19

363 29 9
                                    

Selalu bersama dalam setiap menit dalam menjalani kehidupan adalah keinginan semua pasangan, begitupun yechan jaehan tapi sayang sekali meskipun restu sudah didapat tetap saja mereka harus tau menjaga jarak.
Tapi jika gyeom sudah memberikan perintah siapa yang berani membatah? Bahkan tuan Shin ini pun hanya bisa pasrah.
Berniat membawa jaehan dan taehyun untuk tinggal bersama ternyata tidak semudah yang dibayangkan.

Seperti sekarang, yechan tengah sibuk membersihkan rumah lama jaehan.
Rumah itu akan ditempati kembali. Bukan yechan jaehan melainkan mereka berempat jaehan Taehyun Luzi dan tentu saja gyeom.
Gyeom menyuruh yechan untuk membersihkan rumah itu dengan sempurna. Dari Menganti semua perabot hingga mengecat. Tidak ada bantuan. Hanya Hyuk yang yechan jadikan tumbal.

"Berhenti menatapnya seperti itu." Gyeom menyadarkan lamunan jaehan. Pasalnya jaehan tengah memperhatikan yechan yang penuh keringat sedang membersihkan halaman belakang rumah.

"CK! Kau tega sekali gyeom. Sudah beberapa hari dia tidak beristirahat dan tidak kau bantu."

"Ini hanya bersih bersih. Jangan berlebihan." Gyeom meninggalkan jaehan yang tengah mengerucutkan bibirnya.

Jaehan berjalan menuju dapur. Membuat minuman segar dan juga menyiapkan beberapa makanan.
Membawa satu nampan menuju halaman belakang rumah.
Memanggil yechan dan Hyuk untuk beristirahat.
Mereka penuh keringat karena cuaca yang begitu panas.

Yechan jaehan yang duduk bersebelahan sedangkan Hyuk di sisi lainnya.

Jaehan mengelap keringat yechan yang mengalir dari dahinya.
Tanpa aba aba membuat yechan sedikit terkejut tapi tersenyum setelahnya.

"Kenapa tersenyum?" Tanya jaehan sedikit meninggikan suaranya.

"Kenapa cemberut seperti itu hm?"

Jaehan berdecak.

"Gyeom tega sekali padamu."

Yechan tersenyum "ini rumahmu, jadi tidak masalah untukku membersihkannya. Bahkan setiap hari pun tidak masalah."

Uhukk uhukkk !!  Hyuk terbatuk. " Hey tuan tuan? Kalian tidak menganggapku? Dan kau yechan. Bersihkan sendiri setiap hari jangan memintaku membantu!"

Yechan tidak bergeming. Dia masih sibuk memandang jaehan didepannya.
Hyuk yang merasa diabaikan pergi dari sana dan menghentakkan kakinya kesal.

"Yechan ah berhenti menatapku seperti itu!" Jaehan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Berusaha menutupi wajah yang sudah bersemu merah.
Yechan memegang tangan jaehan. Menyingkirkan tangan yang menutupi wajahnya itu.

Cup satu kecupan di pipi yechan berikan membuat jaehan terkejut, detik itu juga jaehan mencubit lengan Yechan hingga membuat yechan sedikit mengaduh sakit tapi tetap saja lebih banyak kekehan tawa yang yechan keluarkan.

*****

Hari sudah petang. Yechan dan Hyuk tengah beristirahat setelah selesai dengan pekerjaannya.
Mereka menghela nafas, begitu lega setelah satu Minggu akhirnya tugas mereka membersihkan rumah ini selesai.

"Kau berhutang banyak padaku Shin Yechan!"

"Tenang saja Hyuk, aku sudah menyiapkan imbalan untuk ini."

Hyuk menoleh. "Apa?"

Satu notifikasi pesan masuk di ponsel hyuk. Hyuk sedikit membeku melihat pesan itu.
"Kau serius?" Tanya nya pada yechan.

Yechan hanya mengangguk.

"Tapi bagaimana bisa?" Tanya Hyuk dengan terbata.

"Tentu saja bisa. Siapkan saja dirimu itu dan mulailah mendekatinya."
Yechan meninggal Hyuk disana.
Hyuk tengah berteriak dan melompat lompat layaknya anak kecil yang mendapatkan hadiah.
Ya tentu saja hal yang diberikan yechan adalah sebuah hadiah yang membuatnya seperti orang gila.
Sebuah tiket VIP untuk dinner bersama seorang super model. Kevin seseorang yang Hyuk idolakan selama ini. Nyaris seperti orang gila karena kamar Hyuk penuh dengan foto Kevin.

***

Malam ini sunyi tapi penuh kehangatan.
Sebuah keluarga tengah makan bersama dalam satu meja.
Yechan dan Taehyun yang tengah disuapi oleh jaehan bergantian membuat gyeom menyipitkan matanya tak suka.

Luzi yang duduk disebelahnya tersenyum. Menangkup wajah gyeom dengan kedua tangannya. Dihadapkan ke arahnya.

"Biarkan saja mereka, aku bisa menyuapimu juga kak." Luzi menyuapi gyeom. Kini raut masam itu berubah menjadi senyum.

Hyuk yang berbeda di antara dua pasangan ini sudah tidak bisa berkata kata lagi. Rasanya ingin menghilangkan saja.

**

Malam yang semakin larut. Taehyun dengan rayuannya berhasil membuat yechan tinggal dan menemani untuk tidur malam ini.
Yechan membacakan sebuah buku cerita. Taehyun yang berbaring di sebelah tak lupa jaehan yang berada di sisi lain Taehyun. Dan kini ikut mendengarkan cerita yang yechan bacakan. Tidak lupa pandangan yang tidak pernah dialihkan.

"Kenapa menatapku seperti itu?"

"Em, tidak. Hanya saja aku baru kali ini melihat sisimu yang seperti ini."

"Kau akan melihatnya setiap hari nanti saat kita sudah menikah."

Jaehan terbatuk setelah mendengar kalimat terakhir yechan. Tidak lupa wajahnya yang memerah itu membuat yechan menyunggingkan senyum.

Taehyun sudah tertidur pulas. Yechan meletakkan bukunya.
Beranjak dari ranjang dengan pelan. Memberi ajakan pada jaehan untuk ikut beranjak.
Yechan menggenggam tangan jaehan. Membawanya ke balkon diluar kamar jaehan.

"Kenapa keluar?"

Tidak menjawab, yechan melingkarkan tangannya di pinggang ramping jaehan. Memeluk jaehan dari belakang. Meletakkan dagunya pada bahu jaehan.

"Aku hanya ingin seperti ini sebentar saja."

Jaehan mengangguk. Menepuk-nepuk pelan tangan yechan yang melingkar di pinggangnya.

"Jaehan."

Jaehan menoleh. Wajah mereka sangat dekat. Hingga deru nafas mereka terasa.

"Aku boleh menciummu?"

"Kenapa meminta ijin?"

"Hanya tidak ingin memaksamu."

Jaehan mengecup bibir yechan sekilas. Membuat yechan tersenyum setelah.
Yechan kembali menyatukan bibir mereka.
Melumat lembut bibir manis jaehan. Tidak ada nafsu hanya sebuah perasaan yang dalam satu sama lain mereka salurkan.


****



****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC.

My Atreo (yechan x jaehan) (Antella)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang