10

624 43 4
                                    

Acara berjalan dengan lancar.
Yechan mengantar jaehan pulang. Diperjalan hanya sunyi. Jaehan menatap keluar jendela.

"Sayang." Yechan memanggilnya namun tidak ada jawaban.
Dipegangnya tahan jaehan, memberi sentuhan lembut disana.

"Sayang." Panggilnya lagi.

"Hm"  akhirnya Jaehan menoleh.

"Kamu kenapa hm.?"

"Kenapa?,aku baik baik saja."

"Bohong."

Yechan menghentikan mobilnya secara tiba tiba.
Yechan menatap Jaehan intens.
"Aku tau kamu berbohong. Apa yang kamu pikiran? Ayah ? Dia menerimamu. Jika tidak pun, aku tidak akan meninggalkan mu. Kamu tau itu bukan?"

Jaehan mendekatkan wajahnya. Mencium bibir yechan. Memanggut nya dalam.
Yechan yang mendapat ciuman secara tiba tiba, kini mengambil alih. Memegang tekuk jaehan. Memperdalam ciuman mereka, hingga sama sama kekurangan pasokan udara.

"Kamu percaya padaku yechan? Kamu tidak akan meninggalkanku apapun yang terjadi nanti?"

"Ya, apapun yang terjadi aku percaya dan tidak akan meninggalkanmu."

Semoga kamu menempati perkataan mu yechan

******

Gyeom sedikit jengah melihat sahabatnya ini.
Pagi pagi buta menelfon nya. Mengajaknya bertemu. Dan sekarang dia hanya diam dan melamun.

"Jaehan."

"Jaehan!!!." Gyeom meninggikan suara nya.

"Hah, ada apa gyeom? Kenapa kamu berteriak seperti itu."

"Aku memanggilmu dari tadi. Kamu bahkan tidak mendengarkan ku. Kenapa meminta untuk bertemu kalau kamu hanya diam seperti ini."

Jaehan menghela nafas.

"Kamu masih ingat kejadian di hotel waktu itu, aku bertemu lagi dengan orang itu gyeom."

"Kenapa kamu tidak menelfon ku jaehan!. Aku akan mengganjar orang itu!" Gyeom terkejut dan mengecek tubuh jaehan.

"Dia saudara yechan."

Gerakan gyeom terhenti. Menatap pada jaehan.

"Apa kamu bilang?"

"Dia saudara yechan, dia sudah seperti kakak untuknya. Kita bertemu saat acara kemarin malam."

"Lalu kamu sudah memberitahu yechan soal ini?"

Jaehan hanya menggeleng.

"Aku bahkan belum mengatakan pekerjaanku dan keadaanku yang sebenarnya gyeom. Aku takut."

"Jaehan, aku sering mengatakan ini kepadamu bukan. Ceritakan kepada yechan, yechan pasti akan memahami mu. Dan cepatlah berhenti dari pekerjaan ini."

"Aku bingung gyeom. Aku pun takut ayah akan macam macam kepada nya."

"Kita akan memindahkan nya ke tempat yang jauh. Kamu tahu aku akan selalu ada untuk kalian."

Satu pesan masuk di handphone jaehan.
Tertera mana "ayah" disana. Dengan cepat jaehan membuka pesan itu.

Matanya membelalak kaget.
Dengan cepat jaehan menghubungi ayahnya.

"Ayah! Cukup jangan macam macam dengannya. Aku akan membawa apa yang ayah mau. Jangan ganggu dia ayah!"

"Baik, ayah beri waktu kamu 3hari. Jangan mencoba membawanya pergi. Ayah bisa menemukannya dengan mudah." Sambungan telefon ditutup.

Jaehan merosot, jantungnya seakan berhenti berdetak.

"Hey, kenapa jaehan?"

Jaehan menunjukkan pesan dari ayahnya.

Lihat ayah bertemu siapa? Dia cantik sekali.
Bawakan ayah uang 100jt. Atau ayah akan menjual kesayangan mu ini.

"SIAL!" gyeom hanya bisa mengepalkan tangannya kuat.

"Gyeom, Carikan aku client sampai 3hari kedepan."

"Kita cari cara lain jaehan. Aku punya sedikit uang. Kita akan cari sisanya. Tapi aku mohon jangan dari pekerjaan ini lagi."

"Lalu bagaimana caranya mendapatkan uang sebanyak itu gyeom!"

"Ceritakan pada yechan!!!"

"Gyeom, aku ingin bertemu Luzi, cepat antarkan aku. Tempat itu taman dekat apartemen nya."

Gyeom mengehela nafas. Dan menuruti kemauan jaehan.
Ya mereka harus memastikan Luzi baik baik saja.

****

Tbc.

My Atreo (yechan x jaehan) (Antella)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang