Masih didalam ruangan yang sama. Dua orang yang merasakan hawa canggung selama sepuluh menit yang lalu.
Laki-laki bernama Boboiboy kini hanya duduk diatas kursi yang berada di dekat tempat tidur. Sedangkan seorang gadis masih berada diposisi yang sama dan posisinya meraka saling berhadapan namun gadis itu sedikit menunduk karena Boboiboy posisinya lebih rendang dibandingkan dirinya.
"Bagaimana mana keadaan adikku?" Gadis itu membuka suara setelah sekian lama canggung.
Boboiboy menatap gadis itu lalu menganggukkan kepalanya dan tersenyum "jangan risau, dia baik-baik saja sama kitaorang"
Gadis itu mengangguk. Perasaanya merasa legah dan bisa merilekskan tubuhnya dan merebahkan dirinya diatas tempat tidur.
Pandangannya menatap kearah langit-langit atap yang memiliki lapisan atap yang tebal dan dirancang khusus.
Boboiboy menatap gadis itu, namun hanya sebatas lutut. Mata coklatnya kini menoleh kearah lain dan melihat kearah laci yang sedikit terbuka.
Boboiboy menutup laci tersebut. Matanya kembali bergerak untuk melihat keadaan gadis yang masih berbaring diatas tempat tidur.
Tidak ada pergerakan sama sekali. Membuat rasa penasaran Boboiboy menjadi tinggi dan melihat apa yang sedang dipikirkan oleh [Name] saat ini.
Setelah ia beranjak berdiri, ia melihat [Name] sudah tertidur pulas. Boboiboy tidak menduga bakalan tidur seperti itu.
Laki-laki itu sedikit tertawa dan bergerak mendekat. Satu tanganya mulai menyelip dibelakang leher gadis itu dan satu tanganya lagi dibelakang pinggang gadis itu. Mengangkatnya dan membenarkan posisinya menjadi lebih lurus dan menarik selimut untuk menutup tubuh gadis tersebut.
"Heheheh, nampaknya dia letih sangat" Ucap Boboiboy yang menatap gadis itu dalam posisi terpejam matanya.
Klek
Suara pintu terbuka. Menolehkan badanya dan mendapatkan keberadaan dua gadis yang sudah lama ia kenal, dua gadis itu membawa beberapa botol obat.
"Eh? Dia tidur ke?" Gadis berkacamata bertanya setelah melihat gadis yang dimaksud sedang terbaring memejamkan matanya dan selembar selimut tebal menutup tubuhnya agar tidak kedinginan.
"Hu'un. Baru je dia tidur" Ucap Boboiboy.
"Oke. Biar kitaorang yang jaga [Name] sekarang. Kau tunggu kat luar je" Ucap gadis berkerudung pink.
"Hu'un" Boboiboy mengangguk lalu berjalan menuju pintu keluar.
Setelah keberadaan Boboiboy secara sempurna sudah menghilang, sekarang dua gadis itu menatap [Name]. Mereka berdua saling menatap lalu menganggukkan kepala.
Yaya dengan perlahan memegang tangan [Name] yang secara perlahan kulitnya yang sebelumnya berwarna putih bersih kini berganti menjadi ungu gelap.
"Ying!"
Yaya memanggil nama Ying setelah gadis berkerudung pink itu memasangkan sebuah alat di pergelangan tangan [Name].
Ying mengangguk dan mendorong ujung suntikan kedalam lubang di alat yang menyelimuti pergelangan tangan [Name].
Cairan berwarna kuning keemasan secara perlahan mulai masuk. Kedua alis [Name] sedikit berkerut dan bergerak.
Yaya dan Ying menatap dengan serius. Menunggu reaksi yang akan terjadi setelah mereka memberikan cairan yang dibilang oleh [Name].
Kedua alisnya berkerut dan perlahan membuka kedua matanya. Yaya dan Ying terlihat terkejut ketika melihat kedua pupil milik [Name] yang bercahaya.
Gadis itu bangkit menjadi duduk. Matanya bergerak untuk melihat kearah Yaya dan Ying. Gadis itu memegang keningnya dan sedikit meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Eyed (Boboiboy X Reader)
FantasySetelah sebuah peperangan, munculah seorang gadis remaja yang memiliki mata bulan sabit ke markas Tapops. Mengundang ribuan pertanyaan dari anggota baru Tapops, berbeda dengan anggota lama. Mereka sangat senang atas kedatangannya. "Perkenalkan, dia...