Sudah terhitung dua hari, Semenjak kejadian di apartemen Vino, Keira mulai menjauh dari Vino.Gadis itu berusaha untuk mundur dan menghindar dari Vino, yang ia lakukan saat ini adalah ia belajar menerima Revan.
Walaupun ia tidak merasa pantas mendapat cinta tulus dari Revan, karena ia merasa dirinya sudah banyak nyakitin hati Revan.
Tetapi Revan keras kepala, membuat ia tidak punya pilihan lain untuk membuat dirinya pantas di cintai oleh Revan.
Saat ini dia sedang berada di taman dengan Revan, mereka bercanda gurau dan saling tertawa bersama.
"Makasih Kei, udah mau buka hati lo buat gua," tutur Revan
"Anturan gua yang bilang makasih, udah mau nerima gua apa adanya."
Ketika asik mengobrol, Keira di kagetkan dengan sebuah tangan yang menarik dirinya.
Ketika ia mengetahui siapa yang menarik tangan dia, membuatnya memberontak mencoba melepaskan genggaman tangan seseorang itu.
"Lepasin tangan gua, Vino!" desis Keira sambil berusaha melepaskan genggaman itu
Yap, Seseorang itu adalah Vino Sebastian.
"Ikut gua!" titah Vino dan langsung menarik tangan Keira
Tapi sebelum itu, Revan juga menarik tangan Keira yang sebelah kiri.
"Lepasin tangan lo dari Keira!" kata Vino dengan mata yang tajam menatap Revan
"Engga bakalan dan enggak akan pernah!" seru Revan
"Lepas, Sialan!" bentak Vino
"Enggak! enggak! enggak!" ledek Revan sambil menatap Vino dengan tatapan yang mencemooh
"Bangsat!! Habis lo sama gua!" desis Vino
Bug!
Sebuah Bogeman mentah mendarat di pipi Revan, membuat Keira berteriak histeris.
"Udah Vin, Lo apa-apa an sih!" pekik Keira
"Makanya ikut gua!"
"Gua enggak mau!!" teriak Keira
Revan yang melihat Vino memaksa Keira ikut sama dia membuatnya ikut emosi.
Bug!
Kini Revan membalas pukulan Vino, membuat Vino berdecak dan membalas lagi pukulan Revan. Terjadilah aksi saling pukul-memukul satu sama lain.
Keira yang melihat itu merasa geram, ia mencoba memisahkan mereka tetapi gagal.
Ia mencoba berlari meminta bantuan dari anak osis untuk memisahkan mereka tetapi ketika ia balik ke taman belakang sudah banyak murid SMA Nusa bangsa dan juga terdapat guru BK SMA Nusa bangsa.
Taman belakang yang sepi menjadi ramai ketika kedua mahkluk tampan itu berkelahi.
"Kalian berdua! Silahkan ikut saya!" seru Bu Henny selaku guru BP
Dengan baju yang kusut, wajah yang lebam serta sudut bibir yang berdarah, mereka terpaksa mengikuti langkah kaki Bu Henny dan Keira juga ikut bersama mereka.
Sesampai di ruangan Bu Henny Mereka di interogasi sama Bu Henny.
"Kalian sudah dewasa, kenapa masih berkelahi!" tegur Bu Henny
"Yang salah itu, dia Bu!" unjuk Vino kepada Revan
"Kok gua?! Yang salah itu lo!"
"Udah enggak usah menyalahkan satu sama lain yang salah itu kalian berdua! Jadi kenapa kalian bisa berkelahi?" tanya Bu Henny lagi
"Saya di halang in sama dia untuk membawa Keira Bu."
"Kayak mana gua enggak halang in lo? Orang lo mau berbuat jahat!" sela Revan
"Lo enggak usah sok tau! Gua itu bawa Keira untuk membicarakan sesuatu bukan berbuat jahat sama dia!"
"Enggak usah bohong, gua tau loh Vin!"
"SUDAH!! Saya di sini meminta kejelasan dari kalian bukan mendengarkan perdebatan kalian!" teriak Bu henny
"Coba Keira jelaskan kenapa mereka bisa berkelahi?" tanya Bu Henny
"Sebenarnya Bu yang salah itu Vino, karena Saya sama Revan lagi asik bercanda di taman belakang. Tiba-tiba Vino tarik tangan saya Bu dah saya memberontak melepaskan genggaman tangan Vino di tangan saya Bu, tetapi Vino tetap memaksa saya Bu, membuat Revan geram dengan Vino Bu," jelas Keira
Bu Henny diam untuk mencerna semua pembicaraan Keira dan setalah ia paham, ia mengangguk.
"Kalian sudah kelas 12 dan 4 hari lagi kalian sudah ujian kelulusan, jadi kalian itu udah dewasa bukan anak kecil apa-apa langsung berkelahi!"
"Siapa yang tidak emosi Bu? Kalau orang itu memaksa orang yang tidak mau ikut sama dia."
"Iya Ibu tau, tapi tidak harus dengan kekerasan bukan? Dan kamu Vino jangan karena kamu anak pemilik sekolah ini kamu semena-mena!"
"Kok saya Bu?"
"Iya lah kamu, kan kamu awal mula semuanya. Udah cukup kalian berdua bersihkan toilet dengan bersih dan untuk kamu Keira silahkan balik ke kelas," titah Bu Henny
"Loh ibu enggak bisa gitu dong, main hukum! Saya tidak mau ya Bu. Orang Saya enggak salah di sini," sergah Revan
"Udah! Saya tidak menerima bantahan, silahkan kerjakan apa yang ibu suruh."
Mereka keluar dari ruangan Bu Henny, sesampai di luar ruangan, tatapan permusuhan masih di layangkan oleh Vino kepada Revan.
"Ogah banget, Gua bersihin toilet bareng lo!" seru Vino
"Lo kira gua mau gitu? Gua juga ogah bersihin toilet bareng lo."
"Udah-udah jangan berantem lagi Revan, Vino. Jangan kayak anak kecil, Yasudah gua pamit masuk kelas duluan ya, Semangat!" pamit Keira
Setelah kepergian Keira mereka dengan ogah-ogahan pergi ke toilet untuk membersihkan kamar mandi.
Sesampainya di kamar mandi, Mereka berdecak dan sambil mengumpat ketika mereka tidak sengaja membersihkan WC yang masih ada tai nya.
"Sialan! Siapa yang buang air besar enggak di siram!" umpat Vino
"Mampus, kayanya itu karma buat lo!" ejek Revan
"Diem lo! Enggak usah banyak bacot, bangsat!"
Setelah perdebatan yg sangat panjang, akhirnya mereka siap membersihkan toilet. Setelah itu mereka balik ke kelas masing-masing.
Jangan lupa vote, terimakasih yang sudah mau mampir..
See you the next chapter all...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRUSH [ TERBIT]
Teen Fiction[TERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING] Mencintai tanpa mengungkapkan, mengagumi tanpa berbicara. Itu lah yang di rasakan Keira humaira selama 2 tahun belakangan ini, ia mencintai dan mengagumi dalam diam cowok yang bernama Vino. bukan hanya dia aja yang...