"Jangan mau mengotori tangan sendiri demi balas dendam kepada orang yang tak tau diri,"
~Kanaka Luthfan Galenio
••••Bruk
"Argh!" Erang Kana ketika Aksa mendorongnya ke dalam sebuah gudang di dalam hutan.
Kini Kana sudah tersungkur ke lantai yang sangat kotor. Tampaknya lantai itu sudah beberapa lama tidak di bersihkan, tidak sampai di lantainya lampu nya juga sudah pecah menjadi seribu tetapi bola lampunya masih menyatu. Jendela nya juga sudah pecah dan banyak sekali sarang laba-laba.
"Lo diem di sini, jangan harap Lo bisa keluar dari gudang ini!"
Aksa keluar dari gudang tersebut. Tak berselang lama Aksa kembali masuk dan entah apa yang sedang ia bawa di tangannya.
"Bang gue mohon lepasin, di-di sini bau banget," Kana mengeluh kepada Aksa tapi ia malah tidak di pedulikan.
"Lo mau diem atau nyawa Lo melayang!?"
Aksa sudah sangat geram pada Kana, dimana tadi Kana merengek ingin di lepaskan tapi sekarang ia malah menggigit tangan Aksa yang membuat Aksa semakin geram.
"Lo dengerin setiap kata yang gue kasih ke Lo, paham!"
Kana mengangguk kan kepalanya memberi tanda bahwa ia mengerti.
Ia merasa bingung tapi ia juga mengerti apa yang Aksa maksud. Sungguh ia sangat bingung sampai-sampai ia ingin sekali menendang pria yang ada di depannya ini.
"Lo masih inget kan kejadian kemarin? Dimana gue bawa Lo ke mansion papa gue ahh lebih tepatnya punya gue juga tapi gue lari dari mansion itu dan baru kemarin gue kembali lagi ke mansion itu sembari membawa diri Lo. Ya diri Lo. Anaknya musuh papa gue!"
"Perlu gue ingatkan lagi bahwa papa gue benci sama papa Lo! Bahkan papa gue juga benci sama diri Lo, papa gue udah bertahun lamanya mencari keberadaan Lo, tapi orang-orang pintar dalam menyembunyikan diri Lo ini, Kana."
"Walaupun itu gue, gue juga benci sama Lo tapi gue ga bakal nyiksa Lo kok. Misalnya bunuh Lo gitu buat balas dendam akibatnya bunda gue meninggal gara-gara papa Lo. Gue memang benci sama Lo, dan Lo juga emang udah jadi buronan gue tapi gue gak bakal memperendahkan diri Lo kok."
"Entah mengapa juga gue sayang sama Lo. Sayang akan menyakiti Lo, gue beneran sayang sama Lo tapi gue juga benci sama Lo, aneh kan gue."
"Lo gak perlu balas omongan gue tadi,gue cuma berharap Lo ngerti and tho the points apa yang gue bicara tapi,"
"Sekarang kita pulang, gue takut bang Jav curiga apa yang gue buat ulah sama Lo."
••••
Plow twist gak sih kalian bacany?
Nih agak gimana ya tapi bingung lanjutannya itu gimanaJadi chapter selanjutnya aku bakal buat versi angst nya dongg, dan kayaknya di chapter belasan deh bakal jadi end nya
See you next.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another LUKA [ On Going ]
Jugendliteratur[ Follow dulu sebelum baca ] •••• Cerita ini hanya cerita fiksi belaka walaupun hanya beberapa part saja yang saya ambil dari kisah nyata sang penulis. Kisah ini visualnya di ambil dari 7 nct dream, gak tau...