juga pasti paham gimana nilai hukumnya,"
Siang ini Hasbi mengadakan pertemuan keluarga dengan membawa pengacara . Kenapa sampe bisa kaya gitu? Karena Hanan bawa Niky ke tempat yang jauh, jejak terkahirnya ada di Hanoi tapi kayanya Hanan bawa Niky terbang ke negara lain lagi. Hanan pinter, semuanya terencana dengan baik dan seolah sangat mengenali resikonya sendiri.
San sebagai kepala keluarga dan ayah kandung Niky memegang kendali atas semua keputusan. Tapi keputusan San bikin semua orang di sini gak puas. "Hanan ibu kandungnya Niky kan, San yakin Hanan gak akan menyakiti Niky. Kalaupun memang Hanan mau ngambil Niky, San pasti izinkan karena dia ibunya. San ambil keputusan ini karena San gak mau Hanan bertindak jauh mengganggu keluarga kita, terutama keluarga Jonan dan Irgi yang gak tau apa-apa. Udah cukup Juin dan Mas Dzuko,"
Hasbi sangat mengerti dengan jalan pikiran San. Tapi untuk menyerahkan Niky, Hasbi jelas gak ikhlas. "Begini San, kalo bisa di usahakan yang terbaik, why not? Kita bisa usut kasus ini dengan bukti yang kita punya, ini kuat loh,"
"Daddy, San minta maaf. Tapi San sangat mikirin resikonya gimana. Hanan sekarang cukup pinter , San takutnya selama kita berprogress Hanan justru bergerak lebih dulu . San cukup menjadikan kejadian yang menimpa Yasa dulu sebagai pelajaran, yang terulang kali ini ke Juin dan Dzuko. Semisal Niky ada di tangan Hanan ya gapapa, Hanan Ibu kandungnya jadi pasti Hanan akan ngasih kehidupan yang layak buat Niky,"
"You bener-bener ya-" Jonan menggeram, dia jelas marah dengan sikap pengecut San. Dimata Jonan, dari dulu San gak pernah berubah. "You bisa jadi dokter bedah tapi you stupid dalam mengatasi masalah kaya gini. Sesekali selamatkan anak-anak you, jangan fokus menyelamatkan orang lain terus,"
"Jonan! Dijaga mulutnya," Tegur Sora. "Coba satu-satu kasih pendapatnya, setuju atau gak setuju sama pendapatnya San?"
Sadam sebagai anak pertama angkat tangan duluan. "Sadam setuju sama San, Hanan ibu kandungnya Niky dan mungkin tujuan Hanan berbuat kaya gitu karena dia kangen Niky dan nalurinya sebagai seorang Ibu pengen hidup sama Niky. Sadam yakin Niky aman sama Hanan. Gak ada ibu yang jahat ke anaknya,"
Pernyataan itu disetujui Irgi. "Igi sependapat sama San, mungkin ini saatnya kita mengembalikan Niky ke ibunya. Kalo kita memaksakan kehendak kita dan terus memisahkan Niky dari ibunya, Hanan akan menghalalkan segala cara dan bisa menyakiti salah satu dari keluarga kita,"
"Yasa juga setuju sama San, biar gimanapun kejadian yang menimpa Mas Dzuko dan Juin udah jadi bukti kalo Hanan memang bisa menghalalkan segala cara buat mendapatkan apa yang dia mau. Yasa gak mau kejadian yang sama terulang,"
Bukan karena Sadam, Irgi dan Yasa gak menyayangi Niky. Mereka sangat menyayangi Niky, apalagi Niky tumbuh jadi gadis kecil yang baik, sopan dan pinter. Tapi mereka yakin, selama itu gak menyakiti Niky, mereka ikhlas kalo Niky harus dibawa pergi. Toh Hanan ibu kandungnya, gak mungkin Hanan ngasih kehidupan yang kelam ke Niky.
Denger hal itu Sadik nangis, dia memohon ke Hasbi karena harapannya cuma Daddynya sekarang. "Daddy, tapi Sadik yang rawat Kak Niky, dia tumbuh di tangan Sadik. Sadik jaga dia baik-baik, Sadik kasih semuanya yang Sadik bisa. Sadik Mama nya. Tolong Sadik Daddy, jemput Kak Niky buat pulang," Katanya dengan suara yang udah parau.
"Lepas tangan deh kalian semua, munafik!" Umpat Jonan. "Dulu waktu anak itu dateng, kalian bersikap seolah-olah kalian nerima dia dengan tangan terbuka. Di gendong di manja-mana, giliran udah begini pada lepas tangan semua,"
Jonan bahkan gak segan-segan bentak Kak Sadam yang selalu dia sayangi dan Yasa yang selalu dia cintai, cuma karena mereka memihak San.
"Anak kamu jadi korbannya Jo!" Balas Yasa. "Emang gak mikir panjang ya , selalu aja semaunya sendiri,"