Hari ini, akan diceritakan kejadian beberapa tahun yang lalu. Menceritakan kisah gadis kecil yang masih hidup bersama kedua orang tuanya, beserta sang abang yang menyanyanginya.
Di sebuah tempat, masih diarea kastil. Suara gadis kecil yang sedang menangis akibat terjatuh dan mendapatkan luka di bagian lutut.
Tangisan yang kuat itu membuat seorang laki-laki dengan tergesa-gesa. Menatap khawatir.
"Abang, sakitt!" Gadis berambut coklat itu mengaduh kepada Abangnya dan mengangkat kedua tanganya untuk meminta digendong.
"Haaa, sudah abang cakap kan, Hati-hati ketika berlari, tau?"
Laki-laki bermata emerlad itu mulai menggendong adiknya dan jari telunjuknya menyentuh hidung mancungnya.
"Degil lagi"
Gadis kecil itu menarik kembali ingusnya lalu melernya kembali muncul membasahi bibir atasnya. Laki-laki itu hanya menatap datar lalu tertawa, mengambil kain lap diarea saku celananya dan membersihkan ingus adiknya.
"Hahah jelek"
[Name] merasa jengkel, mempout bibirnya dan menggigit jari Zaki, membuat Zaki menjerit dan melepaskan jarinya dari gigitan sang adik.
"Aduhh, sakit nyee" ia mengeluh sakit, matanya bergerak melihat muka garang [Name] lalu tertawa.
Menurunkan adiknya lalu mengeluarkan obat merah beserta kapas yang selalu ia bawa ke mana-mana. Mengobati lutut sang adik lalu memberikan kecupan di kening sang adik.
"Dah sembuh"
[Name] menyentuh keningnya. Matanya bersinar, beralih menatap kedua bola mata emerlad yang sedikit ber kristal itu lalu membentuk senyuman lebar dan mengucapkan terimakasih.
"Sayang abang!" [Name] memeluk tubuh Zaki dan tertawa. Zaki tersenyum dan ikutan tertawa.
"Hahaha, abang juga sayang kamu"
***
Disisi lain, terdengar suara keributan. Terdapat tiga orang didalamnya. Yaitu sepasang suami istri dan juga seorang nenek tua yang berdiri dihadapannya.
Nenek itu memiliki rupa yang mirip layaknya manusia. Hidungnya besar, badannya yang membungkuk dan sebuah tongkat yang sebagai alat bantu dirinya berdiri dan juga bergerak.
Matanya masih menunjukkan tatapan yang tajam. Menatap marah kearah sepasang suami istri itu.
"Korang berdua kene musnahkan putri itu, dia akan membawa nasib buruk bagi planet nih"
"Tak akan! Dia putri kami! Kau ingat kami tega memusnahkan putri kandung kami sendiri demi keegoisan itu?!" Pria itu berteriak marah.
"Betul tuh. Kami takkan melakukan hal keji itu. Dia darah daging kami, putri yang ku kandung dengan penuh kasih sayang. Aku akan terus melindunginnya" lanjut sang wanita yang dipastikan merupakan istri dari pria itu.
Penampilan pria itu memiliki tatapan mata yang tajam. Salah satu matanya merupakan pupil bulan. Area dagunya sudah ditumbuhi dengan bulu-bulu tipis. Tingginya sekitar 185cm. Pakaiannya merupakan pakaian armor berwarna biru malam.
Sedangkan istrinya memiliki sepasang mata emerlad yang sedikit ber kristal. Wajahnya yang tirus dan terlihat bersinar. Dikenal dengan sifatnya yang lemah lembut dan sangat disayangin oleh rakyatnya. Kerudungnya berwarna biru pastel yang dimasukkan kedalam pakaiannya.
"Korang sendirilah yang egois. Mempertahankan satu makhluk dan mengorbankan ribuan makhluk"
"Hentikan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Eyed (Boboiboy X Reader)
FantasiSetelah sebuah peperangan, munculah seorang gadis remaja yang memiliki mata bulan sabit ke markas Tapops. Mengundang ribuan pertanyaan dari anggota baru Tapops, berbeda dengan anggota lama. Mereka sangat senang atas kedatangannya. "Perkenalkan, dia...