9

512 48 3
                                    

Time skip

Sudah beberapa minggu berlalu, Yechan semakin manis kepada jaehan.
Janji kepada papa Shin untuk dapat bekerja dengan baik pun ia tepati.
Salah satu project besar yechan dapatkan dengan sukses.
Semua bertepuk dan memberi pujian.

***
Rumah keluarga Shin

Yechan, mama Shin, papa Shin serta sebin kini tengah makan malam bersama.
Ya, sebin kerap diundang untuk makan bersama.

"Mama tidak menyangka anak mama serius kali ini. Jadi papa kapan kita akan meminta kekasih yechan untuk datang, mama sangat ingin bertemu dengannya."

"Sebin,siapkan pesta dan undang beberapa kolega penting kita. Kita akan merayakan kesuksesan yechan dan mengenalkan nya pada kolega."

"Baiklah om."

"Yechan, Janga lupa bawa kekasihmu itu."

"Tentu"

*****

"Sejak kapan kamu punya kekasih?"

"Aku tidak perlu memberitahu itu kepadamu sebin."

"Ck, ya ya anak pemilik perusahaan Shin grup memang bisa berbuat dan berkata apapun yang dia mau tanpa memikirkan orang lain."

Yechan tersenyum miring mendengar perkataan sebin.

"Pemilik perusahaan, itu adalah kenyataan. Jadi aku harap kamu sadar akan kenyataan dan posisimu sebin."
Setelah mengatakan itu, yechan berlalu meninggalkan sebin.

"SIAL!" sebin mengepalkan tangannya. Menahan amarah yang memuncak."

*****

Seperti biasa yechan menjemput jaehan di tempat kerjanya.

"Yechan."

Yang dipanggil tersenyum. Menghampiri jaehan dan menggenggam tangan jaehan. Membawa jaehan menuju mobilnya.

Jaehan terhenti.

"Kenapa, masuk dan kita akan pergi."

"Aku takut." Ucapnya menunduk.

"Hey, kenapa harus takut." Yechan mengelus pipi jaehan, menegakkan wajahnya yang tertunduk."

"Kamu tau, kita berbeda yechan."

"Aku tidak peduli."

"Tapi orang tuamu, keluarga mu. Mereka peduli."

"Aku hanya mencintaimu, aku hanya ingin kamu. Dan tidak ada yang bisa merubah itu. Aku berusaha untukmu. Tidaklah kamu melihat itu kim jaehan?"

Jaehan terheyak mendegar yechan memanggilnya seperti itu, menatap tepat mata sang kekasih. Mata itu tidak berbohong.
Ya, jaehan tau apa yang yechan dapat adalah untuk dirinya. Lalu kenapa dia harus takut.Jika yechan akan selalu ada disisinya.

"Maaf." Ucap Jaehan pelan.

Yechan menghela nafasnya. Mengatur emosi. Dibawa nya jaehan dalam pelukannya.

"Kita berangkat sekarang."

Jaehan mengangguk.

******

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Atreo (yechan x jaehan) (Antella)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang