Part 5

179 13 5
                                    

Setelah menidurkan Nadia, Ayuna memutuskan untuk menghubungi Hilda. Saat ini dia sangat butuh tempat untuk bercerita dan Ayuna hanya mempercayai Hilda, untuk menceritakan segala masalahnya.

Apalagi ini menyangkut masalah rumah tangganya, yang hanya bisa ia bagi dengan orang yang sangat di percayainya, dan orang itu adalah sahabatnya Hilda.

Ayuna beberapa kali mencoba menghubungi Hilda namun tidak di angkat. Ayuna kembali mencoba menghubungi Hilda, jika kali ini tidak di angkat lagi maka ia akan berhenti. Siapa tau saja Hilda sudah tidur, namun ternyata kali ini Hilda mengangkatnya.

"Halo Hilda, maaf mengganggu tapi aku kangen banget sama kamu"

"Halo yun, Nggak kok. kamu gak ganggu sama sekali"

"Kamu lagi ngapain, kamu belum tidurkan?" Tanya Ayuna takut telah mengganggu istirahat Hilda.

"Belum kok, aku baru saja selesai makan malam. Kalau kamu lagi ngapain"

"Aku lagi di rumah sakit Hil, tadi Nadia pingsan"

"Astaga, kok bisa? Terus sekarang gimana keadan nadia?"

"Allhamdulilah sekarang Nadia udah baikan, aku juga gak tau tiba-tiba aja Nadia pingsan dan mimisan"

"Astaga mimisan juga? terus dokter bilang apa? Nadia sakit apa?"

"Kata dokter besok baru hasil pemeriksaannya keluar"

"Kamu yang sabar ya Yun, aku cuma bisa doain Nadia dari sini. Maaf gak bisa nemanin kamu disaat kamu lagi butuh suport begini"

"Iya aku ngerti kok, makasih. Tapi sekarang aku legi sedih banget Hil, seandainya kamu disini aku pengen curhat"

"Sedih kenapa? Meskipun aku gak di sana Kamu bisa curhat kok kalau mau, aku siap dengarin"

"Mas Bimo gak bisa di hubungi, sudah seharian aku dan mas Bas menghubungi mas Bimo untuk memberitahukan keadaan Nadia tapi gak pernah tersambung.
Padahal Nadia dari tadi menanyakan keberadaan ayahnya, Aku jadi overthinking Hil, setiap kali mas Bimo keluar kota dia gak bisa di hubungi sama sekali, emang proyek apa sih yang sedang mas Bimo kerjakan sampai tiap bulan harus keluar kota terus dan setiap dia diluar kota Hpnya selalu gak aktif seminggu full.
Di kota mana sih sekarang yang gak terjangkau jaringan? Sebenarnya aku gak mau berburuk sangka ke mas Bimo, tapi tingkah mas Bimo beberapa bulan terakhir ini mencurigakan Hil, dia seperti sedang menghindari aku, sudah tidak ada waktu buat keluarga.
Kalaupun dia pulang kerumah waktunya dia habiskan di ruang kerjanya, bahkan dia sudah tidak pernah menyentuh aku Hil, Aku sedih dia seperti sudah tidak menganggap aku istrinya lagi.
Kalau memang dia gak punya wanita lain dan aku yang punya salah sama dia, harusnya dia ngomong ke aku, biar aku bisa memperbaiki jika memang aku punya salah bukanya malah menghindari aku begini"

Hening tidak ada jawaban dari Hilda di sebrang sana.

"Halo Hilda, kamu masih disana kan?"

"Ah.. Iya Yun sorry, aku hanya gak tau harus merespon bagaimana"

"Iya gak apa, aku cuma ingin mengeluarkan segala sesuatu yang selama beberapa bulan ini mengganjal di hati ku. Makasih Hil, uda mau dengarin keluh kesah aku, kamu memang sahabat ku yang paling bisa aku andalkan, kalau nggak ada kamu aku gak tau lagi harus berkeluh kesah ke siapa"

"Maaf Ayuna, maafkan aku"

"kok kamu minta maaf sih? Aku tau kamu merasa bersalah karna ninggalin aku disini, aku ngerti kamu kan pergi untuk lanjut S2, aku gak boleh egois donk nahan kamu di sini"

"Ayuna kamu mau kan maafin aku?"

"Tentu"

"Sungguh? Entah kesalahan Apapun itu?"

"Ya, kamu sahabat aku. Aku akan selalu maafin kamu"

"Kamu memang manusia paling baik Ayuna, aku sangat beruntung bisa mengenal kamu. Aku harap kamu bisa maafin aku nanti"

"Gak usah nanti sekarang pun Aku uda maafin kamu Hil, kamu ini seperti habis ngelakuin kesalahan yang fatal aja sama aku"

"Ayuna untuk mas Bimo kamu gak usah terlalu pikirin ya, mungkin mas Bimo hanya lagi capek atau ada masalah dengan pekerjaannya, nanti jika masalahnya sudah selesai dia pasti balik seperti dulu lagi.
Kamu taukan mas Bimo sangat mencintai kamu, bagaimana perjuangan dia dulu untuk mendapatkan kamu. Habis ini coba kamu hubungi lagi siapa tau handphone nya sudah aktif"

"Makasih ya Hil, selalu ada di saat aku butuh tempat cerita dan selalu menjadi pendengar yang baik mengenai semua keluh kesah ku, Akhirnya aku bisa merasa sedikit tenang"

"Iya Ayuna, aku juga mau berterimakasih dan minta maaf ke kamu"

"Lagi-lagi minta maaf, udah ah bosan dengar kata maaf kamu"

"Iya, sehat-sehat di sana, gak usah berpikiran yang macam-macam. Kamu harus sehat supaya bisa merawat Nadia"

"Iya, mulai deh muncul bawelnya. Yaudah aku matiin ya. Aku mau coba menghubungi mas Bimo lagi"

"Iya, semoga kali ini tersambung"

KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang