Bonchap

1.5K 120 26
                                    

Selamat membaca dan tandain kalo ada typonya ya 😌

Behind the scene Aksara and Lalisa

"Nih anak mana sih." Gumam Lisa yang merasa kesal sendiri karena janji temu mereka sudah lewat 10 menit lalu.

Sebenarnya tidak apa-apa ia menunggu sebentar tapi bisakah Aksara on- time? Sial bahkan Aksara sendiri yang membuat jam pertemuan mereka tapi bisa-bisanya ia datang terlambat seperti ini.

Lisa memicingkan matanya untuk memastikan penglihatannya. Lihatlah di ujung sana sudah terlihat Aksara yang mengarahkan motornya kearahnya. Lisa berdecih sinis melihat itu. Dia kesal sekali, sungguh.

"Ay, udah lama ya?" Tanya Aksara yang membuka helm motornya namun tak kunjung turun.

Dengan tangan ringan dan kesal yang mendarah daging Lisa memukul kepala Aksara dengan kuat. "Pake nanya. Lo kira gue nunggu disini gimana, ha."

Aksara meringis ketika kepalanya terasa panas karena Lisa yang memukulnya. "Santai ngapa." Ucapnya mengelus kepalanya.

Lisa menatap Aksara tajam. "Setidaknya kalo udah ngatur waktu ketemu lo nya tepat waktu bego." Umpatnya.

Aksara menyengir lucu. "Maaf Ay aku ketiduran hehe."

Lisa melongo mendengar itu. Apa katanya? Ketiduran? Siapapun tolong selamatkan Aksara sekarang sebelum habis di tangannya. "Bangsat lo." Umpatnya lagi dan ingin kembali memukulnya sebelum tangan Aksara menghentikannya lebih dulu.

"Iyaiya aku salah jangan di pukul mulu ih sakit tau." Ujarnya yang masih memegang tangan Lisa untuk berjaga-jaga juga.

Lisa memutar bola matanya jengah. "Aku nungguin kamu panas-panas dan kamu bilang ketiduran? Sia goblok."

Aksara menggaruk tengkuknya, ia sebenarnya merasa bersalah tapi tetap saja kalau membujuk Lisa disaat seperti ini tidak akan membuahkan hasil yang baik. "Iya-iya maaf."

Lisa berdecak malas kemudian ingin langsung saja sebelum di tahan Aksara duluan. "Apalagi sih."

"Pake helm nya dulu baru naik." Ucap Aksara dan memberikan Helm satu lagi yang berada di depannya sedaritadi karena ia membawanya dari rumah.

Lisa melihat helm itu tanpa minat. "Kenapa harus pake itu?"

Aksara berdecak malas. "Ntar rambut lo berantakan gue yang di salahin." Ujar Aksara mengingatkan perdebatan mereka yang sudah-sudah.

Lisa memutar bola matanya malas dan membiarkan Aksara memakaikan helm itu padanya.

"Njir kepala lo langsung ilang ya haha." Ucapnya sembari tertawa melihat helm yang kebesaran itu terpasang di kepala Lisa, terlihat lucu.

"Kayak lo engga aja." Ujar Lisa dan memukul helm yang di pakai Aksara dengan kasar.

Aksara bukannya kesal ia malah tertawa. "Lah setidaknya mata gue masih keliatan."

"Terus mata gue ngga gitu?" Tanya Lisa dengan sewot.

Aksara semakin tertawa. "Emosian banget ya lo." Ujar Aksara dan menarik Lisa agar naik ke atas motornya. "Mbaknya pegangan ntar kalo jatuh gue nya langsung di suruh ngadep pencipta."

"Brisik banget sihh." Ucap Lisa dan memeluk Aksara dengan erat.

Aksara tersenyum gemas dan mulai menjalankan motornya meninggalkan Area Cafe itu.

Hari ini mereka akan mencari baju untuk di pakai di acara ulang tahun sekolah. Latihan mereka sudah selesai sebenarnya tapi setelah mencari baju nanti mereka akan memyempatkan diri untuk latihan sebentar.

BUCIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang