3. Weald

3.9K 452 66
                                    

Sepulang dari castle Eclipse, Bloody pack menyadari keanehan saat tak mendapati satupun lawan mereka yang mencegat langkah mereka. Membuat keenam alpha itu lebih cepat sampai di pack mereka, meski dengan kewaspadaan yang tetap sama.

Ketua pack Bloody memastikan pada orang kepercayaannya bahwa keadaan pack aman, karena dengan tak adanya kendala kepulangan mereka membuat sebuah kecurigaan tentang strategi apa yang dibuat lawan.

Sebelumnya saat mereka masih di Eclipse, salah seorang yang ikut dengan mereka mengatakan tentang keberadaan lawan yang jelas masih menyimpan keinginan untuk merebut kawasan. Ditambah pasti mereka juga menyimpan dendam pada Bloody atas kekalahan mereka sebelumnya.

Tapi setelah tau memang tak ada ancaman di dalam pack, para Bloody pun melupakan semuanya dan kembali beraktifitas seperti biasanya.

Serigala dengan warna coklat juga ada sedikit warna putih pada bagian telinganya, kini berdiri menatap beberapa alpha yang lebih muda darinya—sekitar berumur dua belas tahun. Ada tiga orang yang ketahuan mencuri dari castle Bloody, padahal mereka sudah diberi makan juga tapi tetap berusaha mengambil makanan lebih dengan menyelinap ke bagian belakang castle.

Mata merahnya bergantiap menatap satu persatu dari tiga alpha itu, membuat para serigala dengan tubuh yang lebih kecil dari alpha coklat itu tak berani membalas tatapannya.

Serigala itu mengubah wujudnya. "Hukumannya akan aku berikan sekarang juga." Ujar Jaemin.

Ketiga alpha yang sekarang telah mengubah wujud mereka pun langsung mendongak dengan tatapan memelas, yang tak mempan untuk Jaemin.

"Kalian telah mencuri daging kelinci dari sini, dalam aturan hukumannya kalian harus mencari buruan yang lebih besar dari apa yang kalian curi kalau tidak berendam di sungai pagi buta nanti."

"Kak Jaemim bukankah kami belum mencapai umur mendapat hukuman? Kami juga sudah meminta maaf."

Alpha dewasa itu mengedikkan bahunya. "Aturannya tak ada perubahan, dan aku masih ingat kalau anak yang dibebaskan dari hukuman hanya sampai umur delapan tahun."

"Cari kambing gunung dan bawa kemari sebagai ganti kelinci yang telah kalian makan." Perintahnya.

"Kak Jaemin.." Protesan bocah-bocah itu hampir disuarakan, namun Jaemin lebih dulu berbicara.

"Baiklah nanti malam aku akan menemui ibu-ibu kalian dan mengatakan untuk membawa kalian ke sungai di awal hari." Jaemin pergi tanpa mau mendengar lagi pembelaan juga rengekan bocah-bocah tadi.

Ketiga alpha muda itu berlari menyusul Jaemin. "Kami akan berburu."

Jaemin tersenyum puas. "Maka pergilah."

Tadinya Jaemin pikir ia akan mendapat waktu untuk bersenang-senang hari ini, ia bahkan sudah memiliki rencana menyenangkan untuk memperbaiki suasana hatinya mengingat beberapa hari belakangan ia hanya berkutat di castle. Tapi mendapati anak-anak nakal itu, Jaemin tak bisa mengabaikannya.

Setelah memastikan ketiganya pergi, Jaemin mengikuti dengan jarak aman. Mengawasi kalau anak itu tak hanya pergi untuk kabur atau bermain-main.

Jaemin menggunakan wujud serigalanya, memperhatikan bagaimana alpha muda dari pack yang terlihat menargetkan seekor domba gunung berukuran cukup kecil. Ia tak akan mempermasalahkan ukuran buruan mereka, yang penting tiga anak itu tau bahwa kesalahan perlu dibayar dengan hukuman.

Ketiganya berhasil melumpuhkan domba itu, sampai akhirnya mereka memutuskan pulang. Seperti keberangkatan tadi Jaemin menunggu ketiganya pergi lebih dulu, kali ini pun Jaemin seperti itu.

Sebelum pulang, Jaemin dapat melihat dari kejauhan dua orang yang terlihat sedang berbincang. Saat ia memperjelas pandangannya, ia langsung mengenali siapa sosok itu. Omega yang duduk di sebrangnya saat di castle pack Eclipse.

Four Seasons ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang