Keesokan harinya
Keira berangkat sekolah seperti biasanya, kali ini ia di antar oleh Papanya.Sesampai di sekolah ia tidak lupa menyalim tangan Papanya.
"Belajar yang benar ya sayang, Nanti pulang langsung telepon supir ya," ujar Agus
"Iya Papa, yasudah Kei masuk duluan ya. Papa hati-hati di jalan dan semangat kerjanya!"
Agus langsung menjalankan mobilnya kembali, setelah kepergian Papanya Keira berjalan masuk ke dalam gerbang sekolah.
Kedatangannya sudah di tunggu sama Tasya, mereka langsung berjalan bersama ke kelas.
Sesampainya di kelas, Keira dan Tasya langsung mendudukkan dirinya di bangku nya.
"Katanya Vino hari ini enggak masuk sekolah," celetuk Tasya
"Ha? Lo tau dari mana Tasya?" tanya Keira
"Gua di kasih tau sama si Gevan."
"Cieee, makin Deket aja cieee."
"Apaan sih Kei! Kita tuh enggak ada apa-apa," jelas Tasya
"Ada apa-apa juga enggak apa-apa kali Tas, btw lo tau kenapa sih Vino enggak masuk ini hari?" tanya Keira
"Terserah deh, kata sih Gevan anak itu lagi sakit."
Keira hanya mengangguk, ia jadi kepikiran tadi malam.
"Apa gua jenguk dia ya? Nanti pulang sekolah, jenguk aja deh, tapi kan gua enggak tau alamat apartemennya" - Batin Keira
"Woi Kei!! Melamun mulu, nanti kesambet baru tau rasa," tegur Tasya
"Huh, tas gua bisa minta tolong enggak?" tanya Keira
"Mau minta tolong apaan dulu? Kalau misalnya aneh-aneh gua enggak bisa."
"Hmmm, boleh tanyain enggak sama si Gevan alamat apartemennya sih Vino?"
"Enggak ah, males gua Kei." tolak Tasya
"Ayok lah Tas, masa enggak mau bantu sih," ujar Keira dengan mata puppy eye nya
Tasya yang melihat itu langsung luluh, "Yasudah ntar gua tanyain."
"Makasih banyak Tasya, sayang banyak-banyak sama Tasya."
Kringgg
Suara bel sekolah berbunyi, menandakan bahwa pelajaran pertama akan di mulai.
Hari ini adalah jadwal mata pelajaran Olahraga, baru saja digosipin seisi kelas eh panjang umur, Pak Varo sudah datang.
Mereka pun langsung di suruh ke lapangan, sebelum memulai materi mereka di suruh pemanasan terlebih dahulu agar otot tubuh mereka tidak akan kaget.
"Baiklah anak-anak, Hari ini kita akan mempraktekkan cara bermain bola voli," ujar Pak Varo
"Apakah kalian udah tau apa-apa saja teknik dalam bermain bola voli?" tanya Pak Varo
"Belum Pak!!"
"Teknik bermain Bola Voli itu ada 11 tapi kita akan mempraktekkan 3 cara teknik saja."
"Apa saja itu pak?" tanya Dimas
"Yang pertama itu ada Servis, Passing dan Blocking."
"Bisa bapak jelaskan arti dari yang bapak bilang tadi?" tanya Dimas lagi
"Oke servis itu untuk pukulan pertanda bahwa pertanda akan di mulai, sedangkan passing untuk mengoperkan bola sebagi langkah penyusunan penyerangan terhadap lawan dan Blocking itu adalah untuk memblokir serangan dari lawan."
"Apakah kalian sudah paham dengan yang bapak jelaskan?" tanya Pak Varo
"Sudah Pak!!"
"Baiklah, Mari kita mulai prakteknya, kalian lihat bapak dulu baru nanti nama yang paling awal dia yang duluan praktek, paham?!"
"Paham Pak..."
Pak Varo langsung melakukan servis, Passing dan Blocking, mereka pun memerhatikan nya dengan seksama.
Dan giliran mereka lah yang mempraktekkan, di mulai dari huruf A.
Satu persatu namanya di panggil dan mereka melakukan nya dengan baik dan kini gilirannya sih Keira.
"Ayok semangat Kei, pasti lo bisa!!" seru Tasya
Dengan tangan yang gemetar, ia mencoba melakukannya dan ya ternyata ia bisa.
"Good job Keira, di antara yang lain kamu yang paling bagus.. bapak suka," ujar Pak Varo
"Terimakasih pak atas pujiannya," jawab Keira dengan menyematkan senyuman kepada Pak Varo.
Dan kini lah giliran Tasya juga, Tasya juga sama seperti Keira melakukannya dengan sangat bagus membuatnya mendapatkan pujian dari Pak Varo.
Tak terasa lama, akhirnya bel istirahat berbunyi. Pak Varo langsung menyudahi pelajarannya hari ini.
"Baiklah hari ini kita sampai sini dulu, Minggu depan kita belajar tentang voli lagi."
"Baik pak.."
Tasya dan Keira langsung pergi ke kantin, ia langsung memesan makanan dan minuman.
Ketika asik makan tiba-tiba mereka di kejutkan dengan kedatangan seorang cowo
"Haii, boleh gua gabung sama kalian?" tanya cowo utu
Keira dah Tasya sama-sama menoleh ke atas untuk melihat siapa cowo itu.
"Loh! Gevan? Ngapain lo di sini?" tanya Keira
"Gua mau makan bareng kalian boleh kan?" tanya Gevan lagi
"Boleh-boleh aja Sih Gev, silahkan duduk."
Gevan langsung duduk di samping Tasya membuat Keira menahan senyumannya, kan bener kan perkiraan dia Gevan pasti mau makan di sini karena Tasya.
Tasya yang sedari dari tadi di lihatin sama Gevan merasa malu, tetapi ia juga risih di tatap terus.
"Gev bisa enggak sih, enggak usah ngelihatin gua mulu?" tanya ketus Tasya
"Kenapa? Lo ngerasa terganggu?" tanya Gevan
"Jelas dong, jadi jangan ngelihatin gua mulu, gua juga malu Gevan."
"Ngapain malu Tasya, kan gua yang lihatin lo!!
Perdebatan mereka membuat Keira tertawa ia tidak bisa menahan tawanya lagi.
Hahahaha
"Kalian kok lucu sih!! Jadi pengen gua kawinkan deh," celetuk Keira di sela tawanya
"Kawinkan emang kita hewan gitu?" tanya Tasya kesal
"Hahahaha..."
"Si*lan, lo kok ngeselin sih Keira Humaira!" hardik Tasya
"Hehehehe, kalian sih lucu banget, yaudah kayak mana gua enggak tertawa."
"Udah lah, Jangan marah-marah nanti cantiknya hilang sayang," tutur Gevan
"Acieeee, kok kalian romantis banget sih. Jadi iri sama kalian, hiks, srottt." ujar Keira sambil menarik ingusnya lagi
"Anjirr jorok sekali!!" seru mereka berdua
Jangan lupa vote, terimakasih yang sudah mau mampir..
See you the next chapter all...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRUSH [ TERBIT]
Teen Fiction[TERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING] Mencintai tanpa mengungkapkan, mengagumi tanpa berbicara. Itu lah yang di rasakan Keira humaira selama 2 tahun belakangan ini, ia mencintai dan mengagumi dalam diam cowok yang bernama Vino. bukan hanya dia aja yang...