38

554 46 5
                                    

Ada yang mulai aneh di hidup Nabila sejak kepulangannya dari Singapura. Perasaan yang cukup tak nyaman dikarenakan adanya kemungkinan seseorang yang tengah mengikuti langkahnya dan hal ini membuatnya merasa dejavu akan perasaan tersebut. Dimana dulu, ketika seminggu sebelum kecelakaan menimpanya, dia merasa bahwa ada seseorang yang selalu mengikutinya. Berjalan tak jauh dari dirinya seolah memang berniat membuntuti Nabila.

Tapi kala itu Nabila hanya mengabaikan saja, karena banyaknya hal-hal manis yang berdatangan di hidupnya. Dan salah satunya juga dikarenakan adanya kesibukan terkait persiapan dirinya untuk acara anniversary hubungannya bersama Paul.

Namun berbeda dengan situasi sekarang, tak mungkin dia mengabaikan perasaan ini juga, kan? Karena jelas saja dia tahu bahwa ada kemungkinan orang yang mengikutinya tersebut adalah sang pembunuh yang sedang mereka cari, dan ada kemungkinan bahwa target berikutnya dari pembunuh tersebut adalah dirinya.

Bodohnya dia yang terlalu berani untuk berpergian di malam hari, terutama saat ini keadaan lingkungan sekitar sudah mulai sepi, terkhusus di area gang yang menuju jalan pintas ke apartemennya. Padahal beberapa hari kemarin dia tak pernah merasakan hal seperti ini, namun mengapa hari ini sepertinya terasa berbeda?

Berbagai spekulasi mulai timbul di benaknya, dan hal tersebut menambah rasa takut di diri Nabila. Gadis itu ingin menelpon orang-orang yang dikenalnya saat ini juga, mungkin saja bisa Paul ataupun Sam. Namun ketika dirinya meraba saku celana yang dia pakai, ternyata baru disadari bahwa gadis itu meninggalkan ponselnya di apartemen.

Sehingga untuk saat ini, pilihan yang harus dia ambil adalah dengan meningkatkan kecepatan langkah kakinya agar bisa segera sampai di apartemen.

Langkah kakinya yang dipercepat dan juga berbagai skenario yang harus dia buat saat ini juga agar dapat menyelamatkan hidupnya. Bahkan lampu jalan yang nyaris remang-remang di dalam gang, seakan menambah suasana mencekam yang dia alami saat ini. Betapa menyesalnya gadis itu karena ikut mengantri Seirock-Ya yang baru buka di dekat apartemennya, sehingga dikarenakan antrian yang cukup panjang sehingga gadis itu harus pulang larut malam.

Walau mungkin saat ini perutnya sudah terisi penuh dengan makanan kesukaannya itu, namun jika harus dibalas dengan kehilangan nyawanya lagi, mungkin gadis itu akan lebih memilih untuk tetap dalam keadaan lapar di dalam kamarnya. Dan jika situasinya sudah seperti ini, mau menyesal pun rasanya percuma. Sehingga yang harus dia lakukan saat ini adalah untuk menemukan seseorang ataupun tempat ramai yang bisa menyelamatkan nyawanya.

Jika pilihannya yakni untuk ke apartemen, rasanya mungkin akan lebih menakutkan karena jalan pintas ini akan langsung menuju parkiran motor yang berada di gedung belakang yang pastinya akan sama sepinya dengan gang yang dilaluinya ini. Namun seketika dia pernah ingat kalau tak jauh dari gedung apartemennya terdapat mini market yang selalu buka 24 jam.

Jika dia memilih untuk pergi kesana mungkin akan lebih aman, kan? Walau setelahnya dia harus memikirkan lagi akan pulang dengan naik apa, namun untuk saat ini pilihan menuju mini market rasanya lebih terasa benar. Ya, akhirnya gadis itu lebih memilih untuk menuju tempat tersebut.

Kakinya tak lagi dia pacu untuk berjalan, namun sudah dia gunakan untuk berlari. Dan benar saja, ketika gadis itu mulai berlari ternyata ada langkah kaki lain yang terdengar nyaris tak jauh dari keberadaannya. Dia takut sekali saat ini dan bahkan rasanya dia ingin nangis berteriak akan rasa kalutnya. Larian yang dia percepat seakan mengabaikan rasa sakit di perutnya yang habis makan, dan juga pikirannya yang tiba-tiba memutar kembali segala kenangan ketika dirinya bangun sebagai Salma. Ah, rasanya dia tak cukup kuat jika saat ini harus kembali merenggang nyawa.

Namun semua rasa tersebut akhirnya berakhir hilang, karena dari tempatnya berada, dia sudah dapat melihat mini market yang memang masih buka. Helaan nafas secara kasar tak lagi dapat dia tahan, dan ucapan rasa syukur yang juga dia gumamkan.

THE KILLERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang