05. mimpi yang indah

862 104 15
                                    

°bèrama°
°doortew°

Jeremy terbangun dari pingsan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeremy terbangun dari pingsan nya. Melihat sekitar nya, sebuah ruangan luas dengan interior mewah. Lantai marmer mengkilap ini jelas mahal.
Tersadar bahwa ada yang tidak beres, Jeremy ingin beranjak bangkit dari bangku, namun sayang kedua tangan dan kaki nya terikat di kursi.

Jeremy bergerak sekuat tenaga agar terlepas dari tali tali ini.

Cukup lama hingga akhirnya Jeremy menyerah. Tenaga nya rasanya telah terkuras banyak hanya untuk melepaskan tali tali ini. Hingga beberapa saat kemudian, Jeremy mendengar suara kursi terjatuh.

Terlihat di sana sosok yang Jeremy kenali sedang berusaha melepaskan ikatan pada kursi hingga terjatuh.


Jupiter Mallory, ada di sudut sana.

Keadaan nya jauh lebih mengenaskan dibandingkan Jeremy. Luka di sekujur tubuh nya, di tambah dengan luka di kepala nya.

"Berhenti lah, itu tidak ada guna nya lebih baik kau simpan tenaga mu untuk nanti."

Seketika Jupiter menatap Jeremy terkejut. Menghentikan usaha nya, Jupiter lalu terbaring diam. Jeremy dapat melihat dari tempat nya saat ini, pakaian Jupiter sedikit tersingkap di bahu nya. Bahu putih mulus itu di hiasi tato kecil seperti bulan.

Terkejut sejenak, Jeremy kira itu adalah Palu dan Arit. Well, itu aman hanya bulan dan garis bintang.


"Tato mu indah."


Jupiter menatap Jeremy sejenak lalu melirik tato di bahu kanan nya.

"Ini tato kembar, Karina juga memiliki ini."

Setelah nya tidak ada obrolan di antara mereka, hanya terdengar suara napas satu sama lain.

"Aku punya satu pertanyaan."

Jeremy menatap Jupiter seksama.

"Katakan."

"Kau menolak ku sebagai mate mu?"

Tidak dapat menjawab pertanyaan Jupiter, Jeremy hanya tertunduk diam tak berkutik.

"Apa alasan mu?"

Pertanyaan lanjutan Jupiter membuat Jeremy semakin terdiam. Apa yang dipikirkan nya saat ini? Iya, memikirkan apa alasannya menolak sosok seperti Jupiter.

"Aku tidak bisa menikahi seorang pria..."

Jawaban tegas Jeremy membuat Jupiter diam membeku.

"Dang bruh, hanya alasan sepele seperti itu? Saat aku menjadi mate mu pun aku telah di takdirkan untuk lahir kembali dengan sosok sebagai omega sialan."

Jupiter bangkit dari terbaring, tali di kursi nya telah ia lepas sejak tadi. Berjalan pelan kearah Jeremy, menatap Jeremy dengan nyalang.

Dengan langkah yang sangat cepat, Jupiter tiba tiba di depan Jeremy dengan ringan Jupiter melancarkan satu pukulan di pipi Jeremy.

bèrama ; jeamjen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang