02. melihat mu

795 106 7
                                    

°bèrama°

°doortew°

Jupiter menyusun dokumen dokumen yang tadi ia bawa bersama dengan seorang ajudan putra mahkota yang familiar sering bercengkrama dengan maxeem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jupiter menyusun dokumen dokumen yang tadi ia bawa bersama dengan seorang ajudan putra mahkota yang familiar sering bercengkrama dengan maxeem. Laki laki didepan nya ini sangat family man, Jupiter cukup mengenal laki laki ini dengan baik. Tidak pernah sekali pun ia bersikap kasar pada siapapun, hanya saja aura yang ia keluarkan terkadang sangat mencekam.

"Puta mahkota sedang mencari mate nya, kau sudah tahu itu?"

Kegiatan Jupiter terhenti sejenak ia menatap johnny dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku belum dengar berita itu."

Jupiter melanjutkan pekerjaan nya tanpa memperdulikan johnny.

"Peramal mengatakannya, aku tahu kau mengetahui hal itu."

Tanpa berkata apapun lagi johnny pergi lebih dulu membawa map dokumen yang di perlukan. Meninggalkan Jupiter yang duduk terdiam, menghela napas pelan Jupiter membawa dokumen yang tersisa segera menyusul johnny.

Jupiter mengetahui nya, tentang pencarian mate putra mahkota, ia mengetahui dari ayah nya. Jupiter terpilih bersama dengan kembaran nya ia terpilih bersama 4 orang lainnya untuk maju ke kompetisi itu. Jupiter tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam kerajaan sana nanti, ia harus bersaing dengan kembaran nya sendiri? Jupiter tidak pernah memikirkan hal itu.

Entah apa yang akan terjadi di sana nanti, saat ini Jupiter harus fokus.

Sampailah mereka berdua di depan ruang introgasi. Johnny mengetuk pintu dan masuk, Jupiter mengikuti dibelakang nya. Di dalam sudah ada sang putra mahkota, maxeem dan dua orang pengawal putra mahkota. Di depan mereka ada satu orang yang sangat mengenaskan kondisinya. Jujur, Jupiter sangat iba dengan perempuan itu, perempuan yang terlihat tidak berdosa itu telah penuh dengan luka.

Johnny memberikan map dokumen itu kepada putra mahkota. Perempuan itu ternyata adalah pelaku penyerangan terhadap ratu. Perempuan itu adalah mantan pelayan ratu, entah siapa yang mengutus nya, mereka semua sedang memeriksa si perempuan ini hingga ke jaringan jaringan pertemanan nya.

"Jupiter Mallory."

Lamunan Jupiter berhenti, segera menatap orang yang memanggilnya. Didepan nya, saling menatap, putra mahkota memanggilnya. Napas Jupiter rasanya tertahan di leher, tidak dapat membalas panggilan Jeremy. Indra penciuman nya mencium aroma kopi yang pekat. Kepala nya pusing dengan aroma pekat ini. Tubuh nya panas, penglihatan nya buram tidak jelas.

Bruk!

Dihadapan mereka semua, Jupiter terjatuh, terduduk di lantai yang kotor ini. Tidak menjawab panggilan Jeremy, Jupiter tetap terdiam dengan napas yang tertahan.

bèrama ; jeamjen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang