Auspicious Lotus Pattern House

45. Lubang Bag. 1

Sekelompok Mayat

"Bǎo" berarti lubang.

Penduduk Kota Xiaoyuan di Lizhou sangat akrab dengan "lubang". Lubang di kuburan massal di belakang kota selalu menjadi kekhawatiran besar bagi mereka - kecuali legenda bahwa beberapa giok yang tak ternilai harganya pernah diproduksi di sini. Lubang di kuburan massal ini terkenal di seantero negeri - tetapi dikatakan bahwa hari ini, dua puluh lima tahun setelah suara aneh keluar dari "lubang" di kuburan massal, seorang pahlawan pemberani dan berhati-hati akhirnya menggali tanah gembur di pintu masuk dari lubang yang akan dimasuki untuk mencari tahu sesuatu yang ada di dalamnya.

Setelah mendengar berita tersebut, penduduk Kota Xiaoyuan datang satu demi satu untuk menyaksikan kegembiraan tersebut, untuk melihat seperti apa rupa "pahlawan" pemberani dan apakah dia ditakdirkan untuk menjadi pasangan putri mereka, dan untuk melihat bagaimana pahlawan tersebut akan menggali lubang dibawah kuburan itu. Dengan tiga pemikiran seperti itu, kuburan massal di Kota Xiaoyuan sangat ramai saat ini, dengan lebih banyak orang yang hidup daripada yang mati.

Ah Huang adalah kepala bisnis produksi madu dan serbuk sari. Seseorang ingin turun ke "lubang" untuk melihat apa yang terjadi. Dia mungkin orang yang ke dua puluh dua ketika berita itu sampai ke telinganya, tetapi tidak dapat disangkal bahwa dia datang dengan sangat cepat. Ia mengambil tempat duduk yang bagus dari kerumunan untuk menyaksikan kegembiraan itu.

Di atas tumpukan bebatuan, mulut dari lubang berbentuk lingkaran itu memang telah digali dengan sekop untuk memudahkan orang masuk dan keluar, dasarnya gelap dan tidak berdasar. Pemuda yang menggali "lubang" dan membuang tanahnya, yaitu pahlawan yang tidak takut akan bahaya dalam rumor yang beredar, mengenakan kemeja konfusianisme abu-abu dengan satu atau dua tambalan kecil di sudutnya. Saat menggali, sambil menghadap penonton yang memandangnya dengan mata ragu, seolah-olah mereka tidak begitu mengerti mengapa dia menggali lubang di tanah, penduduk desa datang untuk menonton pertunjukan tersebut. Lalu, pernahkah mereka melihat orang lain menggali lubang di tanah?

"Hei, cendekiawan, apa yang kau lakukan?" Ah Huang memandang kerumunan itu sebentar dan mau tidak mau bertanya.

Pemuda itu terbatuk dan berkata dengan lembut, "Aku melihat sebuah lubang di sini, dan kebetulan ada sumur di kiri dan kanan, jadi..."

Seorang lelaki tua berpakaian hitam di tengah kerumunan yang mendengar ini kemudian mencibir, "Menggali sumur di gundukan kuburan? Sungguh tidak masuk akal! Dari mana asalmu? Apakah kau mendengar sesuatu yang aneh di gua ini dan datang ke sini untuk menggali harta karun?"

Penduduk desa di Kota Xiaoyuan menjadi gempar setelah mendengar ini, dan Ah Huang merasa aneh: 'Orang ini bukan penduduk setempat, dan penduduk setempat tidak pernah suka berkelahi.' Dia harus langsung pergi ke Sungai Wuyuan untuk mengambil air sumur untuk minum, dan mengapa dia tidak tahu "harta" apa yang ada di dalam " lubang" yang membunuh orang ini?

"Ada air di lubang ini, tapi mulut sumurnya sedikit lebih kecil." Sarjana berjubah abu-abu itu berkata dengan wajah bingung, "Emberku tidak bisa turun. Jika ada harta karun di bawah air, aku tidak akan menggali sumur di sini." Dia bergumam, "Airnya pasti najis dan kotor..."

Lelaki tua berbaju hitam itu mencibir, "Jika kau berani menganggap 'gua' itu sebagai sumur, jangan berani-berani mengakuinya. Kau datang kesini karena 'Rumah Huangquan', kan? Seluruh dunia tahu berapa banyak orang yang ada di sana dengan air di bawah? Tolong beri tahu aku namamu!"

Sarjana berjubah abu-abu itu masih bingung, "Jelas ada air di bawah sana..." Dia mengambil batu dan melemparkannya ke bawah lubang. Mendengar suara riak, semua orang menyadari bahwa suara di bawah memang air, dan mendengar dia berkata dengan nada meminta maaf, "Sebenarnya, ketika aku menjatuhkan dua koin hari itu, aku menyadari ada air di bawah kepalaku. Kebetulan air sumur di kiri dan kanannya semakin berkurang..."