eighteen

678 51 1
                                    

Nabila berjalan di lorong kelas dengan langkah perlahan, seolah tak terusik akan berbagai keributan dari teman-teman sekitarnya. Pikirannya kembali terpenuhi akan berbagai spekulasi akan hubungan Bunga dan juga Anggis. Entah mulai sejak kapan kedua gadis itu berhubungan, dan apakah mungkin terdapat berbagai hal yang tidak diketahui oleh Nabila akan hubungan mereka berdua? Atau mungkin saja mereka hanya berteman biasa layaknya teman sekelas?

Dikarenakan fokus akan segala pikirannya, sehingga dia tidak menyadari adanya seseorang yang berdiri tepat di depan pintu ruang kelasnya. Sehingga, tabrakan kecil pun terjadi dimana kepala mungilnya menabrak bahu kekar lelaki itu, dan juga ipad lelaki itu jatuh dari genggaman tangannya.

"Eh sorry gue ngga sengaja. Duh jadi jatuh gini ipad lo," ujar Nabila panik dan bergegas mengambil ipad tersebut tanpa melihat siapa lelaki yang dia tabrak.

Setelah mengambil ipad tersebut, kemudian Nabila kembali berdiri dan setelahnya baru menyadari bahwa lelaki yang dia tabrak adalah Paul.

"Paul, ipad lo sepertinya layarnya retak. Gue mau tanggung jawab ya untuk benerin ipad lo, boleh ya?" tanya gadis itu sambil mengeluarkan ekspresi polosnya.

"It's okay Salma. Cuma retak sedikit aja ngga papa," jawab Paul dan meminta Nabila untuk menyerahkan ipadnya.

Nabila menyembunyikan ipad tersebut dibelakang tubuhnya dan kemudian menggelengkan kepala seolah merespon permintaan Paul. "No Paul. Gue salah, jadi gue bakal tanggung jawab."

Paul menghela nafasnya singkat. Ternyata gadis didepannya ini cukup menyebalkan juga pikirnya.

"Oke. Besok balikin ipad gue tanpa ada goresan sedikit pun."

Nabila mengeluarkan senyuman manis andalannya, guna berniat menggoda Paul. Siapa tau lelaki tersebut sedikit terpesona akan senyuman manis tersebut. Ah, rasa kangennya akhirnya bisa terobati karena perbincangan singkat mereka saat ini.

Paul yang melihat tingkah aneh dari gadis didepannya hanya mengerutkan dahi seolah bingung akan tingkah gadis tersebut. Seolah mengabaikan tingkah laku Nabila, Paul kemudian berjalan masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkunya. Dan hal tersebut tak luput dari pandangan Nabila yang menyusul lelaki itu di belakangnya.

'Ganteng banget pacar gue, jadi kangen deh,' gumam Nabila sambil menahan senyumnya.

Nabila duduk di bangkunya dan kemudian mengeluarkan buku tulis dan juga pulpen guna sebagai persiapan untuk mengikuti pelajaran, dimana jam pertama adalah pelajaran Biologi dari Bu Nuri. Setelah itu dia mengeluarkan ipad Paul untuk mengecek seberapa besar retakan yang terjadi di layar ipad tersebut.

Nabila ingat sekali, bahwa ipad itu adalah ipad favorit lelaki itu yang dibeli beberapa bulan lalu bersama dirinya. Dia menemani Paul untuk membeli ipad tersebut di salah satu mall yang cukup terkenal di Jakarta. Dimana selesai membeli ipad tersebut, setelahnya mereka berbelanja dan juga lunch bersama guna sebagai memperingati hari jadi mereka yang ke 5 bulan. Mengingat hal manis itu saja, membuat semburat merah di wajah gadis itu keluar secara sempurna.

Perhatian Nabila terpaku akan rasa kesat di belakang ipad tersebut, sehingga membuatnya membalikkan ipad guna melihat bagian belakang ipad itu. Nabila memperhatikan sisi bagian ipad dengan seksama, dan kemudian mengernyitkan dahinya akan noda yang terdapat di ipad tersebut. Walaupun samar, Nabila cukup yakin bahwa noda samar tersebut adalah bercak darah yang warna merahnya telah memudar. Nabila mengalihkan tatapannya ke arah Paul guna mengecek apakah lelaki itu sedang terluka. Dan ternyata, lelaki itu juga sedang melihat ke arah Nabila dengan tatapan tak terbaca.

****

Pulang dari sekolah, Nabila berencana untuk ke Meimo, tempat perbaikan barang elektronik langganannya. Toko itu terletak di kawasan Blok M Plaza. Sehingga, tak membuatnya pusing akan mencari tempat makan siang, karena di Mall tersebut cukup banyak menyajikan berbagai makanan yang cocok di lidah Nabila. Setelah puas dengan penampilannya, yakni seragam sekolah yang sudah dibalut dengan sweater rajut bermotif stripe hitam putih, Nabila kemudian keluar dari mobilnya.

THE KILLERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang