empat lima

345 28 9
                                    

Nabila menenggak air hangat yang diberikan oleh Novia. Gadis itu sudah duduk manis disebelahnya disertai dengan ponsel yang berada di tangan kanannya. Usai dari pertanyaan ajakan yang diajukan oleh Roni tadi kepadanya, dia belum menjawab ajakan tersebut. Sebenarnya begitu banyak manfaat yang nantinya akan dia dapat, dan salah satunya adalah dimana dia tak lagi berjuang sendirian untuk meneliti kasus Sam. Jadi jika kali ini dia berharap secara penuh pada mereka, sungguh tidak apa-apa, kan?

"Gue terima ajakan kalian. Dan rencana kedepannya bagaimana?" ujar gadis itu akhirnya. Dan helaan nafas lega langsung terdengar dari sisi kanannya, dimana saat ini terdapat Novia disana.

Roni berjalan ke arah papan tulis yang berada di sisi kanan ruangan. Setelahnya lelaki itu menggambar sebuah skema dimana terdapat beberapa tulisan dan juga lingkaran di dalamnya.

"Target Sam saat ini pasti berpusat ke Salma. Terlebih Salma juga sudah mengetahui basecamp mereka, sehingga pasti lelaki itu akan mengerahkan segala kemampuannya untuk segera menangkap Salma," ujar Roni memulai penjelasan. Lelaki itu juga membubuhkan inisial namanya disana.

"Beberapa minggu ini gue ikutin Sam, lelaki itu tipikal orang yang tidak ikut serta menculik korbannya. Misalnya seperti Aziz, dimana seperti yang kita tahu bahwa lelaki itu sama sekali tak pernah terikat dengan Sam, dan juga Nabila. Kalian ingatkan kalau hari dimana kejadian Nabila kecelakaan itu saat setelah bersama kita? Jadi dari sini gue punya praduga kalau Sam tidak ikut serta dalam menangkap calon korbannya. Sorry Sal, tadi di ruangan itu lo lihat ada siapa aja disana?"

"Ada Sam, Anggis dan Bunga."

Roni menuliskan nama ketiganya di papan dan kemudian melanjutkan penjelasannya.

"Kalau Anggis menurut gue ngga mungkin, karena Anggis itu tipikal anak manja yang mungkin hanya akan menerima hasil akhir dari kegiatan Sam saja. Sehingga dugaan gue saat ini bahwa mungkin saja yang bantu Sam adalah Bunga. Gadis itu juga cukup mencurigakan karena ngga lama setelah terjadinya kasus kecelakaan Nabila, tiba-tiba saja dia pindah ke sekolah kita. Bukannya itu sedikit aneh, ya?"

"Oh iya bener Ron. Gue tiba-tiba ingat saat di cafe kalau gue, Anggis dan Nabila ketemu dengan Bunga disana. Gadis itu seolah berusaha mengusik Nabila dan juga memancing emosi Nabila," jelas Syarla kemudian.

"Gue juga pernah ngelihat Bunga keluar dari mobilnya Anggis. Kayaknya hubungan mereka udah dari lama deh," sambung Nabila setelahnya.

"Oke kalau gitu berarti saat ini konsen kita di Bunga dan juga Anggis. Mereka juga mainnya cukup hati-hati sehingga kalau kita bertindak tanpa berpikir panjang pasti akan gagal lagi seperti yang sebelum-sebelumnya."

"Kebetulan gue minggu ini ada rencana mau balik ke Bandung. Niat awalnya gue mau bawa mobil kesana, tapi karena ada plan ini mungkin nanti akan gue ganti jadi naik kereta (?) karena mereka pasti cari tahu histori perjalanan gue terkhusus kalo naik public transport mungkin mereka bisa track juga, dan kalau naik public transport juga lebih aman dibanding gue naik kendaraan sendirian. Gimana menurut kalian?" ujar Nabila mengemukakan idenya.

"Gue ngga setuju. Itu terlalu bahaya Salma, kita ngga mau lo kenapa-napa," ungkap Paul dengan secepatnya, dia sangat menentang saran yang diujarkan oleh gadis yang berada di depannya itu.

"Kita bisa ikutin Salma dari belakang Ul. Dia ngga sendirian disana."

"Gue tetap ngga setuju," kekeh lelaki itu tak terbantah.

Novia yang melihat ketegangan di antara dua lelaki itu pada akhirnya memilih untuk mengambil dua gelas air putih dan menyerahkannya ke dua lelaki itu.

"Paul, untuk saat ini opsi terbaik yang harus kita jalanin adalah dengan memilih pendapat Roni. Lo sendiri tau kan sudah berapa banyak kita buat rencana untuk menangkap Sam tapi selalu berujung gagal? Dan salah satu alasannya adalah karena kita ngga tahu siapa target yang lagi lelaki itu incar. Gue tahu kalau lo sangat mengkhawatirkan Salma, dan kita semua juga sama. Tapi kita bisa menjaga Salma dari belakang Ul, dia ngga benar-benar sendirian ke Bandung," jelas Novia seketika.

THE KILLERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang