ꜱᴏɴɢꜱ

78 15 6
                                    


Suara lantunan gitar di iringi nyanyian mulai terdengar di ruangan tersebut, hanya ada Theo seorang diri, di ruangan musik tersebut.

Dia memang selalu datang ke ruangan musik tersebut, di tambah dia mengikuti Eskul ini.

Tentu saja bersama teman-temannya yang lain, dia jadi seorang gitaris.

Oh baby i wanna for tonight
Just run into your arms like we do and
Kiss like we do and
How i can dissolve for you

And it goes like
I don't need somebody
I all need is your body
For me

Oh babe tonight
Just lead me into your heart
And we can dance throughout tonight
Just you and me baby

Setelah Theo menyelesaikan nyanyian lagu buatannya teresebut, ada suara tepukan tangan.

"Wow, crazy cool song." Theo langsung mengenggok ke arah belakang.

Dia terkejut karena orang yang memberikannya pujian adalah Belle, crush-nya.

Theo segera menetralkan ekspresi terkejutnya, dia bersikap seperti kejadian sebelumnya, saat berkenalan dengan Belle.

"Thanks, ngomong-ngomong kenapa lo ada di sini?" tanya Theo.

"Gue ke sini, mau cari Kak Jian, eh ternyata dia gak ada di sini. Btw gue suka pas lirik Just lead me into your heart, And we can dance throughout tonight, Just you and me baby."

"Lo suka pas bagian itu?" Theo hampir tersipu, ketika Belle memuji bagian lirik teresebut.

"Who is the lucky girl? Gue harap bisa jadi dia, biar bisa dibuatin karya lagu bagus sama lo." Belle tersenyum ke arahnya.

Rasanya Theo ingin berteriak, lagu itu buat lo Belle, Lo cewek beruntung itu, bukan yang lain.

Kenapa harus iri sama diri lo sendiri Belle, itu khusus buat lo.
Tapi Theo senang, karena Belle memujinya.

"Rahasia, Jian hari ini gak sekolah."

"Dia gak masuk sekolah, btw lo punya akun SoundCloud?"

Theo langsung menggelengkan kepalanya, dia bahkan tidak tahu, apa itu SoundCloud.

"Jadi, lagu barusan yang bagus itu gak lo publish, sumpah gue padahal pengen denger sekali lagi lagu buatan lo." Belle menatap tidak percaya, kepada Theo bisa-bisanya tidak mempublish lagu tersebut.

"Kalau lo pengen denger sekali lagi, tinggal bilang ke gue. Gue bisa nyanyi lagu itu sekali lagi buat lo." Entah dapat keberanian dari mana, Theo mengatakan hal tersebut.

"Gue gak salah denger kan?" tanya Belle, dia kemudian memandang wajah Theo, tidak ada keraguan di wajahnya.

Sementara Theo langsung mengalihkan wajahnya, setelah Belle melihatnya, dia terlalu malu.

"Gak, gue serius, btw lo suka musik?" Theo berusaha keras, untuk mencoba berbicara lebih banyak kepada Belle.

"Yes, gue suka musik, gue juga udah publish di SoundCloud." Belle menceritakannya dengan semangat.

Tunggu, Belle juga suka musik, apa ini yang di maksud dengan jodoh, tapi mungkin saja tidak.

"Gue jadi penasaran sama lagu lo."

"Bentar." Belle pun menggeser tubuhnya ke arah Theo.

Theo sendiri, langsung dapat menghirup aroma parfum Belle, Indra penciuman di penuhi dengan parfum Belle.

"Nih, lo bisa dengerin." Belle mendekatkan ponselnya pada telinga Theo.

Belle kemudian terus melihat Theo, dia ingin meminta pendapatnya, bagaimana tentang lagu teresebut.

Namun tingkah Theo terlihat kikuk. "Gimana pendapat lo."

"Menurut gue bagus, gue terpesona sama suara lo, makanya gue gak ada tanggapan atau komentar lain." Theo masih tidak menyangka bahwa suara Belle terdengar begitu bagus.

"Komentar lo basi banget tau." Belle kurang puas dengan pendapat Theo.

"Ya, habis mau gimana lagi, faktanya suara lo emang bagus."

"Iya deh, cowok paling Sadboy."

"Kayaknya kita harus cepet ke kelas, soalnya bel udah bunyi." Theo menggajak Belle untuk pergi.

Dia mendahului Belle, dia sudah tidak kuat lagi, berada di dekat Belle, jantungnya berdebar kencang, di tambah dengan aroma parfum darinya, itu semakin membuat Theo pusing.

"Hey, tungguin muka lo merah, lagi sakit ya."

"Hah, nggak kok. Btw lo pake parfum apa?" Theo tiba-tiba berbicara spontan begitu.

Belle menekuk alisnya, kenapa Theo tiba-tiba bertanya begitu.

"Maksud gue, merek apa? Soalnya aromanya harum." Theo rasanya ingin menghilang dari muka bumi.

Belle tidak menjawab, dia justru malah semakin mendekatkan dirinya pada Theo, Theo sendiri otomatis terkejut.

"Muka lo lucu kalau panik." Belle tertawa, dengan raut wajah Theo.

"Nggak lucu." Theo langsung nyelonong pergi meninggalkan Belle yang masih tertawa.

Sejujurnya, Theo tidak menyangka atas tindakan Belle barusan. Tapi benar berada di dekat Belle membuat dirinya salah tingah.

Crush On You | Taesan - BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang