Part 1

264 23 2
                                    

Karina terbangun dari tidur nyenyaknya karena merasa terganggu, sepertinya ada seseorang yang sedang memeluknya dan sedang menciumi tengkuknya.

Dari wanginya karina sudah tau siapa ornang yang sedang mengganggu tidurnya, Karina berbalik membalas pelukan orang tersebut, lalu membuka matanya secara perlahan dan tersenyum melihat wajah tampan yang sedang tersenyum manis menatapnya.

"Kapan kakak datang?"

"Baru aja, ayo bangun kita berangkat ke kampus bareng"

Karina mengerang merasakan tangan Elkan yang sedang bermain-main di payudaranya, sedangkan wajahnya ia benamkan di leher Karina menghirup wangi tubuhnya.

Mendengar erangan Karina Elkan menjauhkan wajahnya dari leher Karina lalu mengangkat tangannya menutup mulut Kirana dan satunya dia tempelkan di bibirnya.

"Ssssttt.. Nanti ada yang dengar sayang"

Karina menyingkirkan tangan Elkan dari mulutnya, lalu mendorong Elkan menjauh darinya dan berbalik membelakangi Elkan.
"Duh, aku masih ngantuk kak. Kayaknya hari ini aku gak ngampus dulu, mau lanjutin tidur aja"

Elkan kembali merapatkan tubuhnya lalu memeluk karina dari belakang dan melanjutkan aksinya mengendus-endus leher karina.
"Gak bisa, hari ini kamu harus ngampus. Sudah dua hari kamu gak ngampus. Kalau kamu gak mau bangun, yaudah jangan marah kalau aku masuki kamu sekarang juga di sini"

Mendengar ancaman Elkan, Karina mendorong muka Elkan menjauh dari lehernya dan langsung bangun lalu menatap Elkan dengan tatapan kesal.
"Dasar gila! Udah sana keluar, aku Siap-siap dulu"

Elkan tertawa melihat reaksi karina yang menurutnya sangat menggemaskan, sebelum keluar dari kamar karina Elkan sempatkan untuk mengecup bibir karina  terlebih dahulu.
"Aku tunggu di bawah ya"

"Iya, sana cepatan keluar. Nanti ayah, bunda dan kak nadia curiga kamu lama di sini"

"Tenang, ada Ala yang siap membantu kakanya ini" Elkan memukul dadanya bangga

"Yaudah sana keluar, biar aku bisa cepat Siap-siap nya"

"Oke princess ku"

Setelah Elkan keluar dari kamarnya karina lalu menuju ke kamar mandi. Setelah selesai mandi dan ber Siap-siap, karina turun ke lantai 1 untuk bergabung bersama keluarganya dan juga Elkan serta ala di meja makan untuk sarapan.

"Akhirnya lo turun juga. Gue kira lo udah tidur kembali, dasar kebo!" Sarkas Ala

"Sayang lain kali jangan gitu lagi ya, kasian Elkan dan Ala yang sudah dari tadi nunggin kamu" Tegur ibu yuna pada anak bungsunya itu

"Iya bunda maaf"

"Minta maafnya bukan ke bunda sayang, tapi sama Elkan dan Ala, apalagi Elkan sampai harus ke kamar kamu untuk bangunin, mana kamunya kata Elkan sulit di bangunin akhirnya dia jadi lama di kamar kamu"

Mendengar perkataan bunda nya karina menatap Elkan dengan tatapan yang seakan mengatakan "yang benar saja" sedangkan yang di tatap hanya tersenyum tanpa rasa bersalah karena telah menfitnah nya.

Kalau saja bunda dan ayahnya tau apa yang telah di lakukan Elakan pada anak gadis mereka tadi, pasti mereka berdua akan sangat syok.

"Loh bunda, kak Nadia mana?" Karin memcari keberadaan kakak perempuannya

"Dia di studionya"

"Kak Nadia gak sarapan dulu?"

"Udah tadi, kamunya aja yang terlambat. Udah cepat makan, kalian bisa telat kekampus nya, apalagi Elkan kan sekarang lagi sibuk-sibuknya ngurus buat selesai, ya kan?" Tanya bunda yuna pada Elkan

"Ya gitu deh tante"

"Duh, maaf ya Elkan karina jadi merepotkan, padahal kamu lagi liburan. Seharusnya kamu gak usah jemput, biar karina di antara supir saja"

"Gak apa-apa kok tante, lagi pula Ala juga mau ke kampus, yaudah sekalian aja jemput karina"

"Makasih ya Elkan, tante senang ada kamu yang bisa jagain karina"

"Iya Tante sama-sama, lagi pula karina udah Elkan anggap seperti adik sendiri"

Mendengar perkataan Elkan Ala yang sedang minum langsung menyemburkan Minumannya, lalu memukul dadanya karena terbatuk-batuk

Melihat Ala yang sedang terbatuk-batuk karina yang posisinya duduk di dekata Ala segera berdiri membantu Ala.

"Ala kamu gak apa-apa sayang" Tanya bunda yuna khawatir

"Makanya kalau minum itu pelan-pelan Ala, keselek kan jadinya" Tegur Elkan

Sedangkan karina yang sedang membantu Ala berbalik mendelik ke arah Elkan, Sedangkan Elkan hanya mengangkat bahu acuh.

Karina lalu memberikan Ala air minum dan membantunya duduk kembali, sedangkan dirinya kembali duduk ketempat nya.

"Uda baikan sayang? Apa perlu tante panggil dokter?"

"Gak perlu tante, Ala uda baikan. Maaf ya tante, om makanan nya jadi kotor karena Ala" Ala tertunduk merasa bersalah

"Its oke sayang, lagi pula kita semua juga udah selesai makannya" Jawab bunda yuna menenangkan Ala

"kamu kan gak sengaja Ala, tidak ada orang yang ingin seperti kamu tadi" Kali ini Bimo Hirawan yang menjawab

"Terimakasih om"

Kemudian Ala berbalik menatap Elkan dengan tatapan tajam ingin membunuhnya, karena mendengar kata-kata kebohongan Elkan lah Ala jadi tersedak minumannya, mana ada orang waras yang meniduri adiknya sendiri.

Rasanya mulut Ala sangat gatal ingin memberitahu pada Om Bimo dan tante yuna, perbuatan bejat yang telah dilakukan Elkana selama ini pada anak gadis mereka.

Karina yang melihat aura permusuhan yang di keluarkan Ala pada Elkan segera berdiri dan pamit kepada kedua orang tuanya.
"Ayo, berangkat kita udah telat banget ini"

Sebelum pergi karina terlebih dahulu salim dan mencium pipi kedua orang tuanya, di susul oleh Ala dam Elkan yang juga salim pada kedua orang tua karina

"Om, tante kami berangkat dulu" Pamit Elkan

"Hati-hati ya Elkan, jangan ngebut-ngebut" Bimo menepuk bahu Elkan

"Iya Om, assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang